Chapter 9

105 36 18
                                    

Sudah sebulan lebih dari terakhir kali aku bicara dengan Wei Ren. Akhirnya hari ini mereka berdua menunjukkan bahwa benar mereka sudah resmi menjadi pasangan. Sedangkan aku masih belum mendapatkan informasi apa-apa tentang Xie Kai. Bahkan satu pun tidak, hal itu membuatku semakin curiga padanya. Mengingat alasan apa yang membuat keluarganya meminta putra mereka yang kuliah di universitas terkemuka Jerman secara tiba-tiba meminta untuk kembali ke China. Jadi kuputuskan untuk menemui Wei Ren besok dan berbicara baik-baik padanya.

Saat tiba dikampus, aku bertemu dengan Wei Ren. Kuhampiri dan mengajaknya berbicara diruang memanah. Sesaat kami berdua hanya saling diam karena merasa canggung.

"Aku sudah dengar mengenaimu dan Xie Kai." Kataku dengan sedikit canggung. Sedangkan Wei Ren hanya memberi respon dengan mengangguk sambil menyelipkan rambut kebelakang telinganya dengan ekspresi canggung.

"Selamat...Kurasa yang kau katakan benar, kalau aku sudah salah menilai Xie Kai." Kataku lagi padanya.

Mendengar hal itu, Wei Ren seketika melihatku dengan ekspresi tak menyangka. "Kau sungguh berpikir begitu?"

Aku menganggukkan kepala kemudian meminta maaf atas tindakanku, berharap hubungan kami dapat kembali seperti dulu lagi. Mata Wei Ren mulai berkaca-kaca setelah mendengar hal itu lalu memukul ringan lenganku agar berhenti mengatakan sesuatu yang emosional. Lalu kami berdua tertawa bersama dengan mata berkaca-kaca dan berpelukan.

"Aku sangat merindukanmu Yu Lin" kata Wei Ren.

Aku melepaskan pelukannya "Kau yakin? Kurasa kau hanya peduli dengan Xie Kai." Kataku bercanda sambil tersenyum.

Wei Ren menggelengkan kepala "Didepanmu memang tapi dibelakang kau tidak tahu betapa sedihnya aku."

Aku memandangnya dengan tatapan tidak yakin tapi itu semua hanya pura-pura untuk melihat reaksinya. Tapi Wei Ren menganggapnya serius dan hal itu membuatku tertawa melihat sikap konyolnya lalu kami berdua keluar menuju kelas sambil bercanda seperti dulu. Saat itu didepan kelas Xie Kai muncul dan menghampiri kami, Wei Ren dengan senangnya memberitahu Xie Kai bahwa aku sekarang sudah menerima Xie Kai sebagai teman.

"Maaf jika aku bersikap kasar padamu sebelumnya." Sambil melihat kearahnya dan mengulurkan tangan.

Xie Kai yang melihat hal itu lalu tersenyum dan menjabat tanganku "Itu semua masa lalu jadi tidak perlu diingat. Senang bertemu denganmu Yu Lin."

Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku lalu mengajak makan bersama sehabis kelas sebagai tanda maafku. Mereka berdua dengan senang hati menerima lalu kami berjanji akan bertemu didepan kampus nanti kemudian masuk kekelas dulu dan meninggalkan mereka berdua yang masih berbicara.

Bisa kulihat betapa bahagianya Wei Ren tapi Xie Kai aku tidak yakin. Aku merasa bersalah pada Wei Ren karena sudah berbohong mengenai aku yang sudah menerima Xie Kai. Semua itu hanya pura-pura karena sampai kapanpun aku akan selalu curiga padanya dan akan kujadikan kesempatan ini untuk mencari tahu orang seperti apa dia sesungguhnya.

Sejak itu kami bertiga dekat layaknya teman pada umumnya. Baik dikampus maupun diluar, bahkan tidak merasa seperti mereka berdua berpacaran. Saat terdapat tugas, kami bertiga akan bersama menyelesaikannya. Entah diperpustakaan kampus atau rumahku. Benar mereka berdua sering datang kerumahku mengingat hanya rumahku yang tidak terdapat siapa-siapa selain para pelayan.

Meskipun Xie Kai dari jurusan hukum tapi terkadang dia bisa membantu kami berdua, bisa dikatakan dia handal dalam banyak hal dan aku akui hal itu. Mereka berdua juga sering menginap dirumahku dan kami sering mengadakan pesta BBQ bersama.

Saat masa ujian juga kami bertiga akan belajar bersama dan saat liburan kampus, kami bertiga akan menghabiskan waktu liburan bersama seperti kepantai, villa keluarga Xie Kai, taman hiburan atau bahkan rumahku sendiri. Tapi selama banyaknya waktu yang kami habiskan bersama, aku masih belum mendapatkan sesuatu yang mencurigakan mengenai Xie Kai.

Karena itu semakin lama aku menjadi semakin ragu dan bertanya pada diriku sendiri Apakah benar perasaanku terhadap Xie Kai salah? Mungkin Xie Kai memang tidak memiliki motif tersembunyi dan mungkin memang aku yang salah kali ini.

Karena itu, semakin lama mengenalnya aku semakin lupa tujuan awalku berpura-pura menerimanya sebagai teman adalah untuk mencari informasi, sekarang berubah menganggapnya sebagai teman dan kekasih dari sahabatku. Bahkan aku sudah tidak memasang kecurigaan apapun pada Xie Kai dengan menjalani hari-hari kami bersama layaknya anak muda berkumpul pada umumnya.

Married Because Stalker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang