1. Awal

78.7K 2.2K 20
                                    

*Budayakan vote sebelum baca!

••

Zian merupakan seorang gadis sma yang memiliki ketakutan pada hal-hal yang melibatkan kasus pembunuhan. Gadis ini memiliki nama panjang Zian Gabriela, gadis yang selalu takut pada hal-hal tragis karena trauma dengan kejadian dua tahun silam.

Kejadian dua tahun yang lalu itu benar-benar masih tersimpan rapi diingatannya. Sejauh apapun ia berniat ingin melupakan kejadian tragis itu, namun hasilnya tetap nihil. Hingga membuatnya sering trauma jika harus terlibat dalam kasus pertumpahan darah yang selalu berujung kematian seseorang.

Malam semakin larut, langit pun mulai menampakan kegelapannya dan pencahayaan di sekelilingnya itu tidak terlu terang. Bahkan jalanan yang ia lintasi saat ini benar-benar terlihat sepi kendaraan yang biasanya berlalu lalang.

Menunduk dalam-dalam seraya terus melangkahkan kakinya secepat mungkin agar ia segera sampai di rumahnya. Sinyalir rasa takut di pikirannya itu benar-benar semakin membuatnya panik dan cemas dengan keadaannya saat ini.

Dughh!

Tubuhnya seketika ambruk saat kakinya tidak sengaja tersandung dan membuatnya kehilangan keseimbangan.

"Awws.." meringis menahan rasa sakit di bagian lututnya. Oh sial lututnya robek dan mengeluarkan darah.

"Kenapa harus jatuh di saat begini si! Ya tuhan, aku sangat takut hiks.." berambigu seraya celingukan ke arah sekelilingnya, "dan kenapa? Kenapa aku berada di tempat yang gelap dan sepi begini?"

Gadis itu terdiam sejenak saat mendengar suara rintihan kesakitan, perlahan ia pun berdiri dan berjalan mencari asal suara yang ia dengar barusan. Persetan, dengan darah di bagian lututnya yang terus mengalir keluar.

"M-maafkan saya, tuan.."

Semakin jelas saat ia mulai mendekati sebuah gang kecil yang terlihat sangat gelap. Sungguh ia sangat penasaran dan ingin mendekati asal suara itu, namun ia enggan untuk berjalan semakin mendekat ke arah gang di depannya itu karena perasaan traumanya kembali menyelinap di dalam pikirannya.

"Ampuni kesalahan saya, tuan. T-tuan, saya mo-"

Jleb!

"Arghh!!!"

Entah kenapa ada perasaan gusar saat mendengar suara teriakan kesakitan itu. Dan kini ia menyerah dan memilih untuk mencoba memberanikan dirinya melangkahkan kakinya mendekat ke arah asal teriakan suara yang ia dengar barusan.

Namun, semakin mendekat ia melihat seorang pria tengah berjongkok dan satu orang laki-laki lagi terbaring dibawahnya. Dan sialnya adalah gadis itu tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria yang tengah membawa kilatan pisau tajam yang dibawa oleh pria yang sedang berjongkok itu.

"Kau masih berharap apa setelah perbuatanmu padaku itu hm?!" sarkas pria yang berjongkok sembari satu tangannya mengarahkan pisau yang dibawanya itu ke arah dada laki-laki dibawahnya itu. Menekan ujung pisau itu dengan kasar, hingga membuat baju laki-laki di bawahnya itu robek tak beraturan dan darah milik laki-laki itu sudah mengalir keluar dengan sangat banyak.

"Arghss..! Ampuni saya, tuan. S-saya mohon!"

"Tutup mulut kotormu itu!!" pria yang tengah berjongkok itu menyahut dengan nada berteriak. Hingga membuat gadis yang sejak tadi menyimak kejadian dan pembicaraan kedua orang pria itu reflek mundur dengan gerakan cepatnya. Hingga tubuhnya menabrak keras tembok di belakangnya itu.

Bruk!

Terduduk lemah dengan tubuh yang gemetaran dan tanpa ia sadari cairan bening di pelupuk matanya itu menetes dan menimbulkan isakan kecil di sela-sela tangisannya.

Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang