Chapter 20

16 4 0
                                    

Hari ini, tepat tanggal 21 Desember, Alex dan teman-temannya berangkat ke Jakarta, sesuai dengan permintaan Michael, Alex satu mobil dengannya. "Lagi masa pedekate mah beda atuh euy," kata Anna tadi.
"Gak apa-apa lah, biar cepet jadian," balas Devian membalas perkataan Anna.

Mereka berangkat sekitar pukul 6 pagi, Alex masih sangat ngantuk yang mengakibatkan ia tertidur pulas di dalam mobil. Kini Michael memikiki hobi baru, memperhatikan Alex. Tidak tahu mengapa, Michael demen banget ngeliatin Alex.

Alex mengerjapkan matanya karena ia merasakan cahaya matahari mengenai dirinya.
"Udah bangun ?" tanya Michael sambil melirik sekilas ke arah Alex dan kembali fokus ke jalanan tol saat ini yang masih cukup kosong.
"Hah ? Sekarang jam berapa sih ?" tanya Alex masih memperlihatkan mukanya yang baru bangun tidur.

Michael melihat ke jam tangan yang berada di tangan kirinya. "Jam 7 lebih 10," jawabnya.
"Wah, lumayan juga ya gue tidur sejam," kata Alex sambil membenarkan posisi duduknya.
"Iya, cowoknya ditunggalin tidur," balasnya.
"Apaan banget cowoknya, pacaran aja belom ?" tanya Alex melirik sinis ke Michael.

"Belom, mau sekarang aja nggak di resmiin ?" tanya Michael bercanda namun berhasil membuat degupan jantung itu kembali berdetak lebih dari biasanya. Alex selalu menyalahi dirinya yang tak pernah bisa tahan akan apa yang dikatakan oleh Michael, ia kembali mengingat perkataan Austen kala itu.
Lo suka sama dia.

"Bercanda doang atuh, sampe jadi kayak patung gitu," kata Michael tertawa. Alex sadar dari lamunannya dan kini ia kesal.
"Ah, nyebelin banget emang," balas Alex kesal.
"Maap atuh," kata Michael sambil mencubit pipi kanan Alex. Alex melepas tangan Michael dari pipinya dan beranjak mengambil hpnya.
"Iya iya, hening banget sih ni mobil, gue nyalain lagu ya," kata Alex sambil menyambungkan bluetooth hp nga ke mobil milik Michael.

Setelah hpnya sudah tersambung, ia membuka aplikasi musiknya dan memilih lagu kesukaannya. This is Why I Need You yang dinyanyikan oleh Jesse Ruben. Alex menyanyikan lagu itu dengan suaranya yang lembut.

I have so many questions and places to go
There are too many options far too many unknowns
This is why I need you

Everyone talks now but no one is right
There are too many armies with no one to fight
This is why I need you

Michael tahu lagu itu, ia mendengarkannya dan pada akhirnya ikut bernyanyi di bagian reff nya.

Cause you make the darkness less dark
You make the edges less sharp
You make the winter feel warmer
You make my weakness less weak
You make the bottom less deep
You make the waiting feel shorter
You make my crazy feel normal, every time
You are the who, love is the what and this is the why

Alex kaget mendengar suara Michael ikut bernyanyi, ia tidak tahu menahu bahwa suara Michael akan sebegini bagusnya, dan ia tidak tahu bahwa Michael mengetahui lagu ini.
"Lo tau lagunya ?" tanya Alex kaget.
"Oh iya dong," jawab Michael sambil sedikit mengangguk.
"Gila juga ya, kebanyakan orang nggak tahu lagu ini," balas Alex.
"Gue pecinta musik," kata Michael yang dibalas anggukkan oleh Alex. Dan kini mereka kembali bernyanyi bersama, melanjutkan lagu itu.

There are too many problems and no one who cares
There are so many roads and they all need repairs
This is why I need you

There's not enough chocolate, there's too many chores
There are so many mountains that I haven't explored
This is why I need you

Cause you make the darkness less dark
You make the edges less sharp
You make the winter feel warmer
You make my weakness less weak
You make the bottom less deep
You make the waiting feel shorter
You make my crazy feel normal, every time
You are the who, love is the what and this is the why

Stupid Romance [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang