Beberapa jam sebelumnya
Sehun terbangun pagi itu untuk kemudian meraba-raba tempat di sampingnya.
Kosong.
Ia tersentak seketika.
"Jisoo?" panggilnya.
Sehun memeriksa kamar mandi, juga kosong. Mungkin Jisoo sedang memasak di dapur, seperti biasa. Tapi tidak ada suara apapun dan indra penciuman Sehun tidak menangkap bau masakan sama sekali.
Ia bergegas keluar untuk memastikan jika Jisoo memang ada di dapur, tapi nihil. Ia mengecek balkon, tempat Jisoo biasa merokok. Tidak ada juga.
"Jisoo!" panggilnya, namun tidak ada yang menyahut.
Ia kemudian mengecek ponselnya. Kalau-kalau Jisoo punya kepentingan mendadak dan harus pergi sesegera mungkin tanpa bisa menunggu Sehun bangun.
Dari sekian banyak notifikasi, tidak ada yang berasal dari Jisoo.
Sehun mendadak pusing. Tidak biasanya gadis itu seperti ini. Apa terjadi sesuatu? Ia mencari nomor kontak Jisoo dan menghubunginya. Tidak aktif. Ia menjadi semakin bingung. Kenapa Jisoo pergi begitu saja tanpa pemberitahuan apapun? Atau jangan-jangan, dia kembali ke Amerika diam-diam?
"Sial!" umpat Sehun panik.
Bel pintu apartemennya berbunyi. Itu pasti Jisoo, pikirnya. Sehun segera menghampiri pintu depan lalu membukanya. Ekspresi wajah senangnya berubah seketika saat ia melihat bukan wajah Jisoo yang dijumpainya.
"Jennie?" tanyanya bingung.
Sedang apa Jennie di sini? Di apartemennya?
"Hai!" sapa Jennie dengan senyum terbaiknya. Ia kemudian melihat tampang Sehun yang masih berantakan. "Belum mandi?"
Sehun mencoba memproses dengan cepat apa yang sedang terjadi di balik kekalutannya karena tidak menemukan Jisoo di manapun pagi ini.
"Ah, iya. Aku baru bangun," jawab Sehun.
"Sementang off males-malesan. Mending kita keluar, yuk! Udah lama kayaknya kita nggak jalan bareng. Lagi ada film bagus hari ini," ajak Jennie.
Sehun bingung harus melakukan apa. Tentu saja dia tidak akan menyahuti ajakan Jennie. Ia kemudian teringat, apa perlu ia tanyakan tentang Jisoo pada Jennie? Tapi gadis itu pasti akan curiga jika Sehun menanyakan tentang Jisoo padanya.
"Kayaknya aku..."
"Eh, bentar bentar! Kak Myungsoo nelfon," sela Jennie sebelum Sehun sempat menyelesaikan ucapannya.
"Halo, Kak!
Ini? Lagi di apartemen Sehun, baru aja nyampe. Kenapa?
Sekarang?"
Jennie melirik sejenak pada Sehun, membuat perasaan lelaki itu mendadak tidak enak.
"Oke, aku coba ajak, ya. Kakak tunggu aja di situ.
Dahh!"
Jennie kembali melihat pada Sehun setelah selesai menelepon. "Kak Myungsoo ngajak ketemuan. Ada yang mau diobrolin katanya."
Tuh kan, benar!
Sehun menjadi serba salah. Harusnya ia fokus mencari Jisoo sekarang. Tapi jika Sehun tidak mengiyakan permintaan Myungsoo, ia akan dicap tidak gentle mengingat ia harus menegaskan hubungannya pada salah satu dari dua adik Myungsoo.
"Oke, aku mandi dulu. Kamu tunggu di dalam." Sehun melebarkan pintu agar Jennie bisa masuk.
Berbagai macam spekulasi mulai berputar di kepala Sehun. Ia pun tidak menghabiskan waktu terlalu lama untuk mandi dan bersiap-siap. Ia harus segera mengetahui apa alasan di balik Myungsoo mengajaknya bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Preference | HunSoo
RomanceHari pernikahan Myungsoo tampak lebih meriah dari yang seharusnya karena kehadiran Jisoo, adik perempuan Myungsoo selain Jennie. Hubungan yang canggung di antara mereka membuat teman-teman Myungsoo heran. Cerita ini dimulai oleh Sehun, yang sudah se...