Chapter 20

76 26 13
                                    

Aku tiba dikantor polisi setempat ditemani dengan Dong Gun juga Wei Ren. Selama menunggu kami mendapat kabar bahwa stalker tersebut sudah sadarkan diri dan itu membuatku merasa lega. Setelah beberapa saat, seorang pria masuk dan berjalan mendekati kami bertiga. Aku dan Wei Ren hanya diam dan terkejut melihat jaksa itu.

"Perkenalkan namaku Xie Kai dan juga jaksa yang menangani kasus stalker ini" kata Xie Kai pada Dong Gun sambil memberikan kartu namanya.

"Senang bertemu dengan anda jaksa Xie" jawab Dong Gun sambil memberi kartu namanya juga.

Aku menggenggam erat tangan Dong Gun sedangkan Xie Kai menatapku yang membuatku merasa sulit bernapas lalu mual. Segera kupergi ke toilet lalu memuntahkan semuanya, napasku mulai terasa berat dan mengeluarkan banyak keringat. Aku segera mengambil obat dari tas dengan tangan gemetar.

"Biar aku yang ambil" kata Wei Ren panik melihatku.

Setelah merasa baikkan aku berusaha berdiri dengan bantuan Wei Ren tapi tubuhku sudah sampai batasnya dan semua menjadi gelap. Saat bangun, aku sudah berada dirumah sakit.

"Bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja?" tanya Dong Gun sambil membantuku bangun.

Aku menganggukkan kepala "Sudah berapa lama aku tidur?" tanyaku

"Wei Ren dimana dia?" tanyaku khawatir

"Aku menyuruhnya pulang. Ada hal lain yang ingin kutanyakan, apa mungkin kau meminum semacam obat penenang? " tanyanya penasaran.

Aku menatapnya mengatakan bahwa itu hanya obat tidur dan memintanya jangan khawatir. Dong Gun menatapku curiga lalu aku mengalihkan pembicaraan menenai kasus stalker.

"Jangan khawatir aku sudah meminta pengacara untuk mengurus hal itu." Kata Dong Gun

"Aku tidak ingin terlibat dengan kasus itu. Selain itu kau juga jangan terlibat dengan jaksa Xie" jawabku

Dong Gun mengerti dan mengangguk kemudian memintaku istirahat. Setelah melihatku tertidur, Dong Gun meminta Li Zhen untuk menyelidiki hubunganku dengan Xie Kai secara menyeluruh lalu melihatku yang tertidur.

Sebenarnya apa yang kau sembunyikan? Kenapa kau tidak memberitahuku? Kenapa kau bersikap sangat ketakutan saat melihat Xie Kai?

Sejak kejadian tersebut aku jarang pergi keluar. Aku hanya pergi mengunjungi rumah orang tua Dong Gun dan pergi bersama mereka jika diajak. Aku juga tidak pergi berkunjung ke cafe Wei Ren, jika ingin bertemu aku hanya memintanya datang kerumahku. Masalah pekerjaan aku hanya akan melakukan dirumah dan video call dengan klien.

Sesekali aku juga akan mengunjungi psikiaterku untuk konsultasi. Sejak bertemu kembali dengan Xie Kai, insomnia dan rasa khawatir semakin memburuk dari sebelumnya meskipun aku tidak pernah lagi mendapat kiriman pesan darinya. Terkadang aku juga akan bermimpi buruk kejadian waktu dipulau.

Dengan sikapku yang sekarang tentu membuat Dong Gun curiga tapi aku terus menutupinya. Aku merasa belum siap memberitahunya, meskipun tahu cepat atau lambat dia akan tahu. Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa saat dia tahu nanti. Sedangkan diluar angin bertiup kencang, aku berdiri untuk menutup jendela lalu melihat akan segera hujan. Aku kembali dalam kamar dan berusaha menenangkan diri, kututup tirai jendela lalu menyalakan musik dan minum obat penenang. Paling tidak dengan melakukan hal itu aku merasa lebih baik.

Aku duduk meringkut ketakutan diatas ranjang, menutup telinga dan mata. Tubuhku mulai mengeluarkan keringat dengan napas terengah-engah. Tepat saat itu, aku menerima pesan yang berisi foto Xie Kai bersama Dong Gun. Segera kubuang ponsel lalu menangis, bukan karena takut melainkan aku merasa hidupku sungguh menyedihkan. Seorang wanita yang terlahir dari keluarga kaya tapi hidupnya penuh dengan kepura-puraan dan sekarang harus hidup bersembunyi dalam ketakutaan.

Sampai kapan aku harus hidup seperti ini? Kenapa aku tidak bisa menikmati hidupku seperti kebanyakan orang? Siapa yang bisa membantuku? Aku merasa terjebak dalam suatu terowongan gelap tanpa sedikitpun cahaya. Siapa yang bisa menuntun dan menarikku keluar dari terowongan gelap yang panjang ini? Aku sudah sangat lelah, tolong segera selamatkan aku.

Selimutku terbuka, aku melihat Dong Gun dihadapanku. Tidak tahu apa yang dikatakannya karena banyak hal yang kupikirkan saat itu. Seketika aku menggengam tangannya dengan air mata mengalir dipipiku.

Mungkinkah kau orang yang bisa membantuku? Apakah kau datang untuk membawaku keluar?

Married Because Stalker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang