"Melihatmu tersiksa, belum memuaskan diriku untuk membuncahkan segala Emosi yang terpendam"
-unknown 2-
.
.
Hari itu Hyunjin datang kesekolah dengan kerutan didahinya lantaran banyak siswa ataupun siswi yang tengah bergerumul didepan kelasnya. Dimana terdapat papan mading besar terpajang disana. Hyunjin dengan rasa penasarannya terus melangkah tanpa sadar menabrak seseorang lelaki, teman sekelasnya itu."Aduh kalo jalan pake mata dong...! Lah.. Kamu lagi, kamu lagi. Hushh pergi sana...! Pagi-pagi bikin kesel ajah" Kesalnya. Orang tersebut hanya terdiam sembari membenarkan kaca matanya.
"Maaf..." cicitnya pelan. Hyunjin hanya memutar bola matanya malas lalu kembali berjalan melalui lelaki tersebut.
Sampainya didepan mading, semua orang menengok padanya dengan tatapan yang aneh menurutnya. Hyunjinpun kembali mengerutkan dahi.
"Kenapasih...?" Tanyanya bingung.
"Kita gak pernah nyangka, kalau seorang Hwang Hyunjin yang dipuja-puja satu sekolah ternyata berasal dari keluarga yang menjijikan...!" Ucap salah satu dari mereka yang mana seorang perempuan yang dulunya pernah menyatakan perasaannya padanya.
"Apa maksudmu...?"
"Gak usah pura-pura kaya orang bloon deh, kalo tau dari awal hidup kamu begini. Aku dari awal sama sekali gak mau muji-muji kamu. Ayo guys kita pergi..." ucapnya lagi yang mana membawa kawanannya pergi. Hingga tersisa beberapa yang menatapnya dengan pandangan jijik. Hingga saat ini Hyunjin masih tak paham kenapa mereka semua bersikap itu padanya.
"Percuma kaya, tapi pake cara yang haram. Buat apa...?" Salah satu dari lelaki pun mengucapkan hal yang sama. Kemudian pergi meninggalkan Hyunjin sendiri dengan mading yang menampilkan sebuah berita disana.
Mata Hyunjin panas, berair kemudian titik beningnya terjatuh. Sungguh, siapa yang berani menaruh berita acara itu di mading sekolah? Hyunjin telah berusaha menutup jati dirinya dihadapan publik, dan sekarang semua usahanya hancur hanya karna berita ini ditempel di mading sekolah.
Rasa sedihnya berubah menjadi marah. Tatkala mengingat hanya satu orang yang tahu semua latar belakang kehidupannya itu. Hyunjin pun merobek berita acara tersebut dan mengepalnya erat lalu membuangnya ke tong sampah. Lantas Hyunjinpun meninggalkan tempat tersebut dan menemui seseorang.
Bughh....
"Akhh..! Hyunjin...?! Kamu apa-apaansih?!" Seungmin yang sedang membaca sebuah buku terkejut bukan main. Sebelah pipinya membiru akibat tinjuan kepalan lengan Hyunjin padanya.
"Penghianat...!"
"Ap..
Bugghh...
Bughh....
Bughh....
"Akhh, HYUNJIN...!" Seungmin dengan sisa tenaganya menghentikan satu lengan Hyunjin yang mana ingin kembali melayangkan pukulannya padanya. Saat ini mereka berdua tengah menjadi pusat perhatian murid disekolah, salah satu dari merekapun tak ada yang berniat memisahkan. Seolah ada pertandingan yang seru, mereka hanya terdiam sembari menonton kemudian berbisik dengan gosip yang seru.
"Aku selalu percaya sama kamu, tapi kamu kenapa membocorkan segalanya Seungmin...? Kenapa...?! KENAPA...!!" Hyunjin menarik kerah Seungmin sembari mengguncangkan tubuh sahabatnya itu. Hyunjin juga menangis disana, yang mana membuat Seungmin tak mengerti apa yang diucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Eyes- StrayKids ✔
Mystery / ThrillerSelicik apapun kalian, kami punya insting kuat dengan seribu mata yang tak akan membuat kalian lolos begitu saja. Dan kami akan membuat sejarah baru dalam Negara Korea Selatan. Warning ⚠ ⚠ bahasa semi baku ⚠ beberapa part mengandung kekerasan fisik...