*Jangan lupa follow instagram aku😊
••
Perlahan gadis itu membuka matanya, ia mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling ruangan itu, hingga kini pandangan Zian jatuh pada sosok laki-laki yang tengah menatapnya secara intens dan duduk disampingnya seraya tangan yang menggengam erat tangan mungil gadis itu.
"G-gavin?" lirih gadis itu dengan nada yang terdengar samar-samar.
Sementara laki-laki itu hanya diam sambil terus menatap ke arah Zian dengan raut muka datar dan tatapan dingin.
"K-kau benar-benar G-gavin?!" ulang gadis itu seraya melemparkan tatapan tidak percaya.
Lagi-lagi laki-laki itu hanya diam dan menatap datar ke arah gadis di hadapannya itu, seolah tidak menghiraukan ucapan Zian dan memilih bersikap dingin dan datar.
"Sejak ka-kapan kamu be-berada di si-"
"Kamu takut padaku Zi?, atau kamu membenciku?!"
Mendengar ucapan Gavin yang tajam dan penuh dengan penekanan membuat nyali gadis itu yang tadinya merasa senang saat melihat laki-laki itu sudah sadar kini menjadi meringsut sedih bercampur ketakutan.
"Ke-kenapa kamu berkata be-"
"Kamu tidak marah dan membenciku hm..?" balas laki-laki itu dengan nada dingin.
Gadis itu hanya bisa menggeleng pasrah seraya menatap sendu ke arah laki-laki di sampingnya itu.
"Siapa yang melakukan ini padamu, Zi?!" sarkas tajam Gavin dengan raut muka yang kini bersemu merah padam karena api kemarahannya yang mulai menyeruap menguasai dirinya.
"Ti-tidak ada, Vin!" balas cepat Zian sambil menggigit bibir bawahnya karena ketakutan.
"Sudah ku katakan bukan?, aku sangat membenci saat gadisku sendiri berbohong padaku!"
Kali ini terdengar lebih menakutkan dari sebelumnya, melihat perubahan raut muka laki-laki itu yang kian semakin lama semakin dingin dan tajam membuat gadis itu ketakutan dan menelan ludahnya secara kasar.
"Ma-maaf Vin, a-aku tidak bermaksud berbohong kepa-"
"Ku pertegas sekali lagi Zi, siapa yang membuatmu seperti ini?!" potong Gavin seraya mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu itu berhasil membuat laki-laki itu memejamkan matanya sekilas sebelum beralih menatap ke arah ambang pintu ruangan itu.
Ceklek..
"Permisi tuan, tuan Gavin ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ucap seorang laki-laki dari balik ambang pintu ruangan itu.
"Ck!, kau tau bukan aku tidak suka ada yang mengangguku saat aku dan gadisku sedang bersama!" bentak Gavin pada lelaki dibalik ambang pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Boyfriend
Teen FictionJiwa iblis yang dimiliki Gavin memang sudah muncul sejak ia masih kecil, bahkan hasrat iblisnya lebih mudah menguasainya saat ia sedang frustasi ataupun hanya melihat tetesan darah. Lantas bagaimana jika psycopath gila seperti Gavin bertemu dengan g...