Paginya Jennie bangun kesiangan. Sial memang, sudah semalam baru bisa tidur pukul tiga pagi dan pada akhirnya dirinya harus bangun terlambat dan tidak mendapatkan jatah sarapan yang memadai.
"Ah sial. Kenapa tidak ada yang membangunkanku. Jisoo dan Joy tega sekali." Gerutu Jennie sambil berjalan menuju stand makanan.
Ia mengambil yang tersisa saja. Satu ubi rebus dirasa cukuplah untuk mengganjal perut Jennie yang tak begitu cacingan.
"Ini." Jennie terlonjak. Jungkook memberinya secangkir teh hangat untuknya bonus senyuman manis melebihi manisnya teh yang ia berikan.
Jennie tersenyum lantas menerimanya, "Thanks."
Jungkook mengangguk. Menghirup udara pagi, dan sesekali menyesap tehnya.
"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?"
Jennie tersenyum tipis "Mmmmm," gadis itu melirikkan matanya ke kanan dan kiri "sepertinya tidak." Lalu terkekeh kecil.
Jungkook mengernyit, "kenapa?"
Cukup lama suasana hening, "Tidak apa-apa. Mmm," Jennie menjeda kalimatnya, mencari alibi yang bisa diterima akal sehat. "Mungkin aku kelaparan jadi tidak bisa tidur." dalihnya.
Jungkook terkekeh menampilkan gigi kelincinya yang sangat manis, "kau ini." Katanya.
Kembali hening, dengan masing-masing melakukan aktifitasnya sendiri. Selang beberapa saat, "Dimana Taehyung?" Tanya Jennie tiba-tiba, tanpa sadar mulutnya berbicara tanpa ia kendalikan. Bisa begitu ya?
Jungkook menaikkan sebelah alisnya, "Taehyung? Dia ada di tenda." Beritahunya.
Mengapa gadis ini malah menanyakan Taehyung? Tidak tanyakan aku saja yang kini ada di hadapannya. Kabar atau bagaimana tidurku, apa dia tidak sepenasaran itu? Batin Jungkook.
Jennie hanya mengangguk. Ia menanyakannya lantaran ingin menghindari eksistensi laki-laki itu. Masih tak mau menatapnya kendati hatinya terus meraung ingin melihat laki-laki itu.
Namun nasib buruk menimpanya. Atau malah sebuah takdir bagus yang kebetulan menghampirinya?
Setelah semua siswa bersiap untuk acara selanjutnya, mereka semua berkumpul di tengah lapangan. Mendengarkan ceramah guru pembimbing di pagi hari kemudian lanjut dengan pembagian tim untuk bermain. Permainan kali ini diberi judul 'Telusur.' Kali ini Jennie tidak berpikiran yang aneh-aneh dengan judulnya.
Satu tim terdiri dari dua orang, misi mereka adalah mencari sebanyak-banyaknya pita berwarna merah yang disebar di hutan ini. Dalam waktu empat jam sudah harus kembali ke tempat pemberangkatan. Yaitu di sini. Di tengah bumi perkemahan.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengasah kerja sama antar anggota tim. Dan juga kecepatan memperoleh pita diperhitungkan. Pemenangnya akan mendapatkan tropi dan uang tunai sebesar lima ratus ribu won. Cukup menggiurkan untuk Jennie menangkan. Gadis itu seketika berbinar mendengar jumlah uang itu. Tekad ia bulatkan untuk memenangkan permainan ini.
Namun setelahnya ia beringsut lemas, mendengar namanya disandingkan dengan nama Kim Taehyung sebagai tim yang sama. Jennie berdebar, jadi membuatnya lemah letih lesu dan linglung juga.
Taehyung memberikan reaksi senyuman tipis pada Jennie saat gadis itu dengan reflek melihatnya ketika nama mereka dipanggil. Namun dalam hati, Taehyung bersorak, "Yes yes yes!" Senang sekali.
Menurut Jennie, pembagian timnya sangat ngawur, tetapi Jennie tak bisa protes karena itu adalah hasil kocokan dan dua nama yang keluar secara bersamaan maka akan menjadi satu tim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoax [√]
Fanfiction(Sudah terbit dalam bentuk e-book. Tersedia di google playstore) "Jennie kerjakan PRku ya!" "Jennie ambilkan celanaku!" "Jennie ambilkan itu!" "Jennie kau dimana? Akan kutinggal ya kalau kelamaan." Jennie terus Jennie terus. Lama-lama Jennie cape ju...