Time to Fall in Love 7

2K 308 11
                                    

-AUTHOR POV-

"Apa menurutmu mereka pada akhirnya akan saling jatuh cinta?"

Dua sosok pria yang telah menyandang panggilan kakek, tengah duduk sembari menikmati teh dan camilan sore mereka. Song Jungshin, atau Kakek Song, hari ini secara pribadi datang mengunjungi sahabat lamanya, Jeong Jaewon, di rumah utama Keluarga Jeong.

Jaewon meletakkan cangkir tehnya keatas meja. "Bagaimana aku bisa tahu? Aku bukan peramal," jawabnya kemudian.

Jungshin, nyaris memukul kepala sahabat karibnya tersebut. Semakin tua, pria ini menjadi semakin menyebalkan rupanya. Berbeda sekali dengan cucunya, Yunho, yang manis.

"Ck, benar-benar tidak bisa diandalkan."

Jungshin lantas mengetukkan jari-jarinya ke sofa. Dia memikirkan kembali semua yang terjadi hingga saat ini. Dari awal, perjodohan ini memang terlihat seperti omong kosong belaka. Semua cerita balas budi pada Keluarga Jeong yang telah dia ceritakan kepada Mingi, juga omong kosong. Jungshin dan Jaewon memang telah bersahabat semenjak kecil, tetapi tidak ada rasa hutang budi pada keduanya. Kesuksesan mereka pada dunia bisnis pun karena kerja keras mereka berdua. Jungshin hanya membual tentang balas budi tersebut agar Mingi tidak dapat menolak perjodohan ini. Meski diluar Mingi terlihat seperti anak dan cucu yang berbakti, sopan, dan penurut, tapi Jungshin tahu semua itu hanya kedok saja. Dengan embel-embel cerita tentang balas budi dan sedikit ancaman, Jungshin dapat meyakinkan Mingi agar tidak dapat menolak.

Sesungguhnya ada rahasia besar dibalik perjodohan Mingi dan Yunho. Rahasia yang telah turun temurun diberi tahukan hanya kepada setiap penerus Kepala Keluarga Jeong dan Song. Sebuah ramalan dari leluhur mereka yang disebut-sebut sebagai penentu masa depan keluarga Jeong dan Song yang luar biasa.

Yunho dan Mingi.

Kalau boleh jujur, pada awalnya Jungshin dan Jaewon tidak terlalu mempercayai ramalan itu. Mereka berdua sangat yakin bahwa ramalan itu hanyalah omong kosong yang tidak ada pertanggung jawabannya sama sekali. Mereka tidak percaya dan tidak ingin mempercayainya.

Ketika anak mereka lahir, tidak muncul tanda-tanda seperti yang disebutkan di dalam ramalan. Setelah kelahiran anak kedua dan ketiga mereka, masih tidak ada tanda-tanda yang mengacu pada ramalan tersebut. Jungshin dan Jaewon menjadi yakin bahwa ramalan itu hanya bualan leluhur mereka saja. Dan setelah kelahiran anak ke empat Jungshin, mereka memutuskan untuk melupakan ramalan itu. Keduanya pun akhirnya sempat melupakan tentang ramalan tersebut.

Namun, hal aneh terjadi ketika istri anak pertama Jaewon melahirkan cucu ke 5 nya. Jeong Yunho.

Malam sebelum Yunho lahir, hujan lebat turun dari langit. Petir dan kilat menyambar dengan begitu ganasnya, angin pun bertiup dengan kencang. Suasana kediaman Jeong terasa mencekam, berbeda dari biasanya. Hawa dingin menyelimuti seluruh sudut ruangan. Fenomena ini terjadi selama semalam suntuk. Tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti. Banyak yang mengartikannya seperti petaka yang akan datang menimpa seluruh penghuni kediaman Jeong.

Melihat ini Jaewon mulai mengingat tentang ramalan leluhurnya. Semua yang terjadi pada malam itu persis sama seperti yang digambarkan dalam ramalan. Jaewon yang menyadari ini segera menghubungi Jungshin, memintanya untuk hadir ke kediaman keluarga Jeong dan mengamati proses kelahiran Yunho.

Jungshin, pada saat itu langsung menuju kediaman Jeong tanpa berpikir dua kali. Selama ini, setelah ramalan itu dibuat ratusan tahun lalu, dan sekarang tanpa peringatan, ramalan itu  ternyata menjadi kenyataan, tentu saja tidak perlu untuk berpikir dua kali bagi Jungshin untuk segera menuju kediaman Jeong.

Menunggu selama 10 jam, tepat pukul 8 pagi, cucu ke 5 Jaewon akhirnya lahir. Jeong Yunho, bayi laki-laki sehat telah hadir kedunia dengan selamat.

Time to Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang