Boleh play mulmed, boleh enggak.
Bebas tergantung kuota.
😄Taehyung sama sekali tidak pernah berbicara dengan Jennie. Seminggu ini, terakhir dia bicara yaitu menawari Jennie ramen. Taehyung putuskan untuk sementara waktu sedikit menjauh dari Jennie, karena gadis itu pasti masih marah padanya.
Atap sekolah mereka sama sekali tidak menarik. Hanya bangunan luas dan banyak meja kursi rusak yang ditumpuk di sudut tempat itu.
Siang hari di sini rasanya kau akan cepat menghitam, paparan sinar uv sangat kuat terasa dan matahari terasa sangat dekat di atas kepala kita.
Besi sebagai pembataspun sudah terlihat sangat tua, namun pemandangan dari atas sini cukup bisa membuatmu takjub.
Hiruk pikuk kota Seoul dengan gedung-gedung tinggi menjulang berdampingan dengan pegunungan hijau yang terlihat jauh dari mata memandang.
Namun pemandangan itu tidak menarik minat siswa siapapun, kecuali Taehyung yang saat ini berdiri di atas kursi yang dia letakkan di panggir pembatas besi.
Dari atas sini Taehyung terus memikirkan ucapan Jungkook tempo lalu,
"Aku akan merebut semua milikmu, hyung. Aku tidak akan membiarkanmu menyia-nyiakan gadis seperti Jennie."
Kalimat itu terus berputar-putar di kepala Taehyung. Sangat mengganggu membuatnya tidak bisa berfikir dengan baik. Kalimat itu bagai ancaman bagi Taehyung. Taehyung tidak akan membiarkan Jennie direbut darinya.
"Kau selalu berbuat semaumu. Lepaskan Jennie, biarkan dia bebas. Aku tidak mau kau menyakitinya sama seperti dulu kau menyakiti gadis yang aku suka."
"Aku berkata yang sebenarnya, Hyejin benar-benar menyukaimu, tapi kau malah pergi meninggalkannya. Dia sangat-sangat mengharapkanmu! Aku merelakannya untuk memilihmu, tapi kau malah menyakitinya. Dan berakhir tidak bisa memilikimu dan akupun tidak bisa memilikinya!"
"Kau tahu bagaimana perasaan wanita jika kau hanya main-main dengan mereka?! Lebih baik kau lepaskan Jennie saja!"
Tamparan keras. Taehyung tidak akan membiarkan kehilangan orang yang disayanginya untuk kedua kali. Cukup Hyejin saja yang pergi. Jennie jangan. Taehyung akan mempertahankan Jennie bagaimanapun Jungkook ingin merebutnya.
Lantas Taehyung memejamkan mata dan merentangkan kedua tangannya, mendongak seraya berteriak "AAAAAAAAA" untuk melepas penat di kepalanya.
"TAEHYUNGGGGGG!" Jennie baru saja keluar dari pintu itu, matanya hampir keluar melihat Taehyung siap meluncur.
Napasnya masih terengah karena tadi menaiki anak tangga dengan cara berlari, mengejar waktu siapa tahu benar yang dipikirkan Jennie. Taehyung mau bunuh diri.
"KIM TAEHYUNGGGG BERHENTI DI SITU!" teriak Jennie lantas dia berlari menuju Taehyung. Memeluk kaki Taehyung mencegahnya supaya tidak melompat.
"Taehyung apa yang kau lakukan? Jangan bunuh diri! Ku mohon jangan bunuh diri. Please Tae kalau kau bunuh diri aku akan dimarahi ibumu. Tae hidupmu masih panjang percayalah padaku, ayo turun," oceh Jennie masih erat memeluk kaki Taehyung, dia menangis tersendu.
Taehyung memandangnya dari atas, sedikit terkekeh terheran dan ingin segera turun dari sana. Tapi Jennie belum juga lepas dari kakinya.
"Tae jangan tinggalkan aku."
"Hey."
Jennie mendongak, silau sekali. Jennie mengernyit menatap Taehyung yang wajahnya samar-samar terlihat.. santai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoax [√]
Fanfiction(Sudah terbit dalam bentuk e-book. Tersedia di google playstore) "Jennie kerjakan PRku ya!" "Jennie ambilkan celanaku!" "Jennie ambilkan itu!" "Jennie kau dimana? Akan kutinggal ya kalau kelamaan." Jennie terus Jennie terus. Lama-lama Jennie cape ju...