1 Minggu kemudian...
Dani ke ruang kerja Erick dan Nasya. Saat Erick ingin membangunkan Nasya, tiba-tiba Dani berbisik...
" Sst...jangan di bangunkan. Rick, kamu ikut saya... "
" Iya pak. "
Erick pun mengikuti Dani masuk ke dalam ruang kerjanya. Dani pun berkata...
" Rick, kamu tolong carikan saya asisten pribadi yang baru, laki-laki dan bisa bekerja di awal bulan ini. Lakukan tanpa sepengetahuan Jojo. "
" Iya pak. Tapi pak Dani, nanti bapak jangan pecat Nasya ya? Biarkan Nasya akhir bulan ini mengundurkan diri sendiri dari pekerjaannya? "
" Iya saya tahu kok. "
" Terima kasih ya pak buat semuanya termasuk yang tadi saat Nasya tertidur di meja kerjanya. "
" Iya. "
________________1 Minggu kemudian...
Nasya masuk ke ruang kerja Dani sambil membawa sepucuk surat pengunduran diri. Nasya pun berkata...
" Pak Dan, saya mau resign dari perusahaan ini dan ini surat pengunduran diri saya. "
" Iya. "
" Pak Dan, nggak bertanya kenapa saya resign dari perusahaan ini? "
" Tidak. "
" Pak Dan, tidak mencegah saya untuk tetap bekerja jadi asisten bapak? "
" Tidak. "
" Pak Dan, tidak kehilangan saya? "
" Tidak. "
" Pak Dan, tidak..."
" Tidak Jojo...!!! Ini gaji kamu bulan ini dan pesangon kamu selama 3 bulan. Terima kasih atas kerja samanya. "
Ucap Dani memotong omongan Nasya sambil mengulurkan tangannya di depan Nasya. Nasya speecless mendengar semua ucapan Dani dan hanya memandang tangan Dani dengan sangat sedih. Tiba-tiba Nasya meneteskan air matanya. Dani yang melihatnya langsung berkata...
" Kamu kenapa nangis sih Sya? "
Nasya tidak menjawab pertanyaan Dani dan langsung berlari menuju ruang kerjanya. Dani langsung mengejar Nasya dan membawa sesuatu di tangannya. Sesampainya di ruang kerja Nasya, Dani berkata...
" Calon istri, kamu kenapa nangis? Nggak ada waktu buat menangis. Ayo buruan kita bertiga jemput ibu kamu. Iya kan Rick? "
" Iya pak. "
" Calon istri? "
" Rick jangan lupa bawa semua barang-barang calon istri saya ke dalam mobil saya. "
" Iya pak. "
" Nasya buruan, jangan buat ibu dan Nayla menunggu kedatangan kita berdua. "
" Apa? Pak Dan kenapa panggil saya Nasya biasanya Jojo? "
" Sayang, sekarang kamu itu bukan asisten aku lagi jadi aku panggil kamu itu dengan Nasya bukan Jojo. "
" Sa...yang? Kenapa pak Dan panggil saya sayang? Tadi juga kenapa pak Dan bilang saya calon istri pak Dan? Calon istri pak Dan itu kan..."
" Nggak jadi. "
Ucap Dani memotong ucapan Nasya. Nasya yang kaget mendengarnya langsung berkata..." Benarkah? "
" Iya. "
" Kenapa? "
" Nggak jodoh. "
" Kok bisa? "
" Bisa sayang, aku udah istikharah kok dan jawaban istikharah aku itu kamu bukan wanita lain. "
" Benarkah? "
" Iya. Jadi mulai sekarang kamu jangan panggil aku pak Dan lagi ya, panggil aku, mas dan bulan depan kita berdua menikah ya? "
" Menikah? "
" Iya. Mau ya? "
Ucap Dani lembut sambil memasang kan hijab di atas kepala Nasya. Nasya speecless mendengarnya dan meneteskan air matanya. Dani menghapus air mata Nasya dan berkata...
" Sayang, kamu jangan nangis donk. Aku kan malu dilihatin Erick karena menyentuh kamu. Kita berdua kan belum menikah. Sayang, mau ya bulan depan kita berdua menikah? "
" Iya mas. "
" Alhamdullilah. Sayang, kamu tambah cantik nih pakai hijab seperti ini. "
" Terima kasih, tapi mas Dan kok tahu sih kalau Nasya hari ini pengen pakai hijab? Mas Dan tahu dari mana? "
" Dari hp kamu. "
" Hp? "
" Iya sayang. Maaf, kalau beberapa waktu yang lalu mas nggak sengaja mendengar pembicaraan kamu dengan teman kamu yang bernama Lan Lan itu. "
" Benarkah? "
" Iya. Waktu itu mungkin kamu nggak sengaja menekan nomor mas di hp kamu saat kamu sedang mengobrol dengan teman kamu Lan Lan. "
" Bukan Lan Lan mas, tapi Wulan. Wulan itu sahabat Nasya sejak SD. "
" Oh gitu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy Assistant (1-20 End).
Romance" Jojo, kamu ngapain ikut keluar? " " Saya kan wanita pak, lagi pula saya kan bukan calon sekretaris di perusahaan ini. Saya juga harus wawancara kerja di ruang lain. " " Yang bilang kamu itu wanita siapa?" " What? "