✅(B1)WARNING! Tsundere President (1-670)

61

Bab 61: Di Mata Badai

Benar-benar langkah dari Presiden Huo Yunting, tepat ketika semua jurnalis ada di sana dengan alat perekam dan kamera mereka. Dia benar-benar mendorongnya ke mata badai.

Huo Yunting! Anda sengaja melakukannya, bukan!

Apakah dia membalaskan dendam dirinya sendiri atau sedang menguji sesuatu?

Dia adalah pria yang sangat dicintai saat dia membelai dia di mata publik, namun hanya satu orang di seluruh aula yang tahu bahwa itu hanya aktingnya.

"Terima kasih tuan," dia tersenyum singkat.

Yah, kita sudah pada titik ini, harus tetap menjalankan pertunjukan.

Ketika tepuk tangan mereda, mereka duduk kembali, menunggu item terakhir yang akan disajikan.

Sungguh menyakitkan untuk tetap gelisah sepanjang waktu, terutama ketika suaminya benar-benar "membantu" dengan sifatnya yang ramah dan "ramah", sambil bersenang-senang mengobrol dengan Mu Xuan. Dia hampir memiliki keinginan untuk menarik liontin dari lehernya hanya untuk menampar wajahnya!

"Oh Huo, saudaraku, terima kasih atas sumbangan baikmu," kata Mu Xuan sambil mengangkat anggur kepadanya, "Tiba-tiba aku mendapat 30 juta di rekening bank saya entah dari mana, semua berkat Anda. Sebagai saudara, tidak ada kata-kata lagi yang diperlukan, bersorak! "

Dia kemudian minum seluruh gelas anggur, dengan pandangan gembira pada Lu.

"Bukan apa-apa," kata Huo sambil menyesap, "Perlakukan saja aku minuman lagi lain kali."

"Tentu tidak masalah!"

--

Lelang secara resmi berakhir di bawah pengumuman tuan rumah, namun tidak ada yang berani meninggalkan tempat kejadian, tidak sebelum 30 juta tuan memulai keberangkatannya.

Karena gerakan kecil Huo tadi, sekelompok besar wartawan telah menggerebek gerbang di luar, menunggu untuk memiliki momen dengan presiden yang berkuasa.

Huo kedua mendorong pintu gerbang terbuka seperti bos, kamera menyala seperti bintang yang berkelap-kelip di langit. Dia maju ke depan, dengan tangan masih tersisa di pinggang Lu. Berita utama setelah malam ini pasti akan menarik.

"Halo, Presiden Huo! Saya mendengar Anda telah menginvestasikan 30 juta pada sebuah kalung, apakah itu yang ada di lehernya? "Tanya seorang jurnalis.

"Selain itu. Tidakkah menurut Anda itu terlihat bagus untuknya? "Huo Yunting tersenyum bangga ketika dia bertanya, karena dia merasa harganya benar-benar layak untuk sesuatu yang dikenakan oleh wanitanya.

"Ya, tuan, sangat ya!"

"Itu membuatnya lebih menarik!" Pujian buta menghujani pasangan itu seperti peluru, yang semakin keras setiap saat, bahwa senyum canggung Lu mulai berkedut.

"Hei, Presiden Huo, apa yang ada di antara Anda dan wanita cantik ini jika saya boleh bertanya?" Bagaimanapun juga, itulah pertanyaan malam itu.

Yah, itu terang-terangan bahwa mereka berdua tidak berbagi hubungan yang sederhana.

Pertanyaan itu mengejutkan Lu ketika dia bergidik, dengan frekuensi kilatan kamera yang semakin intensif.

Huo Yunting meletakkan pandangannya ke arahnya, pernyataan itu perlahan-lahan lolos, "Kami ..."

Apa?! Apa kita

Lu bisa merasakan telapak tangannya berkeringat.

Silence mengambil alih beberapa saat, sebelum presiden yang bersangkutan mengangkat kepalanya lagi, dengan senyum khasnya menatap kamera kali ini, "Kami sangat dekat."

Dekat? Cukup dekat? Betapa dekat?

Jawabannya hanya membuat Lu lebih gugup.

Ketika sampai pada permainan kata, tidak ada yang melakukannya lebih baik daripada presiden.

"Cukup dekat? Bagaimana?"

"Apakah dia pacarmu?"

"Atau mungkin ... tunanganmu?"

Para jurnalis mulai melemparkan spekulasi mereka sendiri yang semakin konyol ketika mereka berbicara.

Presiden memegangi wanita itu dan memberikan senyum terakhir sebelum dia keluar dari kerumunan.

Kembali ke Rolls-Royce-nya, Lu akhirnya bisa menarik napas ketika kepalanya bersandar ke jendela, matanya memandang keluar.

Mata Huo Yunting terus berkeliaran pada wanita yang terlalu lelah untuk berkelahi saat ini.

"Apa yang salah?" Katanya, mencibir sambil memiringkan ke arahnya, "Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah di gerbang? Bukankah kita sudah cukup dekat karena berada pada jarak negatif? Bagaimanapun juga, saya melanggar batas, dengan beberapa latihan. "

"Hmph," dia mendengus.

Dia tahu apa yang dia mainkan malam ini.

Dia hanya ingin macam-macam denganku, seperti biasa!

Saya perlu memberi tahu polisi jika suatu hari Huo Yunting berhenti secara mental melecehkan saya.

"Hmm, sepertinya aku harus melangkah lebih jauh malam ini. Jadi kamu akan ingat. "

Dia duduk kembali dan bersandar di sandaran kursinya, dengan mata tertutup.

Lu ada di sana, menyilangkan jari-jarinya, meretakkan jari-jarinya, menarik napas dalam-dalam, berusaha menjaga indranya, meskipun tidak yakin kapan dia akan meledak lagi.