-7

1.3K 60 1
                                    

Hari ini mereka balik sekolah kayak biasa.

Tapi bedanya Riska sama Rizki bener-bener nempel, sampe di liatin semua orang dan di tanyain guru-guru.

"Riska! Rizki! Kalian kalau pacaran sekali pun gaboleh pegangan tangan! Ini di sekolah!" kata salah satu guru.

"Em.. Maaf bu.. Tapi kita anak kembar, trus kata bunda saya disuruh pegangan tangan dia, karena dia cewe sendiri dan saya harus jagain Riska" jawab Rizki sopan.

"Hehe iya bu! Mereka anak kembar! Saya juga di suruh bunda untuk pegangin tangan Riska kalo kemana-mana, buat jagain adek saya yang paling kecil ini" kata Revano sambil senyum dan ngacak rambut Riska.

Ampe Revano di liatin cewe-cewe di sekitarnya, mereka berharap kalo mereka itu Riska dan bisa di senyumin sama Revano.

Guru itu ngangguk paham lalu pamit pergi.

"Bang Revan!! Rambut Caca!!" omel Riska sambil benerin rambutnya.

Mereka pun ke kantin untuk makan, bareng Devan sama Lavy.

"Eh btw yang lahir duluan dari kalian tuh siapa sih?" tanya Lavy.

Tapi mereka berdua malah nunjuk diri sendiri, padahal kan yang lahir duluan Rizki tapi Riska gak terima.

"Heh! Kok elu!! Gue duluan yang lahir!" omel Rizki sambil nunjuk dirinya.

"Eh?! Iya dong! Gue duluan yang lahir!" kata Riska gak terima.

"Jadi sebenarnya siapa yang lahir duluan?" tanya Devan sambil muter bola matanya malas.

"Rizki lahir duluan, mereka beda sekitar 7 menitan" kata Revano yang mencegah terjadinya perdebatan antara si kembar.

Akhirnya Riska ngaku, dia kalah sebagai adek paling kecil.

"Oiya! Lav lu punya kakak atau adek gitu?" tanya Riska balik.

Lavy nunjuk sampingnya yaitu Devan malas. "Hah? Apaan nunjuk bang Devan?" tanya Rizki.

"Dia abang gue.. Devan Putra Aravo.. Kakak yang lucknut dan durhaka pada ortu" jelas Lavy, karena Devan gak terima dan.. Terjadinya perdebatan yang lumayan seru untuk di tonton mumpung free.

"He? Seriusan lu Dev? Kok kagak ada miripnya?" tanya Revano sambil nusuk-nusuk mangkok baksonya.

"Yaa.. Gitu lah.. Ceritanya panjang gaenak gue jelasinnya" kata Devan, seketika muka Lavy jadi agak murung.

Keluarga R bingung sama reaksi adek kakak yang di depan mereka, seketika hening dan murung.

"Hey! Udah lah! Makan gih!" suruh Rizki untuk mencairkan suasananya.

Kedua kakak adek itu ngegeleng karena kebiasaan mereka gak pernah makan pas waktu istirahat.

Tok tok tok

Rizki dan Riska seketika langsung nutup kupingnya, dan kedua tangan mereka gemeteran.

Tapi Revano udah tau siapa yang ngetok, dia Rafael.

"Heh! Udah.. Gausah di tutup, itu Rafael" kata Revano sambil ngebuka tangannya Riska.

"Van.. Gue perlu minjem Riska boleh?" tanya Rafael.

"Buat apa? Awas lo macem-macem gue santet lu!" kata Rizki lalu kepalanya kena jitakan Riska.

"Sono gih ambil aja, gak di balikin gapapa hehe" kata Revano lalu mengeluarkan Riska dari bangkunya.

Rafael langsung minta Riska ketemuan di taman sekolah yang lumayan rame.

Tapi pas mereka berdua masuk, langsung sepi dan ngeliatin mereka, karena Riska dan Rafael kalo mukanya datar pasti mukanya pengen di ajak gelut.

The Twin's ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang