✅(B1)WARNING! Tsundere President (1-670)

431-435

Bab 431: Memberi makan

Mereka baru saja keluar dari kantor ketika mereka melihat Lu Zhaoyang berjalan ke arah mereka. Rambutnya sedikit berantakan dan dia tampak tergesa-gesa.

Kemana dia pergi? Su Cheng bertanya-tanya.

Lu Zhaoyang pura-pura seolah tidak ada yang terjadi dan berhenti di depan Huo Yunting. "Apa yang kamu inginkan untuk makan siang?"

"Bukan kamu, itu pasti."

Dia ragu-ragu ketika dia mengingat apa yang terjadi di kantor sebelumnya. Senyum di wajahnya berubah canggung. "Saya tidak mengerti."

Mereka bertiga terus berjalan di sepanjang koridor, tetapi sesaat kemudian, Su Cheng pergi dari tempat kejadian.

Hanya mereka berdua yang tersisa ketika mereka mencapai lift. Ruang kecil itu dipenuhi keheningan.

Huo Yunting mengantar mereka berdua langsung kembali ke rumahnya daripada pergi ke suatu tempat di luar untuk makan siang.

Ketika mereka hendak mencapai rumah, Lu Zhaoyang akhirnya mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kepadanya, "Sebelumnya, di kantor ... saya salah, saya sebenarnya tidak suka ..."

Bagaimana saya harus menjelaskan ini?

Huh, tidak ada yang bisa kukatakan.

Huo Yunting menunggunya untuk melanjutkan, tetapi dia tetap diam bahkan setelah makan siang.

Beraninya dia merayuku seperti itu tetapi berpura-pura tidak ada yang terjadi setelah itu?

Sangat menarik.

Setelah makan malam, dia naik ke atas sendiri.

Lu Zhaoyang duduk sendirian di sofa dan melihat-lihat tanpa sadar melalui saluran di TV.

Namun, dia tidak berminat untuk apa pun di layar. Setelah beberapa saat, dia mematikan perangkat dan melirik ke tangga.

Dia kemudian mengeluarkan teleponnya dan memeriksa kalender. Ulang tahun Huo Yunting mendekat.

Di masa lalu, dia akan bergaul dengan Mu Xian dan geng di hari ulang tahunnya. Tahun ini harus sama.

Dia tidak pernah melakukan apa pun untuknya pada hari ulang tahunnya sebelumnya, apalagi membeli hadiah untuknya.

"Nyonya, apakah Anda ingin selimut?" Seorang pelayan membawa selimut kepadanya dan bertanya pelan.

Itu adalah keinginan tuan rumah.

"Terima kasih." Dia mengambil selimut dan menutupi kakinya dengan itu.

Apakah pelayan berpikir bahwa dia akan tidur siang di sini?

Dia memperhatikan bagaimana sinar sore menyinari melalui jendela dan menemukan bahwa ide tidur siang di sini tidak begitu buruk. Itu adalah bagaimana dia akan menghabiskan akhir pekan yang menganggur.

Dia menutupi dirinya dengan selimut dan tidur di sofa.

Karena dia tidak tidur nyenyak tadi malam dan harus bangun pagi-pagi tadi, tidur siangnya panjang dan tenang. Sudah lama sejak dia tidur dengan baik.

Ketika akhirnya dia bangun, matahari sore yang cerah telah berubah menjadi bagian oranye.

Dia akan mengalami kesulitan tidur malam itu setelah tidur siang yang panjang.

"Bu, kau sudah bangun." Seorang pelayan mendekati dia dengan sepiring buah-buahan. "Tuan ada di halaman belakang, maukah kamu ..."

Dia menatap penuh arti ke piring buah.