Part 6

5.2K 290 0
                                    

Nasya melepaskan rambut wig nya dan berkata...

" Rick, thanks ya buat wig adik loe ini. Tolong bilangin sama adik loe, terima kasih banyak dari gue. "

" Iya Sya. "

Nasya kemudian mengganti high heelnya dengan sepatu kets dan membawa baju ganti. Nasya pun berkata...

" Gue ke toilet dulu ya Rick, gue mau ganti baju. "

" Iya Sya. Untung aja tadi loe berangkat dari rumah dengan memakai pakaian dan sepatu seperti biasa dan baru berganti pakaian dan high heel di kantor. "

" Iya Rick. Lagian nggak mungkinlah gue berangkat kerja dengan pakaian dan high heel seperti ini. Gue nggak mau menjadi pusat perhatian semua pegawai di kantor ini. Gue kan cuma mau mencari 1 perhatian saja. Itu pun gatot alias gagal total. "

" Sabar ya Sya? Yang penting udah usaha. "

" Iya Rick. "

Nasya pun berganti pakaian di toilet. Setelah selesai Nasya menghapus make up nya di depan kaca sambil berbicara sendiri di dalam hati...

" Apa gue tidak semenarik ini ya di depan bos? Mengapa bos selalu menganggap gue sebagai seorang pria? Mengapa bos tidak pernah memandang gue sebagai seorang wanita? "

Tanpa Nasya sadari, air mata jatuh di kedua pipinya. Saat ada beberapa orang yang akan masuk ke dalam toilet, Nasya cepat-cepat menghapus air matanya, tersenyum dan berkata...

" Hi mbak Nina, mbak Lia... "

" Nasya, kamu kok ganti kostum lagi sih, tadi itu cantik banget loh. "

" Kok nggak pakai high heel lagi Sya? Kamu pakai high heel tadi, sexy banget loh Sya. "

" Iya Sya, make up nya juga kenapa di hapus gini? "

" Tadi saya cuma pakai seperti itu karena kalah taruhan aja mbak dengan Erick. Saya kembali berpakaian dan berpenampilan seperti biasa lagi aja mbak, lebih nyaman buat saya. "

" Benarkah? Sayang banget Sya, tadi kamu itu manglingin banget loh. "

" Iya Sya, para pegawai pria aja pada ngomongin kamu. Mereka kira ada pegawai baru di perusahaan ini. "

" Bagian keuangan aja pada heboh ngomongin kamu dan pengen kenalan sama kamu. "

" Terima kasih mbak-mbak atas pujiannya. Kalau gitu saya duluan ya mbak, saya mau balik ke ruangan saya. "

" Iya Sya. "

Tidak lama kemudian Nasya langsung keluar dari dalam toilet. Nasya tidak langsung percaya dengan ucapan ketiga rekan-rekan kerjanya itu. Nasya pun berdiri di depan pintu toilet dan mendengarkan pembicaraan rekan-rekan kerjanya.

" Sayang banget ya Nasya harus berpenampilan seperti yang dulu. Padahal tadi dia cantik banget loh, sexy lagi. "

" Iya ya, hampir semua pegawai pria tadi pada mupeng lihatin Nasya terus-terusan. "

" Itu namanya kecantikkan alami, sekali di poles jadi manglingin gitu. "

Nasya tersenyum bahagia mendengar semua pembicaraan rekan-rekan kerjanya. Nasya pun kembali ceria dan ke ruang kerja Dani. Sesampainya di ruang kerja Dani, Dani langsung berkata...

" Katanya tadi nggak ada baju ganti, tadi kamu bohong kan? "

" Maaf pak. Ayo pak kita berangkat... "

" Iya. "

Nasya dan Dani pun meninggalkan ruang kerja dan berjalan di koridor kantor. Di sepanjang koridor kantor sampai lobby kantor, Dani terus-terusan mendengar pembicaraan beberapa pegawai pria yang membicarakan Nasya.

" Kayaknya mata kita selama ini memang buta deh. Nasya itu kalau di lihat-lihat memang cantik banget. "

" Iya, kecantikkannya alami. "

" Meskipun dia berpenampilan tomboy tapi dia cute. "


Tomboy Assistant (1-20 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang