Ternyata apa yang diharapkan Taehyung benar-benar terkabul. Bisa tidur tenang tanpa perlu gelisah takut akan diserang mimpi itu lagi. Dengkuran halus selalu lolos di setiap napasnya.
Taehyung memeluk bantal guling. Oh salah, itu bukan bantal guling. Itu adalah tubuh Jennie. Memeluknya erat dengan kaki yang mengunci paha Jennie.
Sejak kapan posisi Taehyung berubah seperti ini. Semalam kan hanya meluruskan tubuhnya di samping Jennie, lagi pula Taehyung juga menggunakan bantal guling sebagai pembatas tidur mereka.
Tapi, biarlah. Yang penting bisa tidur.
Sinar matahari mulai memasuki celah tirai putih itu. Menyapu hingga Jennie dapat merasakan pendaran cahaya pagi di wajahnya.
Jennie sedikit mengoget. Merasakan kepalanya sedikit sakit. Bukan bantal di bawah kepalanya, melainkan lengan kekar Taehyung yang keras membuat kepala Jennie terasa sedikit tidak nyaman.
Dengan mata yang masih terpejam Jennie mengeratkan pelukannya pada bantal guling. Mencari posisi ternyaman.
Tapi tunggu?
Bantal guling?
Kenapa bantal gulingnya maju mundur seperti bernapas? Jennie merasakan sesuatu menempel pada dada hingga pahanya. Terasa hangat juga lebih besar dari bantal guling.
Jennie mencoba membangunkan dirinya, membuka mata perlahan dan, apa?
"Yakkk!" Sontak Jennie mendorong dada Taehyung hingga laki-laki itu jatuh tersungkur dari kasur.
Seketika itu juga Taehyung terbangun, merasakan benturan tubuhnya dengan lantai "Auch." Pekiknya dengan wajah meringis memegangi bokongnya.
"Sedang apa kau di kamarku?!" Pekik Jennie dari atas kasur. Mencak mencak tidak karuan rasanya.
Dengan rambut yang masih berantakan dan muka bantalnya, Taehyung berusaha mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang masih berterbangan. Seketika memandang Jennie dengan muka terpesona.
Apa yang Taehyung lihat adalah Jennie yang hanya memakai kaos singlet saja, menonjolkan lekuk tubuh yang begitu seksi di mata seorang Kim Taehyung.
Jenniepun menyadari perubahan ekspresi Taehyung dan seketika itu juga ia baru sadar apa yang dikenakannya terlampau menggoda untuk para kaum adam.
Singlet dan celana trining sepaha. Semalam Taehyung tidak melihatnya karena Jennie berada dalam gelungan selimut. Namun saat pagi tiba, dimana selimut sialan itu?
"Agrhhhh." Jennie mengerang frustasi buru-buru menutupi dadanya dengan menyilangkan kedua tangannya.
"Cepat keluar!" Sentak Jennie lagi. Dia beranjak turun dari tempat tidur, mengusir Taehyung. Menarik kerah piama lelaki itu kemudian menyeretnya keluar.
Taehyung hanya mengikuti pasrah dan wajahnya terlihat sedang menggunakan otaknya untuk berpikiran yang.. iya iya.
Lantas Jennie menutup pintu itu setelah menendang Taehyung keluar. Menguncinya rapat-rapat takut Taehyung masuk lagi dengan kurang ajar.
Gadis itu berdiri menyandar pada pintu kamarnya. Memejamkan mata erat kemudian membukanya lagi, mengatur napas dan memegangi dada yang melonjak-lonjak. Gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoax [√]
Fanfiction(Sudah terbit dalam bentuk e-book. Tersedia di google playstore) "Jennie kerjakan PRku ya!" "Jennie ambilkan celanaku!" "Jennie ambilkan itu!" "Jennie kau dimana? Akan kutinggal ya kalau kelamaan." Jennie terus Jennie terus. Lama-lama Jennie cape ju...