Selicik apapun kalian, kami punya insting kuat dengan seribu mata yang tak akan membuat kalian lolos begitu saja. Dan kami akan membuat sejarah baru dalam Negara Korea Selatan.
-A Thousand Eyes-
.
.
.Chan, Felix dan Changbin terdiam dan duduk dikursi rumah sakit. Menunggu kabar dari sang Dokter yang sedang menangani rekan-rekannya. Sejak kedatangan Felix dan Changbin selepas investigasi tambahan prihal Umji dan memberikan pisau tersebut pada Forensik, Chan masih terdiam. Tidak menyapa dan memulai konversasi apapun.
"Kalian berdua gak laper? Aku laper..." keluh Felix yang memecah keheningan panjang.
"Mau pergi kekantin?" Changbin bertanya balik dan Felix mengangguk kecil kemudian sembari berdiri dari duduknya.
"Hyung mau nitip?" Sesi bertanya kembali berlanjut.
"Boleh, Chan hyung...?" Senggol Changbin pada Chan yang masih termenung.
"Hmmm...?" Ia hanya bergumam tanpa menoleh. Memahami situasi, Changbin hanya menghela nafas dan kembali menoleh pada Felix.
"Aku dan Chan hyung, pesankan saja dan samakan denganmu. Oh ya, aku pesan kopi satu yang sedikit tinggi kafeinnya ya. Akhir-akhir ini aku mengantuk..." Changbin tertawa kecil di ujung kalimatnya.
"Oke.." Felix memberikan jempolnya dan melangkah pergi kemudian.
Langkah Felix semakin menjauh, Changbin kembali melirik kearah Chan yang masih saja betah dengan lantai yang datar. Apa yang menarik disana? Fikirnya.
"Ekhhemmm...." Changbin berdehem keras dan Chan seketika langsung menoleh namun kembali pada lamunannya.
"Diem ajah hyung hahaha..." Tawanya hambar dan Chan kembali membuang wajah.
"Maaf" katanya seraya menghembuskan nafas menyesal.
"Untuk apa kata maaf dilontarkan ketika semuanya tidak lagi bisa diubah hyung?" Changbin menyandarkan tubuhnya. Respon jawaban Changbin membuat Chan sedikit tersentak. Namun, ia kembali menghembuskan nafasnya kasar kemudian.
"Aku tahu"
"Terus, kenapa minta maaf? Hyung merasa bersalah...?"
"Aku salah, aku tahu aku salah. Tidak seharusnya aku bersikap seperti ini sebagai pemimpin. Seolah aku tidak mempercayai kemampuan anggotaku sendiri. Aku sadar aku salah, maka dari itu aku meminta maaf..." katanya sendu, ia menatap Changbin kemudian. Namun, Changbin hanya terdiam dengan hembusan nafas serta tatapannya yang hanya mengarah pada langit-langit putih gading rumah sakit.
"Bukan hanya aku yang hyung abaikan, lantas kenapa hanya padaku hyung meminta maaf...?" gumamnya dan Changbin memejamkan mata kemudian. Lantas, Chan membungkam mulutnya. Changbin benar, bukan hanya dia yang Chan abaikan tapi Minho, Jeongin dan Felix juga ia abaikan.
"Aku salah, maafkan aku..." tidak ada lagi yang mampu Chan katakan selain maaf dan maaf. Changbin sendiri ingin menampar bibir Chan yang kembali mengucapkan maaf padanya. Namun, ia ingat bahwa bagaimanapun Chan adalah atasannya. Atasan yang memimpin dia dan anggota yang lain dari kepolisian ini, bagaimanapun Chan tetap harus di hormati.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Eyes- StrayKids ✔
Mystery / ThrillerSelicik apapun kalian, kami punya insting kuat dengan seribu mata yang tak akan membuat kalian lolos begitu saja. Dan kami akan membuat sejarah baru dalam Negara Korea Selatan. Warning ⚠ ⚠ bahasa semi baku ⚠ beberapa part mengandung kekerasan fisik...