Time to Fall in Love 1

6.8K 489 71
                                    

-AUTHOR POV-

2 DAYS AGO~

Yunho menatap kedua temannya tak percaya.

"KALIAN APA??"

Hongjoong menghela nafas pelan, sedangkan San menampilkan cengiran di wajahnya yang demi Tuhan membuat Yunho ingin menghajarnya sekarang juga.

"Eurm, kami meminta Mingi untuk mengantarmu ke Busan," San menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Hey, kami hanya ingin membantumu! Kau tidak dapat menyetir, aku atau Hongjoong hyung tak dapat mengantarmu."

Hongjoong mengangguk pelan. Yunho ingin membuka mulutnya untuk berbicara tapi Hongjoong sudah menyelanya.

"Dan aku tidak akan membiarkanmu menaiki kereta seorang sendiri. Tidak dan terima kasih."

Well yeah, Yunho jamin dia akan hilang jika dia menggunakan transportasi umum. Dia buta arah dan terlalu malu-gengsi jika menurut San- untuk bertanya.

Yunho benar-benar kesal sekarang. Diantara begitu banyaknya orang yang dapat dimintai tolong kenapa harus pria itu yang di hubungi San? Seriously, mereka ini sedang mabuk atau apa?

"Tidak. Aku tidak akan berangkat ke Busan dengan Song Mingi. Kalian mendengarku? Tidak dan tidak akan."

"Ya Tuhan Yunho apa susahnya kau pergi dengannya? Ini bukan kali pertamamu pergi dengan Mingi kan? Lagi pula kalian kan sudah ber-"

Brak!

Yunho membereskan buku-bukunya dengan kasar dan memasukkannya kedalam tas.

"Sungguh, aku tidak mengerti apa yang ada diotak kalian hingga memiliki pikiran untuk meminta bantuan pada pria itu. Kalian mabuk waktu memintanya? Atau bagaimana?"

San dan Hongjoong saling memandang. Aku bersiap meninggalkan mereka berdua, namun terhenti saat San berkata.

"Tapi Seungyeon hyung bilang dia yang akan mengantarmu jika kau tidak mau diantar Mingi."

NOW~

-YUNHO POV-

Dan disinilah aku sekarang. Di dalam mobil Mingi. Aku tak membuka mulutku sama sekali sejak dia datang menjemputku hingga saat ini. Setelah mendengar alasan San dan Hongjoong hyung aku lebih memilih pergi bersama Mingi. Walau keduanya bukan pilihan yang baik, tapi dibandingkan pergi dengan kakakku aku lebih memilih Mingi. Bagi yang bingung dengan sikapku, mari kuberitahu.

Aku dan Mingi sebenarnya sudah bertunangan. Tidak, kalian tidak salah dengar. Ya ya ya, aku tahu memang mengejutkan. Apa? Seharusnya kami saling mencintai? Kalian pasti bercanda.

Alasan kenapa kami bisa bertunangan adalah karena keluarga kami. Kau tahu tentang dua keluarga yang saling berjanji untuk menikahkan keturunannya kelak? Terima kasih kuucapkan kepada kakekku dan kakek Mingi yang sudah membuat perjanjian konyol yang akan menyebabkan pertumpahan darah di kemudian hari. Kau pikir aku rela diusiaku yang baru menginjak umur 20 tahun aku harus menikah yang sialnya lagi dengan seorang pria juga? Hah? Yang benar saja. Aku akan melakukan kudeta, aku akan membunuh Mingi lalu melarikan diri bersama seorang wanita cantik lalu kami akan hidup bahagia bersama selamanya. Atau itulah keinginanku.

Time to Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang