Part 9

4.9K 250 0
                                    

Dani yang sangat kaget mendengar teriakan Nasya langsung menghenti kan mobilnya di pinggir jalan. Dani pun langsung membangunkan Nasya yang penuh dengan keringat dan air mata. Nasya yang terbangun dari tidurnya langsung memeluk tubuh Dani dengan sangat erat sambil terus menerus menangis dan menangis. Dani pun terus menerus menenang kan Nasya, tiba-tiba Nasya langsung diam. Dani pun berkata...

" Jo...? Jojo? Kamu nggak apa-apa kan? "

Saat Nasya tidak merespon pertanyaan Dani, Dani pun langsung memeriksa Nasya. Dani sangat kaget sekali melihat Nasya yang pingsan di pelukannya. Dani pun secepatnya membawa Nasya ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, Nasya langsung mendapatkan perawatan di UGD. Sebelum dokter memberi penjelasan tentang kondisi Nasya, Dani langsung berkata dengan sangat panik.

" Dokter, Jojo nggak apa-apa kan? Dia baik-baik saja kan? Dia tidak mengalami infeksi karena luka di tangannya kan? "

" Jojo? Bukannya pasien ini bernama Nasya? "

" Iya dok, maksud saya Nasya. Nasya nggak apa-apa kan dok? Dia baik-baik saja kan? Dia tidak mengalami infeksi karena luka di tangannya kan? "

" Iya pak, Nasya baik-baik aja kok. Nasya sama sekali tidak mengalami infeksi. Menurut cerita bapak tadi, mungkin Nasya pingsan karena mengalami mimpi buruk. Mungkin juga itu bukan mimpi buruk melainkan trauma di masa lalu. "

" Trauma? "

" Iya. Saya akan berikan resep obat penenang untuknya. Jika mimpi buruk tadi benar-benar sebuah trauma di masa lalu, sebaiknya Nasya harus bisa menghilangkan trauma tersebut dengan cara berkonsultasi dengan piskiater. "

" A...apa? Piskiater? "

Ucap Dani dengan sangat kaget. Tidak lama kemudian Nasya sadar. Dani pun langsung mengantarkan Nasya pulang ke rumahnya.
________________

Keesokkan harinya....

Nasya masuk ke dalam ruang kerja Dani dan berkata...

" Pagi pak..."

" Pagi Jo. Jo, kamu benaran sudah sehat? Kalau kamu masih sakit, kamu boleh kok hari ini izin nggak masuk kerja. "

" Saya sudah sehat kok pak. Pak, maaf ya kemarin saya sudah buat bapak jadi repot dan panik gara-gara saya? "

" Nggak apa-apa kok Jo, nggak repot juga. "

" Terima kasih ya pak, kemarin sudah nolongin saya dan bawa saya ke rumah sakit. "

" Sama-sama. Jo, saya boleh tahu nggak... "

" Nggak boleh...!!! "

" Kamu ini main potong omongan saya aja. Memangnya kamu tahu yang ingin saya tanyakan? "

" Ya tahulah pak. Bapak pengen tahu tentang mimpi saya kemarin kan? "

" Iya. "

" Maaf ya pak, saya tidak bisa memberitahukan hal-hal pribadi saya sama bapak. Kecuali kalau bapak itu suami saya. Mau nggak pak Dan jadi suami saya? "

Ucap Nasya tersenyum pada Dani. Dani pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata...

" Jojo Jojo, kamu ini selalu aja godain saya. "

" Namanya juga usaha pak. "

" Bisa aja. Jo nanti tolong pesankan saya restoran jam 7 malam. "

" Bapak mau dinner sama pacar bapak ya? "    

" Iya Jo, nanti malam saya mau melamar dia. "

" Me...la...mar? "

" Iya Jo, doain saya ya Jo, biar lamaran saya di terima sama Cindy. "

" Iya pak. Kalau begitu saya permisi dulu pak. Kalau ada perlu apa-apa bapak telepon saya saja. "

" Iya Jo. "

Nasya pun cepat-cepat pergi dari ruang kerja Dani dengan sangat sedih. Saat Nasya menutup pintu ruang kerja Dani, Nasya langsung berlari-lari menuju toilet. Di dalam toilet Nasya menangis dalam diam.


Tomboy Assistant (1-20 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang