✅(B1)WARNING! Tsundere President (1-670)

93

Bab 93: Sungguh Romantis

Tidak diragukan lagi, tindakan Huang Dong memasang bug di kantor Huo tentu saja melewati batas. Sebagai iblis dia, Huo tidak akan membiarkan Humpty Dumpty begitu mudah.

Itulah yang saya pikir...

Tapi Yu Maner dan Mo Shan, keduanya yang merencanakan penculikan, masih baik-baik saja?

Mo Shan berada dalam posisi yang hampir tidak bisa kusentuh, terutama ketika Huo Yunting ada di sana. Saya telah melihat mereka berdua melakukan hal-hal yang tidak masuk akal di kantor berkali-kali.

Tetap saja ... ugh.

Lu Zhaoyang bangkit dari tempat tidurnya saat dia turun dari selimut.

Tidak ada drama yang layak disebutkan secara detail. Huang Dong low-profile dan hampir tidak pernah terdengar sepanjang pertemuan.

Itu akan menjadi masalah karena dalang di belakang Huang Dong tidak akan diungkapkan selama tidak ada tindakan lebih lanjut dari dia. Dalang itu tampaknya lebih sabar daripada yang dibayangkan Zhaoyang.

Zhaoyang tiba di kantornya dengan dokumen yang ditandatangani. Telepon rumah berdering lagi bahkan sebelum dia menarik kursinya - itu tentu saja Presiden Huo. Dia tidak berhasil mendistribusikan kertas-kertas itu dan presiden memanggilnya ke kantor, di mana dia berdiri dengan tatapan dingin, mati-matian pada presiden yang tidak peduli di komputernya.

Waktu berlalu dengan canggung dalam keheningan, sampai Zhaoyang menginisiasi, "Ada, tuan?"

"Jadwal saya hari ini." Mata Huo Yunting tetap tertuju pada layar komputer. Hanya jika Zhaoyang bisa bergerak sedikit lebih, dia mungkin bisa mengintip apa yang ada di layar.

Namun insting wanitanya memberi tahu dia, bahwa Huo harus mengadakan kencan makan malam dengan Mo Shan malam ini.

"Tidak ada yang sesuai jadwal hari ini."

Dia mengharapkan undangan acuh tak acuh dari Huo untuk meninggalkan kantor, namun lelaki itu mengangkat kepalanya dengan pandangan malasnya yang biasa, "Baiklah, ini dia sekarang. Kami akan pergi ke bioskop malam ini, "Dia tersenyum.

"Yah, itu pada * jadwal * Anda. Bukan milikku."

Saya sudah cukup dengan "teman kencan" Anda, terima kasih banyak. Bahkan pembantu rumah tangga tahu Anda di sana untuk membuat saya menjadi bintang di bioskop, setelah semua yang Anda lakukan selama pelelangan.

Saya sudah selesai dengan perilaku mencari perhatian Anda, serius, tidak ada yang mau membeli cerita tentang saudara dan saudari yang memiliki film malam bersama.

Terutama ketika saudara lelaki itu melakukan banyak hal lucu kepada "saudara perempuannya".

"Ini bukan kencan. Kita akan * mengalami * bioskop di Festive Square. Ini disebut 'Audit'. Ingat untuk mengirimkan laporan besok. "

"Presiden saya yang terkasih, apakah Anda perlu menambah beban kerja saya, katakan saja."

Serius Huo, sudahkah aku terlihat tidak cukup sibuk untukmu?

"Aku mengerti maksudmu. Wish diberikan, dengan belas kasihan saya berikan Anda satu pekerjaan kurang, laporan Anda akan dilakukan secara verbal. Anda bisa pergi sekarang, "kata presiden yang menyipitkan matanya dengan serius seperti dewa.

Pipi Zhaoyang berkedut ketika dia meninggalkan kantor untuk mendistribusikan dokumen.

Selain itu, ia juga mempersiapkan diri untuk "bekerja" malam itu. Dan tentu saja, dia yakin itu adalah momen penyalahgunaan wewenang lagi.

Festive Square adalah tempat hiburan besar yang dimiliki Thunderbolt Corp. Sudah sebulan sejak beroperasi. Jelas tidak perlu untuk "audit" lebih lanjut.

Ketika senja datang, mereka keluar dari gedung perusahaan dan melihat Huo's Rolls-Royce di sana.

Sekali lagi, Huo Li adalah pengemudi ketika mereka berdua masuk ke mobil, "Tuan, Nyonya, berkencan? Sangat romantis..."

"Ya, Huo Li? Merasa kesepian malam ini? "Menggoda Huo Yunting.

"Permisi, aku sangat tampan dan mempesona sehingga para wanita berbondong-bondong ke saya sepanjang waktu. Tidak kesepian, tidak merasa terhubung, hanya perlu waktu, "celoteh Huo Li saat ia pergi. Dia mungkin orang yang cerewet tapi dia memimpin perjalanan yang stabil.

Dengan pembicaraan para pria di telinganya, Zhaoyang tetap diam, berusaha membuat mereka lupa bahwa dia ada.

Mobil diparkir di depan sebuah restoran. Tampaknya janji telah dibuat. Mobil meluncur menjauh saat mereka dikawal oleh pelayan. Mereka berjalan melewati kerumunan makan, ruang dansa dan berhenti di depan sebuah kabin. Huo-lah yang pertama kali menghentikan langkahnya dalam tatapan bingung pelayan itu.

"Aku tidak suka kabin ini," dan dia keluar.

Lu mengintip melalui pintu. Kabin itu berukuran sempurna, dilengkapi dengan pemandangan dan suasana yang sempurna.

Apa yang dia pikirkan lagi !?