Bisakah saya dapat 100 vote? Hehee
###
Karena hari ini Koko harus masuk kuliah, maka lelaki itu meminta tolong pada pak Hisakawa untuk mengawasi teman seapartemennya yang sedang sakit--Ceunah. Seperti biasa, dia tidak bisa membolos di mata kuliah prof. Ravi seberapapun dia ingin.Dan ngomong-ngomong, dia masih penasaran dengan apa yang prof. Ravi lakukan bersama Ceunah sebelum perempuan itu pingsan. Penampilan Ceunah membuat Koko bertanya-tanya. Perempuan itu tampak baru pulang dari sebuah pesta?
Dan lagi, apa yang akan dipikirkan prof. Ravi tentang dia? Apa yang dikatakan Ceunah saat prof. Ravi melihat mereka jalan bersama? Apa hubungan prof. Ravi dan Ceunah?
Koko masih ingat ketika Ceunah mengelak mengakui hubungannya dengan prof. Ravi. Perempuan itu bilang dia tidak terlalu kenal prof. Ravi, mereka hanya bertemu beberapa kali. Tapi, kenapa prof. Ravi bisa tau dimana Ceunah tinggal? Dan kenapa Ceunah mau saja di bawa-entah-kemana sepanjang malam?
Apa Ceunah berbohong? Tapi sepertinya tidak. Perempuan itu tampak serius saat menjelaskan hubungannya dengan prof. Ravi kepada Koko. Perempuan itu bahkan bilang kalau prof. Ravi tidak mungkin tertarik pada Ayu. Apalagi padanya?
Koko menoleh saat Keita menyenggol lengannya. Teman Koko itu memasang wajah serius.
"Jadi, bagaimana keadaan Ceunah-san? Dia sudah lebih baik?"Ah, ya. Teman-temannya tau kalau Ceunah sempat kollaps. Mereka bahkan berencana menjenguk Ceunah sepulang kuliah nanti. Hanya Yui yang tampaknya tidak setuju dengan ide Naoki tersebut. Entahlah, satu-satunya teman perempuan Koko tersebut memang agak sensian akhir-akhir ini.
"Hmm..."
"Apa dokter melarangnya makan makanan tertentu? Apa kau semalam menjaganya, Koko-kun?" kali ini Naoki yang bertanya. Ada senyum dibibir lelaki itu.
"Ya. Dia tidak boleh makan makanan pedas, dan apalagi aku lupa." Koko melirik Naoki curiga. Pasalnya, menurut pengakuan Ceunah, Naoki lah yang paling sering mendatanginya di perpustakaan. Bukannya tidak suka kalau Ceunah pacaran dengan Naoki, hanya saja Koko tau betul bagaimana watak temannya itu. Lebih baik Ceunah pacaran dengan lelaki lain saja.
"Nanti sebelum ke rumah sakit, kita beli buah-buahan saja. Apa buah kesukaan Ceunah, Koko-kun?" gumam Keita.
"Entahlah. Aku tidak tau."
"Apa kalian serius ingin menjenguknya?" tukas Yui kemudian. Lagi-lagi perempuan itu terdengar kesal. "Maksudku, aku hanya khawatir kalian akan berkelahi lagi ditengah jalan," sindirnya melirik Koko dan Keita.
"Astaga, Yui-chan. Tentu saja tidak! Kau pikir kami anak kecil?" balas Keita, memutar bola mata sementara Koko diam saja.
"Aku masih tidak mengerti kenapa kalian sampai berkelahi karena perempuan itu? Dia baik, tentu saja. Hanya tidak lebih cantik dariku," gumam Yui cemberut. Keita yang duduk disamping Yui tertawa lirih kemudian merangkul Yui. Naoki geleng-geleng kepala sementara Koko masih diam.
"Yui-chan, apa kau cemburu pada Ceunah-san? Ayo lah! Kita harus mendukung Koko-kun dan hubungannya dengan Ceunah-san! Bukankah baru kali ini Koko-kun tertarik pada perempuan?"
"Apa maksudnya itu?" sela Koko jengkel.
"Kau naksir Ceunah-san, kan?" balas Naoki santai.
"Hahaha... Kalian bercanda."
"Kau mengijinkan Ceunah tinggal bersama denganmu, mengkhawatirkannya saat dia pergi malam-malam, dan kau juga menjaganya ketika dia sakit," ucap Naoki mengerling jahil.
"Kalian sedang mengarang cerita," tukas Koko. "Aku tinggal dengannya karena dia sudah membayar uang sewa. Dan aku menjaganya karena dia perempuan. Kalau dia kenapa-napa didepan mataku, apa aku harus mengabaikannya? Apalagi dia dari negara yang jauh sepertiku. Tidak punya keluarga disini dan baru sekali ke Jepang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Unmei No Akai Ito (Rate M) {Fin}
Chick-LitMature content!!! Apa kamu percaya mitos?