✅(B1)WARNING! Tsundere President (1-670)

23

Bab 23: Tuan Huo, Izinkan Aku

...

Golden City adalah tempat hiburan yang paling terkenal. Itu "pelayan" terbaik di daerah.

Di dalam ruang yang luas, para lelaki lain sedang menggoda wanita cantik dalam pelukan mereka. Di tengah-tengah pertukaran yang genit, Huo Yunting ada di sana - sendirian, di sofa merah tua, dengan segelas anggur menari di genggamannya ketika ia sesekali menyesap.

Lampu disko berwarna-warni bersinar pada ekspresi berbatu nya. Dia tampak seperti tidak pernah berada di sini.

Huo Yunting: yang tampan, hebat, playboy, binatang buas di tempat tidur, pangeran di bar, tampaknya bukan dirinya malam ini. Dia tampak murung - sangat murung.

Homo Huo Yunting, Mu Xuan, melirik Huo Li yang akan duduk setelah sesi karaoke singkat. Dia tidak punya nyali untuk menanyakan apa pun pada binatang itu. Huo Li memperhatikan pandangan itu dan memberi isyarat padanya dengan mengangkat gelas sebagai tanda terima kasih. Ada senyuman yang secara harfiah mengatakan, "Saya tidak bodoh. Jika kamu ingin mati, lakukan sendiri, tolol. "

Huo Yunting kemudian meminum segelas anggur sekaligus. Seorang gadis berpakaian seksi datang untuk mengisi gelasnya segera, seefisien nyonya rumah. Mata Huo yang tanpa jiwa menatap cairan merah pucat di kaca, ketika suara itu mengalir entah bagaimana berdering seperti kotak obrolan yang dinikahinya.

Terlepas dari gangguan itu, kotak obrolan itu belum berubah menjadi wanita yang dikenalnya yang selalu suka bertindak tangguh meskipun dihina oleh penghinaan, menarik dari sikap saya yang sangat baik-baik saja dan menjengkelkan itu.

Pipinya berkedut karena marah, ketika dia mengangkat gelas ke bibirnya.

"Tuan Huo, izinkan saya ..."

Nyonya rumah berbisik di telinganya ketika dia jatuh ke pelukannya, dengan sepasang bantal ibu yang besar akan beristirahat dan kegembiraan di matanya padanya.

"F * ck off." Dia mendorongnya dan bangkit dari sofa, meninggalkan gelas di atas meja.

"Ah ... Tuan Huo ..." Dia jatuh ke sofa, seperti gadis di malam pertamanya, saat dia mengulurkan tangannya. "Apakah Anda akan menjadi pria itu dan membantu saya sedikit?"

Dan Huo berjalan pergi dengan membalik mantelnya.

Dia masuk ke Royce-nya, menyalakan mesin dan menginjak pedal saat Royce meluncur ke jalan yang sibuk.

Dia berjalan kembali ke Thunderbolt Corp., di mana hanya satu jendela yang terang benderang waktu itu.

Dia mengintip jam di mobilnya.

Sudah jam 3 pagi.

"Aku tahu itu ..." Dia berbisik, "Aku tahu dia akan tetap bekerja."

Mobilnya diparkir, Huo Yunting langsung menuju kantor Lu, dengan clatters keras datang dari sepatu kulitnya.

Pintu ke kantor sekretaris terbuka lebar.

Langkah kakinya keras pada awalnya. Ketika dia melihat siluet yang familier itu, langkah kaki itu melunak.