Jealous

5.3K 636 41
                                    

Memasuki masa kehamilan trimester kedua, kondisi Jisoo sudah mulai membaik. Ia tidak mengalami morning sickness lagi dan sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan. Senang rasanya bisa kembali memasak untuk suami tercinta.

Seperti janjinya, Sehun mengajak istrinya keluar rumah saat sudah membaik. Betapa girangnya Jisoo saat duduk di kursi penumpang karena mereka akan menuju sinema terdekat untuk menonton film.

"Kayak orang goa deh," canda Sehun.

"Emang! Udah berapa bulan coba, sama sekali nggak keluar rumah," Jisoo mengiyakan.

Sehun tertawa. Ia kemudian kembali fokus menyetir dan membiarkan Jisoo menikmati pemandangan seperti orang yang baru pertama kali melihat luasnya dunia ini.

Jisoo duduk di sebuah kursi seraya menunggu Sehun membeli tiket nonton, popcorn, dan minuman. Karena hamil, Sehun memilihkan coklat panas untuk Jisoo. Sedangkan untuknya ia membeli soda.

"Jisoo?"

Jisoo segera mengedarkan pandangan dan mencari tahu siapa yang memanggilnya. Matanya membulat, sedikit terkejut saat melihat seseorang yang ia kenal berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"Beneran Jisoo, kan?" tanya orang tersebut.

Jisoo mengangguk dengan tampang sedikit syok. Bagaimana tidak syok? Pria ini dulu pernah berada di antara dirinya dan Jennie saat masih SMA dulu.

Si tampan dan rupawan Jackson.

"Lo udah balik ke Korea? Gue kira masih di Amrik."

Jisoo tertawa cengengesan. Mendadak merasa gugup dengan pesona Jackson yang naik berkali-kali lipat dibandingkan waktu SMA dulu.

"Iya, udah beberapa bulan gue balik," jawab Jisoo.

"Kok nggak ngabarin, sih?"

Jisoo menelan ludah. Dari semua laki-laki yang pernah mengejarnya waktu SMA, Jackson lah yang paling mendekati tipe idamannya. Namun karena terkendala oleh Jennie yang juga menaruh perhatian pada Jackson, maka Jisoo tidak pernah memiliki hubungan lebih dengan pria yang sekarang duduk tak jauh darinya itu.

"Kemarin gue niatnya cuma mau liat kakak gue nikah, trus langsung balik ke Amrik lagi. Tapi karna ada sesuatu, gue jadinya netap lagi di sini," jelas Jisoo.

"Ya, harusnya kan setelah mutusin buat netap, lo bisa hubungi gue. Gue juga sering mampir ke barnya Mino, kok. Lo udah ke tempat dia, kan?" tanya Jackson.

Jisoo mengangguk, "Iya, udah."

"Nah, tuh! Atau lo udah lupa sama gue, ya?"

Jisoo menggeleng dengan cepat. Tentu saja dia masih ingat dengan Jackson. Masalahnya Jisoo sama sekali tidak terpikir untuk menghubungi pria itu karena...

"Ehem!!"

Suara deheman menginterupsi percakapan antara Jisoo dan Jackson.

"E-Eh... Sehun." Jisoo mendadak jadi kikuk, apalagi setelah melihat tatapan tak senang yang ditujukan oleh Sehun kepada Jackson. "Jack, kenalin ini suami gue, Sehun."

Jackson segera berdiri dengan tampang bingung. "Lo udah nikah, Jis?" tanyanya tak percaya.

"Iya, makanya dia nggak ingat buat hubungi lo. Karna dia selalu sama gue." Sehun menjawab pertanyaan Jackson yang harusnya ditujukan kepada Jisoo dengan suara dalam dan berat.

Jisoo meringis, merasakan aura di sekitar Sehun berubah drastis.

Jackson tersenyum, meskipun ada raut tidak rela terlukis di wajahnya.

Personal Preference | HunSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang