*Jangan lupa follow instagram aku😊
••
"I hope you will know how happy I am when I meet you again"
🌻🌻🌻
Seorang gadis mungil itu kini tengah terbaring lemah di atas kasur king size berukuran besar itu, namun kali ini ia tengah terbaring sendirian tanpa dijaga oleh siapapun.
Gadis itu membuka matanya secara perlahan, ia pun mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling ruangan itu.
"Uhuk..uhuk.."
Kini tubuh gadis itu sangat dingin dan benar saja suhu ruangan itu memang sangat dingin apalagi gadis itu beberapa hari ini belum memakan apapun meskipun ia diberi makanan oleh lelaki bernama Aldric itu.
"T..tolong!, uhuk..uhuk.." ucap gadis itu dengan tubuh yang gemetaran karena kedinginan.
Ia pun mencoba bangkit dari kasur king size itu sekuat tenaga meskipun kini tubuhnya sudah terasa melayang-layang karena kedinginan.
"S-siapapun t-tolonglah a-aku...!" lagi-lagi gadis itu mencoba berusaha sekuat tenaga untuk membuka pintu ruangan itu, namun nihil hasilnya pintu itu di kunci dari luar.
Semakin lama tubuh gadis itu pun semakin menggigil karena suhu di dalam ruangan itu benar-benar dingin.
"T..tolong uhuk..uhuk.. k..ku m..mohon s..siapapun t..tolonglah a..aku!" lirih gadis itu dengan kesadaran yang semakin lama semakin menurun.
"Zi, apakah kamu berada di dalam?" ucap seseorang dari balik pintu ruangan itu.
Mendengar suara itu, gadis itu pun mencoba menguatkan dirinya, hei sepertinya suara itu sudah sangat familiar bukan baginya?
'Gavin?'
"Zi, apa kamu mendengarku?!"
Gadis itu pun sedikit tersenyum kembali saat Mendengar bahwa pemilik suara berat itu adalah lelaki yang sudah sangat ia kenal, meskipun semakin lama tubuh gadis itu mulai lemah tidak berdaya.
"V-vin, k-ku mohon k-keluarkan a-aku dari sini.." lirih gadis itu samar-samar.
**
Laki-laki itu pun masuk ke dalam ruangan tersembunyi itu dengan mudah setelah ia berhasil memasukan beberapa angka yang bisa dibilang itu adalah pasword untuk dapat masuk ke dalam ruangan tersembunyi itu.
Saat baru saja memasuki ruangan itu, ia mendengar suara yang sepertinya sangat familiar bagianya, namun suara itu terdengar seperti permintaan tolong.
Ia pun mendekat ke arah suara itu, hingga akhirnya ia berhenti di sebuah lorong kecil di mana tempat itu benar-benar gelap dan dingin.
Semakin mendekat ke lorong kecil itu suara itu semakin jelas terdengar, kali ini ia benar-benar mengenali siapa pemilik suara yang terdengar lemah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Boyfriend
Teen FictionJiwa iblis yang dimiliki Gavin memang sudah muncul sejak ia masih kecil, bahkan hasrat iblisnya lebih mudah menguasainya saat ia sedang frustasi ataupun hanya melihat tetesan darah. Lantas bagaimana jika psycopath gila seperti Gavin bertemu dengan g...