Chapter 18

84 26 25
                                    

Sesampai diperusahaan seperti biasa semua mata para wanita akan tertuju pada pada Dong Gun bukan karena gaya berpakaian yang sedikit berubah tapi memang sudah menjadi ritual setiap pagi. Bayangkan saja sendiri, seorang CEO muda yang tampan, mapan, memiliki fisik bagus. Wanita mana yang tidak akan terpesona bahkan jika pria tersebut sudah memiliki istri sekalipun.

Setiba diruangannya, Li Zhen yang melihat aura sahabatnya yang telah berubah mulai bercanda.

"Apa Ini? Penampilan seperti apa ini? Tidak bisakah kau memberikan kesempatan padaku mendapatkan wanita. Aku melajang sampai sekarang semua karena aku terus berada disampingmu. Tidakkah kau merasa prihatin padaku? Selain itu, kau baru saja menikah tidak bisakah kau mengambil libur beberapa hari bersama istrimu?" tanya Li Zhen dengan bawelnya.

"Berhenti bicara masalah pribadi. Ada masalah apa kau menemuiku sepagi ini?" tanya Dong Gun.

"Lihatlah, sikapmu masih belum berubah selalu begitu serius" sambil menyerahkan laporan yang hendak ditandatangani oleh Dong Gun sambil tersenyum melihatnya.

Dong Gun yang merasa terganggu dengan tatapan serta senyuman Li Zhen kemudian melempar pulpen ke arahnya.

"Bagaimana malam pertamamu? Apakah menyenangkan? Apakah penuh dengan kehangatan?" tanya Li Zhen dengan nada bercanda.

"Li Zhen, kusarankan kau segera menikah saja jika begitu penasaran" jawab Dong Gun sambil menatap sahabatnya dengan senyum mengejek.

Li Zhen yang terlihat kesal dengan ejekan Dong Gun kemudian hanya mengambil dokumen yang sudah di tandatangani dengan diam lalu pergi. Sedangkan Dong Gun hanya tersenyum melihat reaksi sahabatnya lalu fokus bekerja.

Hal yang sama juga terjadi padaku. Wei Ren banyak bertanya padaku mengenai malam pertama meskipun tahu aku menikah dengan Dong Gun karena alasan lain. Lalu Wei Ren menunjukkan foto Dong Gun dimedia sosial.

"Lihatlah betapa terkenalnya suamimu bahkan setelah menikah sekalipun. Kuperingatkan kau berhati-hati jika tidak ingin kehilangannya. Wanita jaman sekarang sungguh menakutkan, kau mengertikan maksudku?" katanya padaku

"Tapi aku tidak punya perasaan padanya jadi untuk apa aku khawatir" jawabku

"Tidak ada yang tahu kedepannya seperti apa karena itu aku minta kau bersiap saja" kata Wei Ren

Hal yang aku khawatirkan saat ini bukan itu, tapi aku sedang memikirkan haruskah aku memberitahu Dong Gun mengenai stalker. Tapi aku terlalu takut, pertama dia sudah merasa dirugikan harus menikah dengan wanita yang tidak disukainya. Kedua, dia berpikir aku menikahinya karena bisnis. Jika dia tahu aku menikah untuk memanfaatkannya atau mencari pelindung akankah dia menerimaku.

Setelah mendengar hal itu Wei Ren memberi saran agar memberitahu Dong Gun nanti secara pelan-pelan dan dalam waktu yang tepat. Saat itu, aku kembali mendapat pesan yang berisi fotoku sekarang bersama Wei Ren. Seketika aku berdiri lalu keluar melihat sekeliling keberadaan Xie Kai. Tapi aku tidak menemukan apa-apa melainkan mendapat buket bunga mawar yang diantar oleh seseorang. Kemudian mendapat pesan lagi dari Xie Kai.

Aku merindukanmu Yu Lin

Segera kubuang bunga ketempat sampah dengan kesal lalu mendapat pesan dari Dong Gun untuk membawa makan siang ke kantornya. Saat melihat pesannya, bisa dikatakan suasana hatiku sedikit membaik dan aku segera pulang untuk menyiapkan makanan.

Setiba diperusahaan Li Zhen sudah menunggu dan membawaku ke ruang Dong Gun. Aku juga melihat semua mata tertuju padaku dan itu membuatku sedikit tidak nyaman.

"Apa tiap hari Dong Gun selalu dilihat seperti ini?" tanyaku penasaran

"Tentu saja, karena itu kau harus terbiasa" jawab Li Zhen

Aku mengangguk mengerti lalu kami berdua tiba diruang Dong Gun. Aku memberikan kotak bekal maka siang padanya juga pada Li Zhen.

"Kalian makanlah bersama aku pergi dulu" kataku pada mereka.

Kujelaskan kalau aku ada janji dengan ibunya dan nenek untuk pergi makan juga shopping bersama.

"Aku tidak tahu jam berapa akan pulang jadi lebih baik kau makan malam diluar saja sebelum pulang" kataku memberitahunya.

Dong Gun mengangguk mengerti kemudian bangun untuk mengantarku ke bawah. Segera ku menolak tapi dia bertekad untuk mengantar.

"Kau tidak perlu repot mengantarku seperti ini" kataku padanya

"Kenapa? Kau merasa tertekan dengan semua pandangan orang?" tanyanya

"Kau tahu tapi masih melakukannya" kataku

Dong Gun menunggu diluar sampai mobilku tiba lalu memintaku jangan lupa mengabarinya. Aku mengerti lalu pergi.

Seharian aku pergi berbelanja, tidak kusangka nenek begitu kuat berjalan sudah seperti anak muda. Saat tiba dirumah hari sudah menunjukkan pukul 20.45. Saat itu aku mendapat kiriman foto selama aku pergi belanja juga makan. Aku berdiri diam dan menghela napas, menyenderkan tubuh pada mobil tenggelam dalam pikiran.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak masuk?" tanya Dong Gun

Aku segera sadar dari lamunan lalu mengambil beberapa barang yang kubelikan dan masuk menuju kamar Dong Gun. Aku membuka semua barang yang kubeli dan menunjukkan padanya. Aku membeli beberapa setelan jas, dasi juga sepatu bahkan parfum lalu meletakkan satu per satu semua barang.

"Kau tidak perlu sampai sejauh ini" katanya

"Aku hanya ingin melakukannya karena suka" jawabku

"Apa kau ada masalah? Kulihat tadi diluar kau tampak tertekan" tanyanya padaku

Aku tersenyum dan menggelengkan kepala, kuberitahu bahwa aku hanya merasa lelah lalu segera kembali kekamar. Dong Gun melihatku yang keluar kamarnya dengan sedikit curiga.

Married Because Stalker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang