-AUTHOR POV-
Yohan menatap pemuda mungil didepannya. Setelah meletakkan kardus ke dalam ruang klub, pemuda yang baru saja menyatakan cinta terhadapnya tersebut terus mengikutinya.
"Tidak bisakah kau berhenti mengikutiku?"
Hyungjun, pemuda mungil, menggelengkan kepalanya. "Tidak."
Yohan menghela napas berat. "Terserah."
Hyungjun tersenyum lebar mendengarnya. "Hyung. Jadi hyung maukan menjadi kekasihku?"
Yohan kembali menghentikan langkah kakinya. Ditelitinya pemuda mungil dihadapannya dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan seksama. "Tidak," jawabnya kemudian, lalu melanjutkan langkah kakinya menuju ke tempat parkir.
Hyungjun langsung cemberut. "Kenapa tidak? Hyung sangat tampan, aku pasti senang punya kekasih seperti hyung!"
'Si bodoh ini bicara apa?' batin Yohan.
Setelah sampai di tempat parkir, Yohan segera menuju mobilnya dan langsung masuk kedalamnya. Tapi belum sempat mengunci pintu, Hyungjun sudah masuk ke dalam mobilnya. "Ya bocah! Apa yang kau inginkan?"
Hyungjun menatap Yohan dengan senyuman lebar di wajahnya. "Hyung menjadi kekasihku."
Yohan mengusap wajahnya dengan kesal. 'Sialan! Hari ini menyebalkan sekali!'
"Dengarkan aku baik-baik bocah. Aku tidak memiliki waktu luang untuk bermain-main denganmu saat ini atau besok atau kapan pun! Aku juga tidak berminat atau tertarik memiliki kekasih seorang bocah sepertimu. Jadi, tolong, keluar dari mobilku dan pergi cari lelaki lain di luar sana yang mau menjadi kekasihmu."
Hyungjun mengerucutkan bibirnya. "Ck, tapi aku sudah mencari berhari-hari dan aku tidak menemukan satu pun orang yang sesuai dengan tipeku. Hyung satu-satunya yang sesuai dengan kriteriaku."
Yohan menatap Hyungjun tidak percaya. Selain bodoh ternyata pemuda didepannya ini juga gila.
"Tolong keluar dari mobilku sekarang juga. Sebelum aku memanggil security untuk menendangmu."
Dan Yohan segera meninggalkan Hyungjun, setelah dia keluar dari dalam mobilnya. Hyungjun yang ditinggal begitu saja hanya berdiri dengan tangan terlipat didepan dada dan bibir mengerucut sebal.
"Tuan Muda?" panggil Eunsang.
"Cari tahu semuanya tentang hyung itu Eunsang. Aku ingin tahu semuanya tentang dia besok."
*****
Yunho menata makan malam dalam diam. Mingi mengabarinya bahwa dia akan pulang sedikit terlambat. Akhir-akhir ini mereka selalu menghabiskan waktu sarapan dan makan malam bersama. Jika Yunho tidak sempat memasak, Mingi akan segera menghubungi kediaman utama untuk mengirim makanan.
"Tuan Muda Yunho?"
Yunho nyaris menjatuhkan piring ditangannya saat mendengar suara yang memanggilnya.
"Astaga! Woojin! Kau membuatku terkejut!"
Woojin membungkukkan tubuhnya meminta maaf. "Tolong maafkan saya Tuan Muda, saya hanya ingin memberitahu bahwa Tuan Muda Mingi sudah dalam perjalanan pulang."
Yunho yang masih mengelus dadanya hanya menganggukkan kepalanya. Jantungnya nyaris terlepas dari tempatnya. Dan ini bukan kali pertama hal seperti ini terjadi.
Woojin, anak buah Mingi yang ditugaskan untuk menjaganya, benar-benar tahu cara membuatnya terkena serangan jantung. Beberapa kali Yunho sampai melempar barang di dekatnya karena terlalu terkejut. Jika bukan karena refleks Woojin yang bagus, mungkin banyak barang di apartemennya yang rusak sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time to Fall in Love
FanfictionYunho harus menerima takdirnya bahwa ia tidak akan mungkin bisa menikahi wanita cantik pilihannya, memiliki tiga anak, dan hidup bahagia selamanya. Karena perjanjian kakeknya, dia harus menikah dengan Song Mingi, ahli waris selanjutnya Keluarga Song...