-8

1.3K 53 1
                                    

Setelah hari itu kunci motor, uang, hp, stik ps dan lainnya, yang bersangkutan sama barang yang biasa Rizki pake, barang itu di sita untuk sebulan.

Dan kalo Rizki udah tulus minta maaf, dan sikapnya udah berubah sama kakak dan adeknya.

1 minggu lewat semenjak hari dimana Rizki di marahin habis-habisan sampe bunda Raila nangis.

Rizki ngirim pesan ke seluruh anggota keluarganya untuk kumpul di restoran milik keluarga mereka.

Restoran keluarga R

(Ruang keluarga R)

Rizki datang terakhir.

"Bun, pah, bang Revan, Caca.. Kiki minta maaf sama kelakuan Kiki waktu itu.. Kiki stress karena masalah Caca di tanyain sama Rafael.. Dan kasian sama Caca yang nangis terus.. Kiki takut kalo Kiki samperin Caca marah, jadi karena Kiki tiba-tiba pikirannya kemana-mana, dan tiba-tiba beli bir.. Dan minum.. Maafin Kiki.. " jelas Rizki yang udah berkaca-kaca.

Dan di samping Raila, Riska udah nenangin Raila untuk gak nangis lagi, sedangkan Revano masih natap tajem Rizki yang menurut dia Rizki cuma akting.

"Lo ikhlas minta maafnya? Gak akting nih?" kata Revano curiga, karena dia tau bedanya boong dan asli.

"Serius Kiki.. Lagian kalo gak di maafin Kiki gapapa semua yang di sita bakal jadi sebulan" kata Rizki.

"Kamu! Kalo di ulangin lagi! Keluar sana dari rumah!" bentak papah Rian.

"Pah.." kata Riska sambil mengisyaratkan untuk diam karena bunda Raila.

"Iya pah.." kata Rizki lemah, dia takut sama keluarganya nanti setelah pulang dari restoran.

Rian mengajak Raila pergi dari ruangan itu, dan Revano, Riska, Rizki masih disitu.

Tapi Revano sekilas senyum sama Rizki dan menepuk pundaknya lalu pergi dengan senyumannya.

"Lu gak pergi?" tanya Rizki.

"Buat apa? Gue kan janji gue gak akan ninggalin elo.. Lagian kita masih remaja, pasti remaja gini lah kelakuannya.. Dan pasti semua orang punya keselahan masing-masing" kata Riska sambil senyum manis yang sampe bikin Rizki meluk Riska.

"Thanks.. Gue kira lo bakal marah atau kecewa sama gue" kata Rizki yang masih meluk Riska.

"Awalnya sih iya.. Tapi makin kesini gue sadar kalo engga lu doang yang pernah minum di umur segini" kata Riska.

Dan seketika Riska ngerasa kalo bahunya basah, dan pas di liat bener aja Rizki lagi nangis di pundaknya Riska.

Lalu Riska ngelus kepalanya Rizki.

"Maafin gue juga, waktu itu gue nampar lo kenceng banget" kata Riska.

Dan akhiran acara nangis Rizki berakhir dengan ciuman di pipi Riska dari Rizki.

"Ebuset.. Ingus lu bambank!! Jangan meper ke muka mulus gue!!!" omel Riska sambil ngelap pipinya.

"Itu air mata euy! Aelah gue gak ingusan lagi kalo nangis! Emang elu kayak bocah?!" kata Rizki yang bikin Riska kesel.

Di balik ruangan itu, 3 orang yang tadi keluar lagi ngintip dan tiba-tiba ngegambarin senyuman lebar di wajah masing-masing karena aksi si kembar itu. Yang bikin baper mereka bertiga.

Tanpa sadar si kembar udah buka pintu mau keluar, dan memperlihatkan orang-orang yang mereka kenal.

Riska sangking kagetnya nutup mulutnya yang mangap itu.

"Bun-bunda?!! Kok kalian disini?! Bukannya udah pergi?!!" tanya Riska kaget, panik sambil nunjuk-nunjuk pintu keluar, yang bikin pelanggan di sana nengok ke Riska.

The Twin's ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang