Musim semi tahun ini tak berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya, tahun ini kelihatannya Korea Selatan semakin ramai oleh turis-turis dari berbagai negara. Berlibur menghabiskan uang mereka cuma-cuma.
Dari bulan April hingga Mei sangat indah dengan bunga sakura yang bermekaran.
Awan begitu cerah. Burung-burung bercuitan menyambut indahnya semesta. Kota yang padat, pekerja kantoran, siswa SD hingga sekolah menengah atas, mahasiswa sampai pengangguranpun berlalu lalang mengawali aktivitas mereka di pagi hari.
Jennie menikmati segarnya udara pagi, menghirupnya rakus seakan hanya dia yang ada di muka bumi ini.
Melangkahkan kaki menyusuri jalanan menuju halte terdekat ditemani mekaran bunga sakura di sisi kanan dan kiri yang memanjakan penglihatannya sejauh mata memandang.
Gadis bersurai cokelat itu menata rambutnya dengan gaya high ponytile, menguncir tinggi-tinggi rambutnya memperlihatkan dahi indah miliknya.
Seragam sekolah pas badan yang Jennie pakai sangat cocok dengan tubuhnya. Rok sepaha dengan warna abu-abu itu menampakan kaki panjangnya yang indah. Walaupun panjang kakinya tidak bisa dibandingkan dengan panjang kaki Taehyung.
Dengan menggendong ransel berwarna pink dan telinga yang tersumpal earphone, Jennie menikmatinya, memejamkan mata mendengarkan musik yang mengalun di dalam pendengarannya.
Mungkin dia sedang mendengarkan lagu stay milik blackpink atau kalau tidak ya butterfly milik bts.
Sambil merentangkan kedua tangan ia kembali menghirup dalam udara pagi ini. Relax.
Sedetik kemudian,
Bugh.
Tau-tau Jennie menabrak punggung seseorang. Jennie meringis, sedikit terpental. Bersamaan dengan itu, punggung itupun berbalik dan menampakkan siapa pemiliknya.
"Kalau jalan matanya melek!" kata si pemilik punggung yang baru saja Jennie tabrak.
Jennie memegangi dahinya yang terasa sedikit nyeri, "Ishh." desisnya.
Lantas Taehyung si pemilik punggung tak tahu diri itupun menoyor kepala Jennie.
"Sakit tahu!," Jennie memelototi Taehyung, lalu memukul lengan Taehyung beberapa kali. "Kalau mau berhenti bilang-bilang!"
"Aku sudah bilang tadi. Kaunya saja yang tuli," Taehyung meraih earphone yang masih terpasang di telinga Jennie. "Lihat! Telingamu saja disumpal ini."
Jennie melengos lagi. Menggumam sendiri sambil ngerap mengucapkan umpatan.
Taehyung tidak mendengarnya, tetapi melihat mimik Jennie yang komat kamit seperti itu, rasanya Taehyung ingin menerkamnya.
Bus yang mereka tunggupun segera datang. Mereka memasukinya dan membawa mereka menuju sekolah tersayang. Walau Taehyung sebetulnya tidak suka sekolah. Tapi karena ada Jennie, Taehyung kembali bersemangat menuntut ilmu padahal ilmu tidak salah apa-apa.
****
"Yah!" teriak Jisoo ketika seseorang menarik roknya dari belakang.
Hari rabu giliran Jisoo yang mendapatkan jatah piket. Menjabat sebagai ketua kelas tidak berarti harus meninggalkan tanggung jawab yang lain. Jisoo sangat pintar, nomor dua setelah Jennie. Tapi Jisoo termasuk dalam kelompok Jennie's hatter.
Jisoo baru saja menghapus tulisan di papan tulis. Menggapai tulisan yang tingginya melebihi tinggi dirinya mengharuskan dia untuk berjinjit dan sesekali melompat. Akibatnya, rok yang dikenakan Jisoo sedikit tersibak dan training pendeknya sedikit terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoax [√]
Fanfiction(Sudah terbit dalam bentuk e-book. Tersedia di google playstore) "Jennie kerjakan PRku ya!" "Jennie ambilkan celanaku!" "Jennie ambilkan itu!" "Jennie kau dimana? Akan kutinggal ya kalau kelamaan." Jennie terus Jennie terus. Lama-lama Jennie cape ju...