Aku dalam perjalanan ke kampus lebih awal dari jam kelasku. Bahkan, semalam aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Saat itu ponselku berbunyi dan melihat pesan dari Wei Ren yang memintaku untuk mengecek ruang obrolan kampus. Saat kubuka, ruang obrolan dipenuhi foto-foto diriku yang keluar dari kantor polisi semalam dengan banyaknya perkataan kasar dan ejekkan padaku.
Saat tiba dikampus, aku tidak peduli dengan semua orang yang memandang bahkan yang menjelekkanku. Bagiku ini hanya masalah kecil dan akan dilupakan begitu saja dalam beberapa saat kemudian aku menuju ruang memanah. Lebih baik menghabiskan waktu dengan memanah daripada menjadi bahan sorotan orang-orang.
Tak lama Wei Ren datang dan tersenyum padaku. Terlihat sama sekali tidak khawatir dengan keadaanku saat ini dan memuji keahlian memanahku. Aku berhenti memanah dan duduk disampingnya untuk menanyakan kondisi diluar. Wei Ren menepuk pundakku untuk tidak khawatir karena semua akan segera mereda. Aku mengangguk kepalaku dan Xie Kai pun datang menghampiri kami.
Wei Ren memberitahuku bahwa dia yang memanggil Xie Kai kemari dan masalah tentangku sudah tertangani dengan baik oleh Xie Kai. Mendengar hal itu membuatku menatap Wei Ren tidak percaya. Jelas-jelas dia tahu bahwa aku tidak suka Xie Kai tapi sekarang malah meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalahku.
Aku berdiri dan menunjuk kearah Xie Kai "Siapa yang menyuruhmu untuk meminta bantuannya? Dua kali. Sudah dua kali kau meminta bantuannya tanpa persetujuan dariku."
"Bukankah kita semua teman, berhentilah bertindak seperti ini Yu Lin" sambil menatapku.
"Kapan aku mengatakan setuju berteman dengannya? Apa aku pernah menyetujuinya? Jika kau ingin berteman dengannya maka silahkan tapi jangan mengajakku." Kukatakan dengan nada marah.
Xie Kai kemudian meminta kami berdua berhenti bertengkar, meminta kami berdua tenang dan hendak pergi. Saat itu Wei Ren menahannya, meminta Xie Kai tidak pergi lalu menatapku.
Aku belum pernah melihat Wei Ren menatapku seperti ini sebelumnya. Bahkan ini pertama kalinya kami berdua bertengkar hanya karena orang yang baru dikenal. Aku tidak tahu kenapa Wei Ren sangat percaya dengan Xie Kai dan perkataan apa yang Xie Kai katakan sampai membuat Wei Ren begitu mempercayainya. Atau memang aku yang salah memahami Xie Kai, tapi aku tidak akan pernah salah. Perasaanku tidak akan salah jika menyangkut orang lain. Aku bisa merasakan bahwa Xie Kai tidak sebaik kelihatannya tapi kenapa Wei Ren tidak bisa melihatnya dengan jelas.
"Kau tidak ingin berteman dengannya tapi aku akan." Jawab Wei Ren
Aku menghela napas "Maka keluarkan aku karena aku tidak ingin berteman dengannya" sambil pergi meninggalkan mereka berdua.
Sejak saat itu, aku menghabiskan waktu sendiri baik dikampus atau dimanapun. Tidak pernah berbicara sekalipun dengan Wei Ren, kami berdua bertindak seperti orang asing bahkan tidak pernah bertukar pesan sekalipun. Hari demi hari aku melihat hubungannya dengan Xie Kai semakin dekat, mereka berdua selalu bersama dimanapun bahkan diluar kampus sekalipun. Aku bisa melihat Xie Kai memperlakukannya dengan baik tapi aku masih tidak menyukainya dan tidak mempercayainya, kurasa sampai kapanpun perasaanku terhadapnya akan sama.
Hubungan Wei Ren dan Xie Kai yang semakin dekat sekarang menjadi rumor yang mengatakan bahwa mereka jadian. Aku bisa merasakan bahwa rumor itu akan segera menjadi nyata dalam waktu dekat. Mengingat dekatnya mereka hari demi hari dikampus layaknya pasangan juga banyaknya foto-foto kebersamaan mereka dimedia sosial.
Hal ini membuatku khawatir, ingin kuberikan nasehat pada Wei Ren tapi sudah dipastikan hal itu hanya akan membuat kami bertengkar. Karena itu aku putuskan untuk mencari informasi mengenai Xie Kai saat diluar negeri. Paling tidak dengan adanya bukti Wei Ren dapat mempercayaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Stalker (END)
Teen FictionMenceritakan seorang wanita bernama Yu Lin yang kehidupannya berubah sejak terlibat hubungan dengan Xie Kai kekasih dari sahabatnya sendiri yang ternyata menyukainya. Yu Lin yang kehidupannya terganggu karena sikap dan tindakan Xie Kai akhirnya memu...