Sebelum baca, alangkah baiknya vote dulay. 😂
Jungkook mengakhiri pertemuannya dengan Hyejin. Dia tidak langsung pulang ke rumahnya. Dengan hati pilu Jungkook melajukan motor balapnya dengan ugal-ugalan. Membelah jalanan hingga empat jam ia berkemudi tak sekalipun membiarkan dirinya beristirahat.
Sesampainya di kota, Jungkook membelokkan motornya ke sebuah bangunan bertuliskan 'Bar' di atasnya. Dengan kacaunya Jungkook memutuskan memasuki bar itu.
"Hey nak kau tidak boleh masuk. Belum cukup umur." Salah satu penjaga menahan Jungkook, melarangnya masuk lantaran usianya belum legal.
Jungkook meraup wajahnya gusar, lalu memikirkan bagaimana cara untuk bisa masuk ke sana.
Jungkook merogoh dompetnya, "Itu cukup?" Ia menyodorkan beberapa lembar uang kepada petugas itu yang dilihat-lihat cukup tebal untuk menyogok.
Petugas itu mengangkat sebelah alisnya, menimbang akan meloloskan Jungkook atau tidak. Sebentar berpikir, akhirnya petugas itu memberikan Jungkook jalan.
"Kau boleh masuk."
Jungkook melewati dua pria penjaga pintu itu.
Jungkook membuka pintu itu, pandangannya menyipit bersamaan dengan lampu disco yang menyorot ke sana ke mari. Dentuman musik DJ pun terdengar begitu berisiknya, dan juga pengunjung di sini, sangat-sangat ramai.
Jungkook tak berminat untuk menikmati musik latarnya, melenggak lenggok digerayangi cabai-cabaian. Sorry, Jungkook tak tertarik.
Lantas laki-laki pemilik senyum kelinci ini melangkahkan kaki menuju meja bar yang ada di ujung ruangan. Mendudukkan dirinya di kursi dan berniat memesan minuman.
"Hey nak. Tidak seharusnya kau ada di sini." Sapa pria dengan kemeja putih berapron hitam dan rambut gondrong yang diikat.
"Berikan aku minuman keras." Jungkook tak tahu nama-nama alkohol yang biasa digunakan untuk mabuk.
Bartender itu mengernyit. Dia mengerti minuman apa yang harus diberikan kepada siswa yang sedang banyak pikiran seperti Jungkook ini.
Bartender itupun meracikkan minuman dan setelah selesai ia berikan kepada Jungkook.
Jungkook meminumnya dalam sekali teguk. "Agrrrhhhhh." Erangnya, kerongkongannya terasa panas.
Dua tiga gelas Jungkook habiskan. Meminta dibuatkan lagi dan lagi. Hingga saat ini sudah gelas ke sepuluh Jungkook minum. Kesadarannya mulai hilang, tapi Jungkook masih berusaha menahannya.
Hingga seorang gadis menepuk bahunya pelan, Lisa mendapati Jungkook yang sudah mabuk berat.
Gadis ini sudah biasa keluar masuk bar, dan bar ini juga merupakan tempat usaha milik kakaknya. Jadi dengan mudahnya Lisa bisa masuk ke sini.
"Jungkook? Sedang apa kau di sini?" Tanyanya dengan wajah penuh tanda tanya.
"Hallo Hyejin, kau cantik sekali malam ini." Jawab Jungkook melantur.
"Ha? Apa?" Karena berisik dengan musik yang mengalun begitu kencang, Lisa tidak begitu mendengar perkataan Jungkook.
Setelah itu Jungkook ambruk dan tertidur dengan kepala di atas lengannya sendiri. Lisa mengamatinya. Memang sangat manis ketika Jungkook tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoax [√]
Fanfiction(Sudah terbit dalam bentuk e-book. Tersedia di google playstore) "Jennie kerjakan PRku ya!" "Jennie ambilkan celanaku!" "Jennie ambilkan itu!" "Jennie kau dimana? Akan kutinggal ya kalau kelamaan." Jennie terus Jennie terus. Lama-lama Jennie cape ju...