Jiwa iblis yang dimiliki Gavin memang sudah muncul sejak ia masih kecil, bahkan hasrat iblisnya lebih mudah menguasainya saat ia sedang frustasi ataupun hanya melihat tetesan darah.
Lantas bagaimana jika psycopath gila seperti Gavin bertemu dengan g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••
Aku sadar kamu memang misterius Namun aku baru sadar bahwa kamu juga sangat membuatku begitu terpesona.
🌻🌻🌻
Mobil milik laki-laki itu berhenti tepat disebuah rumah yang berukuran cukup besar dan mewah, namun gadis itu tidak sadar bahwa mobil yang ia tunggangi telah berhenti ditempat tujuan mereka.
Melihat gadis di sampingnya yang tengah tertidur pulas membuat laki-laki itu menjadi tidak tega untuk membangunkannya dan memilih untuk menggendong tubuh mungil gadis itu untuk masuk ke dalam rumah itu.
'Gadis manisku..' batin Gavin seraya tersenyum tipis menatap ke arah gadisnya yang tengah tertidur pulas.
Perlahan laki-laki itu turun dari mobil miliknya dan berjalan memutari mobilnya membuka pintu samping mobil miliknya itu.
"Eunghh.." lenguh Zian saat merasa terusik akibat tubuhnya yang terasa diangkat oleh seseorang, namun gadis itu masih saja tertidur pulas tidak menghiraukan gangguan itu.
Melihat gadisnya yang masih tertidur pulas seolah tidak merasa bahwa laki-laki itu tengah menggendongnya membuat laki-laki itu tersenyum miring dan mengecup pelan dahi gadis itu.
*** Gadis itu merasa terusik akibat cahaya matahari yang menerobos masuk melewati cela-cela jendela berukuran besar itu.
"Eungh..." lenguh Zian seraya membuka matanya secara perlahan.
Gadis itu mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling ruangan itu, ia mencoba mengingat kejadian kemarin kenapa saat ini ia bisa berada disini, di sebuah tempat tidur yang sangat mewah dan ruangan yang lebih besar dari mansion Gavin yang sebelumnya.
"Selamat pagi, nyonya."
Mendengar suara sapaan dari seseorang itu, membuat Zian langsung menoleh dan menatap ke arah seorang wanita parubaya yang berpakaian seperti maid di mansion Gavin sebelumnya.
Melihat itu, gadis itu pun segera mengubah posisi tidurnya kini menjadi duduk dan menatap ke arah wanita parubaya itu.
"Maaf, nyonya jika saya menggangu tidur anda, tuan yang telah menyuruh saya untuk membangunkan anda" sambung perempua itu dengan nada sopan.
'Tuan?, apakah Gavin yang dia maksud?'
"Ah iya tak apa" balas Zian seraya tersenyum tipis.
"Nyonya, tuan menyuruh anda untuk segera bersiap-siap dan turun ke bawah, dan ini baju yang telah tuan perintahkan untuk diberikan pada anda" ucap perempuan itu seraya meletakan setelan gaun itu didekat lemari berukuran besar itu.
