Chapter 2

223 65 29
                                    

6 Tahun Lalu

Kriinggg...krriiingg...kkrrriingg... suara alarm berbunyi, aku membuka mata dan mematikan alarm. Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi, aku bangun dari tempat tidur melakukan peregangan lalu mulai bersiap-siap karena pukul 11.00 akan ada kelas di kampus.

Aku menggosok gigi dengan mata yang masih mengantuk kemudian mandi. Setelah beberapa lama aku keluar menuju ruang pakaian. Kubukakan pintu dan terlihatlah berbagai jenis pakaian yang tergantung tampak seperti butik baju. Berbagai model serta merek terkenal kumilki. Bukan saja pakaian tapi juga berbagai tas, sepatu wanita, make up, aksesoris, serta jam tangan semua lengkap dalam ruangan ini.

Aku memilih pakaian yang harus kugunakan beserta tas, sepatu dan lainnya yang cocok. Setelah selesai dan siap aku turun menuju ruang makan.

Pelayan mengantarkan makanan untukku, meskipun terlihat enak tapi aku kehilangan selera. Hal ini sering terjadi padaku karena aku merasa makan dirumah sama seperti makan direstoran. Tapi makan direstoran lebih baik, paling tidak aku tidak makan sendiri.

Seperti inilah kehidupanku yang terlihat mewah dan memiliki segalanya tapi kesepian. Rumah sebesar ini hanya berisi para pelayan dan pengurus rumah, aku bahkan jarang bertemu orang tuaku yang sangat sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Aku tersadar dari pikiran menyedihkan setelah mendengar ponselku berbunyi, kuangkat lalu segera berangkat kekampus .

Aku berusia 19 tahun bernama Yu Lin dan seorang mahasiswi dari jurusan desain di HX Universitas. Universitas ini terkenal bukan dari segi kualitas atau prestasi saja melainkan menjadi sarana pencarian koneksi. Karena sebagian besar diisi oleh anak-anak dari keluarga atas termasuk diriku.

Bisnis keluargaku bergerak dibidang Entertainment dan Fashion yang dikenal dengan sebutan JM Group. Ayahku bernama Yu Wen Zhong yang memimpin dibidang Entertainment sedangkan ibuku bernama Jang Wei Yin memegang kendali atas Fashion. Karena itu aku sangat kesepian mengingat kedua orang tuaku sangat sibuk dengan bisnis mereka masing-masing. Tapi aku masih beruntung memiliki seorang sahabat yang benar-benar sahabat bukan karena mencari koneksi.

Sahabat yang kukenal dari sejak SMA hingga sekarang bernama Wei Ren. Dia juga mengambil jurusan desain sama sepertiku dan kami berdua hampir selalu bersama dan berbagi cerita tanpa rahasia.

Keluarga Wei Ren memiliki bisnis yang besar dibidang Coffee Shop. Tapi kehidupannya lebih baik dariku, paling tidak dia masih memiliki ibu yang siap menemaninya.

Married Because Stalker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang