15. Amarah!

16.4K 689 9
                                    

*Jangan lupa follow instagram aku😊

*Jangan lupa follow instagram aku😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Laki-laki itu menatap lekat ke arah gadisnya, sebelum ia benar-benar semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah mungil gadis di hadapannya itu.

"V-vin.."

Tanpa aba-aba apapun tiba-tiba laki-laki bermata tajam itu melingkarkan kedua tangannya dipinggang ramping milik gadis itu, sangat erat kedua tangan laki-laki itu mendekap tubuh gadisnya itu, hingga membuat gadis itu terpelonjak kaget merasakan dekapan erat tangan kekar laki-laki itu.

"V-vin, a-apa yang kamu lakukan?" ucap Zian, seraya mencoba melepaskan tangan kekar laki-laki itu.

"Lalu apa yang kamu lakukan di sini?" balas Gavin seraya melepaskan dekapannya pada gadisnya itu dan membalikan tubuh Zian, hingga kini mereka berdua saling berhadapan dan bertatapan dengan jarak yang sangat dekat.

"A-aku, t-tidak ada hanya saja a-aku ingin bertemu denganmu" ucap Zian dengan polosnya seraya menunduk tidak berani menatap mata tajam milik laki-laki itu.

"Bertemu denganku?" ulang Gavin seraya menyeringai tipis.

'Sial!, ada apa dengan ku ini kenapa aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri!'

"Hm..hm... merasa gugup karena aku, Zi?"

Sontak saja mendengar ucapan laki-laki itu, Zian reflek mendongak dan menatap polos ke arah Gavin yang tengah menatapnya secara intens.

"Bagaimana kamu tau, Vi-" gadis itu menggantungkan kalimatnya dan terdiam mencerna perkataannya barusan.

'Ohoho Zian, kenapa kamu menjadi sangat bodoh sekali dan bukankah dia memang bisa membaca pikiran seseorang sialan memang!'

"Sudah ku bilang bukan Zi, aku tidak suka saat ada seseorang yang mengumpatku katakan saja secara langsung!" tegas Gavin.

"M-maaf Vin.." lirih Zian seraya menunduk takut.

"You must be punished!" sarkas tajam laki-laki itu seraya menyeringai tajam.

•••
Gadis itu turun dari mobil dengan mata yang masih tertupi oleh kain berwarna gelap itu alhasil ia tidak bisa melihat apapun.

"V-vin.." lirih Zian takut-takut.

Laki-laki itu tetap diam dan berdiri di samping gadis itu tanpa berniat menggenggam ataupun memegang tangan gadisnya itu.

"A-aku takut Vin, aku mohon m-maafkan, a-aku.."

Mendengar nada gadisnya yang sedang ketakutan membuat laki-laki itu tersenyum tipis, kemudian segera menggenggam erat tangan mungil gadis itu.

Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang