17

1.9K 393 23
                                    

Vote dan Komen yang bayak.

Awas gak vote.


Kusumpahin,



Jempolnya diantup tawon.

Dalam perjalanan, hening menyelimuti. Begitu juga di kursi Jennie. Jungkook selalu mengajaknya mengobrol, namun nyawa gadis itu terus mengawasi pergerakan Taehyung di depannya, dan sering tidak nyambung jika menjawab pertanyaan yang Jungkook lontarkan. Jatuh cinta separah itu, ya? Jungkook tahu ada yang tidak beres dengan Jennie. Fokusnya terbelah.

Jennie lebih banyak diam hingga akhirnya bus yang mereka tumpangi oleng. Oleng lantaran memilih tempat parkir yang agak sulit dimasuki.

Mereka sudah sampai di bumi perkemahan. Dari tempat parkir butuh waktu sekitar dua puluh menit lagi untuk sampai di camp dengan jalan kaki karena medan yang tidak bisa dilalui lantaran hanya jalan setapak sebagi akses menuju tempat perkemahan.

Suasana di tempat itu masih asri. Hijau pepohonan menyejukkan penglihatan, cuitan burung masih terdengar nyaring dan sinar matahari yang hangat menyentuh kulit.

Tenda warna warni telah disediakan dari pihak pengelola tempat ini. Dengan kapasitas satu tenda berisi tiga orang, Jennie mendapat bagian tidur bersama Jisoo dan Joy. Sungguh kombinasi yang sangat luar biasa. Jangan sampai mereka berkelahi hanya untuk memperebutkan bantal untuk mereka tiduri.

Tenda itu di susun berjajar dengan rapi, di sebelah timur disediakan tenda perempuan dan di sebelah barat tenda laki-laki dengan memberi jarak di tengah sekitar sepuluh meter untuk dijadikan tempat api unggun ketika malam tiba. Toilet juga disediakan oleh pengelola tempat ini. Berjalan sekitar limapuluh meter lagi makan toilet umum ada di sana.

Tempat ini juga tak jauh dari danau. Di belakang tenda putra dengan berjalan beberapa meter lagi maka akan ada sungai dengan air jernih kehijauan yang tenang.

Sedangkan pembagian tenda untuk laki-laki, Taehyung mendapat teman setenda bersama Jungkook dan Nam Joon. Jika mereka disatukan, apa kira-kira yang akan terjadi di dalam tenda? Entahlah.

Setelah mendapatkan tempat masing-masing dan meletakkan barang-barang bawaan mereka, seluruh siswa berkumpul di tengah lapangan itu. Untuk mendengarkan rules dan tata tertib yang akan guru berikan, dan juga rundown dari hari pertama hingga acara selesai.

Hari pertama semangat anak-anak masih penuh, begitu juga dengan Jennie, dengan seluruh tenaga gadis itu mengalihkan pikirannya yang isinya hanya Taehyung untuk digantikan dengan hal lain, Jennie melakukan kegiatan terpuji tentunya. Dirinya giat membersihkan sampah makanan sehabis mereka membuat makanan untuk mereka makan. Tak hanya tenda yang ditempati Jennie, juga tenda teman-temannya yang lain.

"Jennie disini masih banyak." Tegur Eunha yang baru saja membuang sampah sembarangan.

"Di sebelah sini juga masih banyak Jenn." Lisa ikut-ikutan menyampah yang sebenarnya bisa ia buang sendiri ke tempat sampah.

Jennie merotasikan bola matanya, "Jangan mentang-mentang aku sedang baik kalian bisa seenaknya memanfaatkanku ya." Ucapnya lalu kembali memunguti plastik bekas makanan.

Lisa dan Eunha tertawa geli "Sudah cocok untukmu. Kau kan babu." Caci Eunha si gadis manis yang bermulut busuk. Kemudian Lisa dan Eunha menertawai Jennie lagi.

Jennie geram, berdiri kemudian berkacak pinggang lantas membuat kerutan di pangkal hidungnya, menggertakkan gigi seraya mengepalkan tangan. Jennie masuk ke dalam tenda gadis-gadis berisik itu kemudian sampah yang sudah Jennie punguti ke dalam plastik ia tumpahkan lagi di dalam tenda mereka.

Lisa dan Eunha melotot "JENNIEEEE!" Mereka emosi dengan kelakuan Jennie.

Jennie terbahak kemudian langsung melarikan diri kembali ke tendanya.

Dasar merepotkan! Batin Jennie

***

Malam semakin larut. Baru saja Jennie mengecek waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Lagi-lagi Jennie tak bisa tidur. Dingin menusuk-nusuknya. Di siang hari panas menyengat, namun saat malam tiba, dingin menggerogoti jiwa dan raga. Jennie mengeratkan sletingan jaketnya. Kemudian merebahkan diri mencari posisi yang nyaman. Akhir-akhir ini dirinya sering insomnia, tak bisa tidur memikirkan ini dan itu tetapi tidak kunjung menemukan titik temu.

Jennie berada di tengah di antara Jisoo dan Joy tidur. Jisoo tak mau di sebelah Joy lantaran gadis itu lebih berisik melebihi Jennie dan apa yang diberisikkan Joy adalah menggosip dan menyombongkan diri. Jisoo yang malas meladeni menyuruh Jennie supaya menjadi pembatas di antara mereka. Jennie tak punya pilihan lain, dari pada di tendang dari sini lantaran Jisoo yang berkuasa, lebih baik turuti saja kemauan Jisoo.

Dua orang ini sudah tidur nyenyak hingga air liur sepertinya menetes dari mulut Joy, sedangkan Jennie masih terjaga. Matanya membola, sulit sekali dipejamkan. Penyebabnya?

Ya. Taehyung lah.

Jennie mengatupkan bibirnya erat. Menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh hingga wajahnya. Mencoba memejamkan matanya perlahan "Tidur Jennie! Jangan pikirkan orang itu terus, kau bisa gila!" Katanya pada diri sendiri.

***

"Hey Taehyung coba kau tonton ini biar tidak murung terus." Ajak Nam Joon menyodorkan ponsel pintarnya. Laki-laki berotak mesum itu berniat mencekoki Taehyung dengan konten-konten menjanjikan. Konten yang biasanya muncul saat iklan ketika bermain game.

Taehyung yang biasanya ikut terjerumus sekarang tidak ada hasrat sedikitpun untuk bergabung bersama dengan Nam Joon. Ia memilih tidur bersedekap lantaran dingin yang menusuknya hingga ke relung hati, ditambah hatinya yang masih menuggu Jennie. Taehyung rasa tidur lebih baik.

Sedangkan Jungkook, orang itu masih saja terngiang dengan ucapan Lisa waktu itu "Itu luar biasa." Ia bergidik, mengusir pikiran yang baru saja hinggap di otaknya.

Kemudian Jungkook beringsut merebahkan diri di dekat Taehyung. Meluruskan tubuhnya sejajar dengan Taehyung. Hawa dingin menyelimuti setelahnya. Hanya diam yang mereka lakukan.

Jungkook membawa lengannya untuk dijadikan bantal lantas berdehem setelah beberapa saat hanya suara Nam Joon mendesah yang mereka dengar.

"Hyung." Panggilnya lirih.

Taehyung tak menjawab, hanya ogetan kecil yang ia buat.

"Aku tahu kau belum tidur hyung."

"...."

Jungkook tak menunggu Taehyung menyahut, dia melanjutkan perkataannya, "Apa kau sudah memikirkan perkataanku hyung?," Jungkook menjeda kalimatnya sejenak, menarik nafas kemudian menghelanya, "untuk melepaskan Jennie, kau sudah lakukan itu?" Lanjutnya. Masih tak ada perkataan yang keluar dari mulut Taehyung. Orang itu menunggu kelanjutan dari perkataan Jungkook.

"Kuharap kau mengerti perkataanku dan melepaskannya hyung. Maka aku aku membuat Jennie lebih bahagia." Lanjutnya.

"Aku tidak akan melepaskan Jennie."  Ucap Taehyung dengan mata yang masih tetap terpejam. Akhirnya Taehyung menanggapi.

Jungkook mendengarnya dengan jelas. Suara bariton itu sarat akan penegasan bahwa laki-laki itu tidak akan membiarkan Jennie lepas darinya. Jungkook mengernyit. Lalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

Taehyung beringsut memunggungi Jungkook. Lantas membuka matanya. Juga sibuk dengan pikirannya sendiri.




Tbc
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Lanjutin gak? Apa yang membuat kalian, para readers terseyengku tertarik dg cerita ini, coba kasih tau aku dong.

Dan juga nemu cerita ini dari mana, aku pingin tau dong.

Hehe dijawab sih jangan diliatin doang.

Jangan lupa votenya.
Makaseh.

Ky

Hoax [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang