Yu Lin datang ke hotel dan bertemu dengan manajer sesuai janji. Yu Lin sekarang terlihat jauh lebih baik. Dia terlihat ceria dan banyak tersenyum dibandingkan dulu dan ramah kepada setiap orang. Tidak ada lagi Yu Lin yang dingin, cuek dan sombong seperti hidupnya dulu. Sekarang dia menjalani hidup dengan jujur tanpa harus berpura-pura.
Manajer membawanya untuk bertemu dengan tamu tapi Yu Lin ragu untuk masuk karena pertemuannya dikamar hotel. Setelah merasa siap, manajer mengetuk pintu dan mereka berdua masuk.
"Tuan, orang yang kau cari sudah datang" kata manajer
"Baiklah, kau bisa meninggalkan kami berdua sekarang." Kata Dong Gun.
Yu Lin hanya berdiri diam melihat tamunya yang berdiri membelakanginya. Semakin diperhatikan Yu Lin merasa seperti tak asing dan yakin setelah melihat cincin yang dipakainya.
"Sudah lama tidak bertemu Dong Gun" kataku
Dong Gun membalikkan badannya dan melihat Yu Lin dengan tatapan penuh kerinduan.
"Lama tidak berjumpa Yu Lin" jawabnya sambil tersenyum
"Kau masih menggunakan cincin itu?" tanyaku
"Aku punya istri yang sangat kucintai jadi tentu saja aku memakai cincin ini. Tapi dia meninggalkanku 3 tahun lalu karena kesalahanku dan hal itu membuatku sangat menyesal. Aku mencarinya selama ini berharap bisa bertemu dengannya dan kembali bersama. Apa menurutmu dia akan setuju untuk kembali padaku?" tanya Dong Gun
Yu Lin diam mendengar hal itu dan mengalihkan pembicaraan sebisanya. Tanpa sadar mereka berdua berbincang kemudian makan bersama dan jalan-jalan dipinggir pantai hingga malam.
"Sudah malam, aku harus kembali ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan hari ini. Terima kasih untuk hari ini dan senang bertemu kembali denganmu" kata Yu Lin lalu pergi.
Dong Gun segera menarik Yu Lin dan menciumnya. Memeluknya erat dalam pelukan, Dong Gun melepaskan semua kerinduannya selama ini yang terpendam dalam sebuah ciuman. Yu Lin yang terkejut dengan tindakan tiba-tibanya hanya terdiam lalu mulai mendorong Dong Gun saat tersadar dengan apa yang terjadi. Tentu saja Dong Gun tidak akan melepaskan semudah itu dan tetap terus memeluknya dan menciumnya sampai Yu Lin mulai diam dan menikmati suasana.
Yu Lin kembali mengingat kejadian tadi dalam kamarnya lalu melihat cincin pernikahannya yang diberikan Dong Gun tadi padanya dan terbenam dalam lamunan sepanjang malam. Sedangkan Dong Gun juga tidak bisa tidur karena merasa tegang juga khawatir dengan keputusan yang akan dibuat Yu Lin besok.
Akankah dia kembali denganku dan setuju untuk pergi bersamaku?
*****
Pagi tiba, cahaya matahari yang masuk menembus kaca menyinari kamar membuat Dong Gun terbangun. Terdiam melihat dirinya didepan cermin tampak tenggelam dalam pikiran yang sudah mengganggu dari semalam. Dia membasuh wajahnya untuk menyadarkan diri kemudian bersiap-siap untuk olahraga selama beberapa jam kemudian kembali ke hotel untuk berangkat ke bandara.
Dong Gun tiba dibandara sekitar 2 jam lebih awal sebelum keberangkatan dan menunggu dengan gugupnya. Saking gugupnya dia bahkan tidak bisa duduk diam dan terus berdiri kemudian jalan mondar mandir sambil menatap pintu masuk.
Yu Lin apa kau akan pergi bersamaku atau kau masih belum membuat keputusan?
Setelah menunggu selama sejam setengah, Dong Gun hanya bisa duduk dengan sedih dan menghela napas dengan beratnya kemudian bersiap-siap untuk pergi. Tepat saat itu dia melihat kerah pintu dan tersenyum lega.
"Apa kau akan meninggalkanku?" kata Yu Lin dengan napas terengah-engah
Dong Gun segera memelukku dengan senyuman serta air mata selama beberapa saat. Aku melepaskan pelukannya lalu menunjukkan jariku yang memakai kembali cincin pernikahan lalu aku tersenyum.
"Maaf aku datang terlambat, kau memberikanku waktu sangat singkat jadi aku perlu secepatnya mengurus pekerjaanku" kataku dengan air mata mengalir dipipiku.
Dong Gun menggelengkan kepalanya dan menghapus air mata diwajahku lalu mengulurkan tangannya. Segera aku menggenggam tangannya lalu kami berjalan masuk bersama untuk kembali pulang.
Sejak itu, aku kembali bertemu dengan semua orang. Kedua keluarga kami memutuskan untuk makan bersama dan kami berdua memutuskan untuk mengadakan pesta pernikahan kedua dalam waktu dekat.
Kami merayakan pesta ini atas dasar keinginan kami bukan karena perjodohan seperti dulu tapi memang karena hati kami yang saling menyukai. Pesta ini hanya pesta sederhana, hanya dihadiri oleh keluarga kedua pihak serta Wei Ren dan Li Zhen. Meskipun begitu, pesta ini sangat meriah bagiku karena hati yang terasa bahagia tanpa ada beban. Tidak menyangka butuh waktu yang cukup lama untukku bisa merasakan perasaan bahagia ini.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Stalker (END)
Ficção AdolescenteMenceritakan seorang wanita bernama Yu Lin yang kehidupannya berubah sejak terlibat hubungan dengan Xie Kai kekasih dari sahabatnya sendiri yang ternyata menyukainya. Yu Lin yang kehidupannya terganggu karena sikap dan tindakan Xie Kai akhirnya memu...