Part 17

4.8K 239 0
                                    

Nasya dan Nayla memegang kedua tangan ibunya dan berkata...

" Kita berdua nggak di pecat bu. "

" Nayla dan mbak Nasya mau buka usaha di bidang kuliner bersama ibu. Ibu mau kan? "

" Iya nak. "

" Kalau Wulan, hari ini shift malam bu. "

" Kalau Andi, hari ini izin bu sama bos Andi di kantor. "

" Kalau Erick ikut apa kata bos aja bu.

" Memangnya bos loe siapa Rick? "

" Calon ipar loe, pak Dani. "

" What? Jadi loe bos? "

" Iya. "

" Pak Dani, saya daftar kerja donk di perusahaan pak Dani? Terus gajinya yang besar gitu, biar saya bisa secepatnya menikah dengan Nayla. Nanti saya resign deh secepatnya dari kantor saya. "

" Di, kenapa loe jadi formal gitu ngomong sama pak Dani? "

" Namanya juga usaha, Rick. "

" Apa kamu mau jadi asisten pribadi saya? Kebetulan Erick belum dapatkan penggantinya Nasya. "

" Mau banget pak. "

" Ya sudah secepatnya kamu resign dari kantor kamu dan kerja jadi asisten saya. Tapi dengan syarat, kamu dan Erick jangan suka bertengkar dan harus bisa bekerja sama. "

" Iya pak. Terima kasih banyak pak. "

" Sama-sama. "

" Pak Dani, saya juga mau donk kerja di perusahaan bapak. Saya suka takut saat shift malam di hotel. "

" Iya boleh. "

" Terima kasih pak. "

" Sama-sama. "

Tiba-tiba Erick berkata...

" Lan, gue jomblo nih..."

" Terus? "

" Boleh donk gue jadi pacar loe. "

" What? Nasya, loe kok bisa sih punya sahabat seperti dia. Masa iya baru kenal langsung nembak gue sih? "

" Erick itu orangnya baik banget Lan.

" Iya Lan, loe percaya aja sama Nasya. Lagi pula di antara mereka semua, cuma kita berdua yang nggak punya pasangan. Lan, mau ya jadi pacar gue? "

" Iya deh. "

" Kok pakai deh sih? "

" Iya Erick...!!! "

" Yes. Woi...gue sekarang nggak jomblo lagi..."

Semua orang pun tertawa melihat kelakuan Erick.
_________________

1 Minggu kemudian...

Nasya duduk di ruang tamu rumah Dani dengan sangat gugup dan gelisah. Dani pun berkata...

" Sya, kamu rileks ya..."

" Tapi mas, kalau keluarga mas nggak bisa menerima Nasya gimana? Apa keluarga mas Dan tahu kalau ibu Nasya itu mantan narapidana? "

" Sya, mas udah cerita semua kok sama keluarga mas dan alhamdullilah mereka semua menerima kamu dan keluarga kamu apa adanya. "

Semua keluarga Dani pun berkumpul di ruang tamu dan mengobrol-ngobrol. Tiba-tiba Dani berkata...

" Del, kamu ngapain sih dari tadi gitu banget lihatin calon istri mas? "

" Ah...aku ingat sekarang. Pantesan muka kamu familiar banget. Dari awal kamu kerja jadi asistennya mas Dani, aku merasa nggak asing lihat kamu. Gara-gara kamu, dulu aku selalu di bully sama mas Deni dan mas Dani. "

" Maksud mbak Dela apa ya? "

" Kamu bintang iklan shampoo bareng aku dulu kan? "

" Apa? "
Ucap semua orang.

" Kamu pernah jadi bintang iklan shampoo Sya? "
Ucap Deni.

" Iya mas Deni, dulu waktu saya SD. "

Deni pun kembali berkata...

" Del, apa jangan-jangan Nasya si after dan kamu si before? "

Dani pun ikut berkata...

" Dela si rambut jelek dan Nasya si rambut indah? "

" Aish...mas Deni...!!! Mas Dani...!!! Kalian berdua nyebelin banget sih. "

" Dan, si rambut jelek marah Dan. "

" Iya mas Deni, si before jadi tarzan. Ha...ha...ha..."

Ucap Dani dan Deni tertawa bahagia. Dela yang sangat kesal menatap tajam ke arah kedua kakaknya. Tiba-tiba papi Dani berkata...

" Papi masih punya loh iklan tersebut. "

" Benarkah? Kita semua lihat donk pi. Dani pengen lihat Nasya dan rambut indahnya. "

" Deni juga pengen lihat Dela dan rambut jeleknya pi. "

" Mas Dani dan mas Deni bego', papi bo'ong tuh. Mana mungkin papi punya iklan Dela dulu. "

" Dela, kamu lupa ya kalau yang buat iklan shampoo dulu adalah perusahaan papi? Jadi papi pasti masih punya lah file iklan tersebut.  Kalau bukan perusahaan papi, mana mungkin kamu bisa ikut main iklan, rambut kamu kan jelek, sayang. "

" Mami...!!! "

Tomboy Assistant (1-20 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang