25

1.7K 269 39
                                    

Vote!

Spam komen, jangan cuma minta next tapi komentari isi ceritanya juga dunggg.

Gak maksa sih. Serelanya aja wkwk
Tapi setidaknya beri aku dukungan dg cara vote vote. 👌















Gemericik air membasahi lantai kamar mandi, bathup telah terisi penuh namun tak kunjung dimatikan oleh sang pemilik. Dinginnya lantai pun air yang mengalir menguar memenuhi seisi ruangan yang bernuansa serba putih itu.

Dengan pakaian lengkap yang masih melekat di tubuhnya Taehyung hendak membersihkan diri, namun tiba-tiba kepalanya begitu berat dan berdenyut membuyarkan konsentrasi.

Taehyung terjatuh, di atas kubangan air yang sejak tadi telah meluber membanjiri lantai. Ia mengerang, memegangi kepalanya dan sesekali menjambak rambutnya sendiri. Sakit kepalanya semakin menjadi-jadi.

Ia ingin bangkit, namun mencoba berkali-kali nyatanya tubuh lelaki itu tak begitu bertenaga, semakin melemah tatkala dirinya mencoba menyelamatkan diri.

"ARGHHHH." rintihnya lagi. Ia sandarkan punggungnya pada pinggiran bathup. Betapa keterlaluannya penyakit itu, menggerogoti Taehyung yang seharusnya masih dalam masa-masa menikmati hidupnya sebagai remaja.

"Arhgghhg." Ringisan itu terdengar semakin pilu. Taehyung mencoba menahan seluruh gejolak pada tubuhnya yang sangat menyiksa. Ia tidak kuat. Ia menangis. Meraung sebisanya berharap rasa sakitnya bisa segera pergi.

Ia peluk tubuhnya sendiri, lama-lama dengan rasa sakit yang terus menempel pada dirinya Taehyung ingin mati saja. Mendahului waktu perkiraan yang diberikan dokter, mendahului Jennie seperti yang pernah ia katakan saat menolak mobil pemberian ayahnya.

Semakin hari kondisi fisiknya semakin melemah saja. Terkadang kesadarannya hilang begitu saja. Penglihatannya tiba-tiba kabur dan yang paling parah ia muntah-muntah hingga cairan yang keluar berwarna hijau.

Taehyung mencoba bangkit lagi, namun pegangannya tak cukup kuat dan terpleset alhasil lagi-lagi ia terjatuh.

Flascback end

***

Dua minggu sudah Taehyung tak masuk sekolah. Jennie yang memberi tahu gurunya kalau Taehyung sakit dan di rawat di rumah sakit. Selama seminggu Taehyung dirawat di rumah sakit, kondisinya melemah, sangat-sangat melemah. Jennie sampai tidak bisa tidur dan menghabiskan seluruh air matanya untuk menangis memikirkan Taehyung.

Untungnya seminggu selanjutnya Taehyung diperbolehkan pulang oleh dokter. Kondisinya sudah lumayan membaik. Tetap jaga pola makan dan rajin istirahat, maka berangsur pulih kembali. Namun tetap harus berhati-hati dan harus siap jika Taehyung kembali kambuh.

Selama itu, Jennie terus merawat Taehyung. Tak mau terjadi sesuatu pada lelaki itu. So-Jung sampai terharu. Ia tidak salah memilih Jennie untuk menjaga Taehyung kendati dirinya sebenarnya tidak terlalu setuju jikalau keduanya menjalin hubungan khusus.

Namun mereka bukanlah adik kakak yang sesungguhnya, mereka tak terikat sedarah ataupun sekandung. Apa boleh buat. Perasaan manusia tidak bisa dibohongi.

Dan seperti saat ini. Taehyung masih tampak lemah di kamarnya. Setengah berbaring pada ranjangnya, ia menyandarkan tubuhnya pada head board tengah disuapi Jennie makan malam.

"Aaaaa." Jennie mengarahkan sendokan penuh dengan nasi ke mulut Taehyung.

Taehyung membuka mulut dan melahapnya. Keduanya tersenyum seletah itu.

Hoax [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang