Jisoo berdiri di balkon sambil membakar rokok dan menikmati pemandangan yang mayoritas diisi oleh anak-anak yang bermain di sekitar lingkungan apartemen. Setelah memeriksanya, Sehun tertidur di sofa tanpa sempat memberikan resep kepadanya. Ia bahkan tidak tahu di mana Sehun meletakkan resep tersebut.
Salahkan pertanyaan Jisoo yang membuat Sehun mendadak canggung. Ia baru saja ke balkon sebentar untuk merokok dan saat masuk kembali dia menemukan Sehun yang sudah terlelap.
Perutnya keroncongan. Makanan satu nampan yang ia nikmati tadi pagi ternyata tidak bertahan hingga sore hari. Sehun tertidur pulas sekali sehingga Jisoo tidak berniat membangunkannya.
Jisoo memadamkan rokoknya sebelum kembali masuk ke ruangan ber-AC dan menemukan Sehun sudah berada dalam posisi duduk. Ia baru saja bangun.
"Masih di sini?" tanya Sehun yang cukup terkejut melihat Jisoo.
"Resepnya belum lo kasih, gimana gue mau pergi?" balas Jisoo.
Sehun kemudian mencari-cari sesuatu di atas meja, lalu ke sofa yang ia duduki. Ternyata kertas resep yang ia tulis tak sengaja tertimpa tubuhnya ketika tidur. Ia kemudian cengengesan saat mengangsurkan kertas tersebut kepada Jisoo.
"Makasih, ya!" ucap Jisoo girang lalu memasukkan kertas resep ke saku belakang celananya. Ia kemudian duduk di sofa yang berbeda dengan yang diduduki Sehun.
"Gue kelaparan, nih! Mana di rumah lo nggak ada apa-apa yang bisa dimasak."
Sehun menggaruk kepala. "Gue emang nggak pernah masak, selalu makan di luar."
"Hmm, pantesan dapur lo mulus kayak bokong bayi!" gerutu Jisoo.
Sehun tertawa. "Mau makan di luar? Kebetulan gue off," ajaknya.
"Kita? Berdua?" tanya Jisoo memastikan.
"Bertiga sama satpam apartemen. Ya, iyalah berdua!" jawab Sehun dengan candaan.
Jisoo melepaskan tawa. "Ayok!"
15 menit kemudian, mereka berdua sudah berada di sebuah restoran cepat saji.
"Dokter kok, makannya junk food!" sindir Jisoo.
Sehun tertawa. "Gue juga udah laper banget. Cari yang cepat aja."
"Tidur kayak orang mati gitu, sih, sampe ngelewatin waktu makan," komentar Jisoo.
"Maklum, dong. Nggak tidur gue semaleman ngurusin pasien," jelas Sehun.
"Emang segitu capeknya, ya, jadi dokter?" tanya Jisoo penasaran.
Sehun mengangguk seraya mengunyah big burger-nya. "Lo nggak suka sama dokter juga, ya?"
Kali ini giliran Jisoo yang mengangguk. "Cuma satu dokter yang gue suka."
Sehun menaikkan alis, terlihat penasaran. "Siapa?"
"Doctor Strange."
Sehun hampir saja mengumpat dirinya sendiri karena sudah terlalu serius menanggapi pernyataan Jisoo, yang ternyata dijawab dengan nama seorang tokoh fiksi.
"Becanda aja lo!" tuduh Sehun.
Jisoo menggeleng. "Nggak! Gue sampe datang ke premiere filmnya buat liat langsung pemainnya."
Jisoo sama sekali tidak tertawa saat mengatakan hal tersebut. Sepertinya ia memang serius mengucapkannya.
"Tambah satu lagi kalo gitu," saran Sehun.
"Siapa?" tanya Jisoo.
Sehun tidak menjawab. Ia hanya menatap Jisoo sambil mengunyah. Jisoo pun menatapnya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Preference | HunSoo
RomanceHari pernikahan Myungsoo tampak lebih meriah dari yang seharusnya karena kehadiran Jisoo, adik perempuan Myungsoo selain Jennie. Hubungan yang canggung di antara mereka membuat teman-teman Myungsoo heran. Cerita ini dimulai oleh Sehun, yang sudah se...