Last Chapter

11.8K 539 15
                                    

Di sisi lain, Bianca, putri keluarga baru yang menempati rumah itu ditemukan mati gantung diri. Para warga desa Warujati mendadak heboh.

Bu Girah mendatangi rumah itu, dan berkata kepada keluarga Bianca. Bahwa ada makhluk jahat bernama Wong Pring yang masih ada disana. Bu Girah memperingatkan mereka agar selalu waspada.

"Jangan bicara yang aneh-aneh deh, Bu! Kami sedang berduka, Anak kami satu-satunya meninggal gantung diri! Dan ibu mengatakan bahwa ada makhluk jahat itu, dan membuat kesan bahwa rumah ini dihantui. Anak saya memang pernah bilang kepada saya bahwa dia ada masalah dengan teman sekolahnya. Dan saya rasa ini menjadi penyesalan yang abadi bagi keluarga kami karena sudah menyepelekan keluhan anak kami. Bukan makhluk itu!"

"Saya tidak bilang bahwa hal ini akan terdengar masuk akal di telinga semua orang. Ibu tidak percaya kepada perkataan saya, kan? Tapi disini pernah terjadi pembunuhan hebat, Bu. Dua pembunuh yang melakukan kejahatannya sekarang telah tiada. Dan jika ibu ingin bukti, ada dua perempuan korban dari kejadian itu yang berhasil selamat. Saya punya nomor telepon mereka. Ibu bisa hubungi sekarang juga."

"Saya tidak punya waktu untuk melakukan hal yang tidak penting seperti itu. Lebih baik ibu pulang dan jangan kemari lagi!"

"Makam para korban teror makhluk jahat itu, jika ibu ingin melihatnya, saya bisa antarkan."

"Tidak perlu! Saya bilang tidak perlu!"

"Bagaimana jika saya katakan, kematian anak ibu berhubungan dengan teror 3 tahun yang lalu di desa ini?"

"Maka saya tidak akan percaya."

"Dan pada akhirnya, kalian sekeluarga akan menyesal jika sesuatu yang lebih buruk terjadi kepada kalian. Saya hanya memperingatkan kalian. Saya hanya seorang warga biasa yang peduli! Camkan itu!"

"Terimakasih! Sekarang pergilah."

Tujuh hari setelah itu, Dian wardonoyo, ditembak mati oleh suaminya sendiri pada malam hari ketika ia sedang berada di ruang keluarga. Suami Dian wardonoyo berteriak histeris tepat setelah melakukan hal itu. Dia mengalami stress berat. Hingga akhirnya gila. Dia meninggal dunia dua minggu kemudian.

Rumah keluarga wardonoyo Akhirnya kosong dan tidak pernah dihuni oleh siapapun lagi. Dan makhluk jahat yang selama ini meneror warga desa Warujati, masih belum bisa di usir dari sana dan berkeliaran mengganggu siapapun juga yang tinggal di desa Warujati.

"Jangan coba-coba melakukan perjanjian dengan setan. Karena setan tidak pernah setia kepada siapapun."

Kriekkk ..

Bunyi pintu rumah itu pelan-pelan.

Sebuah bayangan besar muncul hilang dari baliknya. Jendela rumah yang usang tak terawat, menampakkan sebuah wajah mengerikan, bermulut lebar dan bermata putih sedang menganga disana.

Dan DIA, tidak pernah benar-benar pergi.
Dia duduk di teras rumah pada setiap malam, menyapa siapapun yang berjumpa dengannya.

-TAMAT-

PRING PETHUK (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang