Bona merapatkan pipinya pada Jisoo, berharap wajahnya juga muncul di layar ponsel milik Tiffany.
"Tanteeeee!" sapa Jisoo dan Bona berbarengan ketika Tiffany menghubungi mereka melalui video call.
"Hai, ponakan-ponakan Tante yang cantik!" sahut Tiffany seraya melambaikan tangannya.
Pagi ini, kondisi Tiffany sudah jauh lebih baik. Dia sudah siuman dan sepenuhnya merasa sehat, meskipun Sehun masih menyuruhnya untuk menginap satu hari lagi di rumah sakit.
"Udah baikan, Tante? Maaf, ya, Jisoo belum balik lagi ke rumah sakit buat jenguk," tanya Jisoo.
"Iya, Tante. Bona juga," sambung Bona.
Tiffany tertawa sebelum menjawab. "Iya, nggak apa-apa. Tante udah baikan, kok. Dan makasih banyak, ya, buat Jisoo Sayang. Tante dikasih tau kalo kamu yang donor darah buat Tante. Padahal kamunya sendiri benci sama rumah sakit."
Jisoo tersenyum penuh haru. "Sama-sama, Tante. Buat Tante semua bakalan Jisoo lakuin."
"Duh, Sayang," ucap Tiffany yang ikut terharu. Dia tetap berusaha tersenyum meski dalam hatinya menangis.
"Tante kapan pulang?" tanya Bona.
"Mungkin besok, Na. Ntar jenguk di rumah aja, ya."
"Siap, Tante!" ucap Bona.
Tiffany tertawa lagi. "Eh, udah dulu, ya. Dokternya udah datang, nih."
"Oke, Tante. Sampai jumpa!" ucap Jisoo dan Bona berbarengan sebelum sambungan video call diputus.
Tiffany kemudian melihat Sehun yang tersenyum hangat padanya.
"Gimana kabar Tante pagi ini?" tanya Sehun.
"Udah sehat, dong!" jawab Tiffany girang, membuat Sehun tertawa.
Sehun kemudian duduk di tepi brankar.
"Video call sama siapa, Tan?" tanyanya penasaran. Karena Tiffany terlihat begitu senang setelah itu.
"Sama Jisoo dan Bona," jawab Tiffany yang kemudian tersenyum gemas.
Sehun mengernyit. "Tante sayang banget, ya, sama Jisoo?" Ia bisa melihat bagaimana ekspresi Tiffany saat di dekat atau membahas tentang Jisoo.
"Sayang banget kayak anak sendiri," jawab Tiffany.
"Walaupun dia..." Sehun menggantung kalimatnya, takut salah bicara.
"Ngerokok?" sambung Tiffany tanpa melepas senyum dari wajahnya.
Sehun hanya menggaruk tengkuknya. Seharusnya dia tidak berkata lancang seperti itu.
Tiffany menghela nafas sebelum kembali berbicara. "Justru Tante yang merasa bersalah karena apa yang terjadi sama Jisoo."
Sehun mendelik. Mendadak Tiffany menjadi murung, membuatnya menjadi semakin penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh Tiffany.
"Mamanya Jisoo itu teman baiknya Tante waktu kuliah. Tante yang ngejodohin Mama Jisoo ke papanya setelah Tante pacaran sama adik papanya," Tiffany memulai cerita.
"Mama Jisoo, maksudnya Tante Bada?" tanya Sehun heran.
"Bukan." Tiffany menggigit bibirnya. Bingung harus melanjutkan ceritanya atau tidak. "Bada itu mamanya Jennie. Mama Myungsoo dan Jisoo namanya Yujin."
Sehun benar-benar terkejut. Bertahun-tahun ia berteman dengan Myungsoo namun dia tidak pernah mengetahui bahwa Bada adalah ibu tiri Myungsoo. Dia yakin bahkan Minho dan Junho pun tidak mengetahui tentang hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Preference | HunSoo
RomansaHari pernikahan Myungsoo tampak lebih meriah dari yang seharusnya karena kehadiran Jisoo, adik perempuan Myungsoo selain Jennie. Hubungan yang canggung di antara mereka membuat teman-teman Myungsoo heran. Cerita ini dimulai oleh Sehun, yang sudah se...