"Pakaikan aku ini." Taehyung menyodorkan sesuatu pada Jennie, memintanya untuk memakaikan benda itu padanya.
Taehyung langsung menariknya menuju kamar, mendudukkan Jennie pada tempat tidurnya dan berkata, "Pakaikan ini untukku." Taehyung menyerahkan benda itu pada Jennie.
Mau tak mau Jennie menerimanya. "Ini sudah malam, besok saja kan bisa." Jawabnya malas, beranjak ingin berdiri namun ditahan Taehyung lagi.
"Tidak mau, maunya sekarang. Lebih enak saat malam." Kata Taehyung lantas mendudukkan diri di sebelah Jennie.
"Aku sudah mengantuk."
"Tahan saja dulu, sih!"
Jennie mendecah, "Ck, yasudah sebentar, aku ke kamar mandi dulu."
****
Jam menerangkan pukul satu dini hari, namun kegiatan dua anak ini, Taehyung dan juga Jennie belum juga usai.
Kamar terasa panas sejak tadi, seharusnya saat musim semi begini kalau sudah memasuki malam hari, cuaca akan terasa dingin. Pendingin ruangan di kamar Taehyung seperti tidak berfungsi saja. Padahal sudah dinyalakan.
"Tae, geser sedikit bisa tidak? Aku basah."
Taehyung mengoget sedikit, kepalanya yang berada di paha Jennie menoleh, melihat Jennie yang berada di atasnya. "Ahhh aku sudah nyaman dengan posisi ini. Kau saja yang menyesuaikan."
Jennie memutar bola matanya, sudah lelah. "Menyesuaikan pantatmu! Kakiku pegal. Kau berat sekali sih."
Taehyung terkekeh, masih setia dengan posisi awal. "Sudah biasa seperti ini juga."
Jennie semakin menggerakkannya dengan cepat, brutal membuatnya dirinya basah semakin banyak, "Tae yang sebelah sini sulit dijangkau, sempit. Kau harus berbalik."
Taehyungpun berbalik, mengikuti instruksi dari Jennie. "Sudah belum?" Tanyanya teredam. Wajah Taehyung tenggelam dalam perut Jennie.
"Sebentar lagi. Ahh sulit sekali. Tae, punyamu sudah kepanjangan. Sudah saatnya kau..." tiba-tiba hidung Jennie terasa gatal, "Ha...". ia tak tahan ingin bersin, "..ha.." lantas Jennie mengusap ujung hidungnya. "HACIM." menyemburkan rintik hujan dari hidungnya. Mungkin pengaruh cuaca yang labil, jadi membuatnya terserang gejala flu.
"..potong rambutmu!". Lanjutnya melanjutkan kalimatnya yang terpotong. "Kau sudah terlalu gondrong, harus segera dicukur." Katanya.
"Aku sengaja memanjangkannya. Mau menyaingi Jungkook." Ujar Taehyung.
Jennie mengernyit, akhir-akhir ini Taehyung aneh. Selalu iri pada Jungkook tanpa sebab.
Sejak tadi Jennie sibuk mewarnai surai gelap Taehyung, menyemirnya menjadi warna biru toska permintaannya. Entah apa yang ada di pikiran Taehyung, lelaki ini suka sekali mewarnai rambutnya bermacam-macam warna.
Rebahan di paha Jennie adalah posisi favorit Taehyung, tak peduli Jennie yang kepayahan menahan beban kepala Taehyung yang cukup berat. Walaupun hanya kepalanya saja, sudah membuat Jennie ingin melemparkannya jauh-jauh.
Rambutnya yang basah karena obat semir itupun kadang menempel pada paha Jennie membuat paha dan celana pendeknya jadi basah dan harus segera dicuci untuk menghilangkan warna cat yang menempel.
"Sudah selesai." Kata Jennie, "Setengah jam lagi kau bisa bilas rambutmu." Lanjutnya.
****
Play mulmed di atas.
Hari minggu adalah hari yang paling Jennie tunggu-tunggu. Setelah setiap hari menggunakan otaknya terlalu keras untuk belajar. Saat ini bisa diistirahatkan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoax [√]
Fanfiction(Sudah terbit dalam bentuk e-book. Tersedia di google playstore) "Jennie kerjakan PRku ya!" "Jennie ambilkan celanaku!" "Jennie ambilkan itu!" "Jennie kau dimana? Akan kutinggal ya kalau kelamaan." Jennie terus Jennie terus. Lama-lama Jennie cape ju...