31. Pesta Akhir Tahun

1K 234 51
                                    

Menuju end, ayo komen dan vote yang banyak heheheh...

###
Seperti yang bisa diduga, acara yang dipersiapkan Koko bersama teman-temannya mengundang banyak rasa penasaran orang-orang. Tema malam membuat semua orang menunjukkan kreatifitas masing-masing agar penampilan mereka menonjol.

Koko yang sibuk memotret sana-sini belum menemukan Ceunah dikumpulan padat orang-orang tersebut. Lelaki itu yakin Ceunah aman bersama profesor Ravi. Dan lagi, Koko masih belum tau harus bersikap bagaimana jika bertemu dengan perempuan itu nanti.

Lalu seperti keajaiban, jari kelingking Koko tiba-tiba saja terikat pada seutas benang. Lelaki itu menunduk, kaget mengenali benang merah yang selama ini tidak pernah muncul lagi. Seingat Koko, terakhir kali benang mistis itu muncul adalah ketika dia kebingungan mencari Ceunah di taman hiburan. Apakah sekarang benang itu juga akan menuntunnya ke Ceunah?

Penasaran, Koko mencoba untuk mengikuti kemana arah benang itu. Beberapa kali dia harus meminta maaf karena tidak sengaja menyenggol seseorang. Begitu mencapai tujuannya, Koko tertegun.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada seorang perempuan berambut pendek sedagu, memaki dress pendek diatas lutut, serta stiletto hitam menghiasi kakinya. Ada anting-anting besar ditelinga perempuan yang membelakanginya tersebut serta sebuah gelang di lengannya.

Koko jelas mengenali perempuan itu sebagai perempuan asing di dalam mimpinya. Selama beberapa saat lelaki itu merasa keramaian di sekitarnya lenyap, tidak ada orang lain didalam ruangan selain dirinya dan perempuan tersebut.

Dunia seakan menemukan kembali porosnya ketika perempuan itu menoleh. Koko tercekat melihat wajah Ceunah lah yang dia lihat. Perempuan itu juga tampak kaget sesaat sebelum kemudian membuang muka kembali ke arah semula.

Entah Koko harus sakit hati atau lega karena reaksi Ceunah. Lelaki itu akhirnya menyadari Ravi yang memeluk pinggang Ceunah, tersenyum ke arah perempuan itu saat Ceunah berbicara kepada dosen-dosen lain.

Ah, ya. Koko ingat kalau tidak seharusnya dia mengganggu Ceunah dan Ravi. Lelaki itu memutuskan untuk pergi dan menjauh. Dia butuh udara segar agar bisa mengelola perasaannya.

Koko mencari tempat duduk di luar ruangan. Udara dingin semakin mencekam, tapi terasa cukup menyenangkan daripada kehangatan yang ditawarkan ruangan dibelakangnya.

Benang merah itu, Koko tidak mengerti kenapa dia melihat benang tersebut terus terarah ke Ceunah? Atau mengapa sosok perempuan yang ada di mimpinya ternyata Ceunah? Tidak mungkin perempuan itu adalah cinta sejatinya, kan? Tidak mungkin, jika mengingat Ceunah akan memilih dan menikah dengan lelaki lain.

Koko meletakkan kameranya di tempat kosong kemudian mengusap wajahnya gusar. Entah apakah dia sedang dipermainkan takdir atau Tuhan sedang memberinya hukuman.  Tubuh Koko gemetar, ada perasaan kuat untuk membawa Ceunah pergi dari pesta, menyembunyikan perempuan itu dari orang lain yang menginginkan perempuan itu. Hanya saja Koko tau, Ceunah akan lebih memilih Xavier dibanding semua orang dimuka bumi ini. Termasuk dirinya.

Kacau. Koko tidak pernah berpikir kalau dia akan merasa sekacau sekarang hanya karena seorang perempuan. Ini mungkin efek mitos yang berkembang, mimpi aneh dan imaginasinya yang berlebihan. Tiga hal itu telah membutakan logikanya hingga membentuk ilusi yang sangat nyata.

Seharusnya Koko tidak percaya pada mitos itu. Dia bodoh sekali, ya? Lalu sekarang bagaimana? Apa yang harus dia lakukan? Ketika menunduk menatap benang merahnya lagi, benang itu sudah menghilang. Koko menampar wajahnya sendiri dan mengumpat pelan.

"Bangun lah, bodoh! Tidak ada yang namanya Benang Takdir didunia ini! Tidak ada cinta sejati seperti dongeng!" gumamnya pada diri sendiri.

###

Unmei No Akai Ito (Rate M) {Fin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang