-YUNHO POV-
Sudah seminggu sejak pesan pertama yang kuterima dari nomor tidak kukenal. Setiap pesan dikirim oleh nomor yang berbeda. Setiap kali pesan masuk dan aku mencoba untuk menghubungi, nomor selalu tidak aktif.
"Yunho?"
Kualihkan pandanganku dari ponsel dan menatap Mingi dihadapanku.
"Kau baik-baik saja?"
Aku mengangguk pelan.
"Kau yakin?" dapat kutangkap keraguan di nada suara Mingi.
"Ya, aku baik-baik saja Mingi," jawabku, mencoba meyakinkannya.
Mingi menatapku lama sebelum akhirnya menghela napas berat. "Baiklah, lanjutkan makan malammu aku harus kembali ke ruang kerjaku untuk mengurus beberapa berkas kantor."
Aku hanya mengangguk mendengar ucapannya.
Cup.
Kedua mataku membulat saat merasakan ciuman lembut dikeningku. "Eh?"
Kulihat Mingi tersenyum. "Jangan menungguku dan langsung istirahat. Aku akan begadang malam ini."
Kupegang kedua pipiku yang memanas. Apa-apaan itu, bersikap manis seperti itu. Uuuugh, aku maluuu~
*****
-AUTHOR POV-
"Jadi aku telah memikirkan ini," ujar San tiba-tiba.
Yunho memiringkan kepalanya dan Hongjoong menghembuskan nafas berat.
"Tidak," ucap Hongjoong tegas.
San nembulatkan kedua matanya. "Aku bahkan belum membicarakannya!"
Hongjoong menggelengkan kepala. "Apapun ide yang kau pikirkan, jawabanku tetap sama. Tidak."
San mengerucutkan bibirnya, kesal. "Dasar menyebalkan."
Yunho menatap kedua sahabatnya tersebut sebelum mengedikkan bahunya tidak peduli dan kembali memakan sandwich pesanannya.
"Tapi hyung aku sudah memikirkannya matang-matang," San mencoba meyakinkan.
Hongjoong menatap San sebal. Setiap kali San mengatakan bahwa dia memiliki ide, mereka selalu berakhir berada dalam masalah. Jika bukan karena orang tua mereka cukup berpengaruh dan memiliki keberuntungan yang melimpah, maka dapat dipastikan hidup mereka akan berakhir di penjara atau mati.
"1 menit. Aku memberimu waktu 1 menit untuk menjelaskan idemu. Dan kemudian aku akan memutuskan menerima idemu atau tidak."
San tersenyum lebar. Dengan semangat dia menepuk tangannya sekali. "Minggu depan kita sudah mulai libur kan? Tidak ada tugas penting yang perlu diselesaikan berminggu-minggu juga. Dan seperti yang ku ketahui, dan aku pasti tau dan tidak akan salah, kalian tidak punya kegiatan apapun selain mengerjakan tugas dan bermalas-malasan. Nah, dengarkan, aku punya ide yang sangat sempurna. Bagaimana kalau kita pergi camping? Kalian tahu camping kan? Kita bisa mendirikan tenda dan tidur di alam terbuka. Aku tahu tempat yang bagus dan strategis untuk camping. Kita bisa pergi kesana, menikmati pemandangan, menjernihkan pikiran, berenang di sungai yang jernih, oh dan mungkin kita bisa berburu! Bagaimana? Bagaimana dengan ideku? Kalian setuju kan?"
"Kita bertiga?" tanya Yunho, mengernyitkan dahinya mendengar penjelasan San yang tidak ada jeda.
"Tentu tidak bodoh! Kau sudah gila? Kalau hanya kita bertiga sudah jelas kita pasti akan mati disana! Aku akan mengajak Wooyoung, kau bisa mengajak Mingi, dan Hongjoong hyung bisa mengajak Seonghwa hyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time to Fall in Love
FanfictionYunho harus menerima takdirnya bahwa ia tidak akan mungkin bisa menikahi wanita cantik pilihannya, memiliki tiga anak, dan hidup bahagia selamanya. Karena perjanjian kakeknya, dia harus menikah dengan Song Mingi, ahli waris selanjutnya Keluarga Song...