"Lisa? Apa yang kau lakukan?"
"Eoh? Chaeyoung-ah?" Sapa Lisa terkejut. "K-kau sudah dari tadi di sini?"
"Ani. Aku ingin menemui salah satu staf di ruangan itu-" Rose melirik ke salah satu ruangan staf yang berada di ujung lorong.
"Saat kau tiba-tiba membuka pintu dan muncul dari-" Rose melihat plat kecil yang terpasang di pintu yang membelakangi Lisa dan sukses membuat alisnya bertaut heran. "Staff room?"
"Apa yang kau lakukan di ruang istirahat untuk staf? Ku kira kita tidak pernah kesini?" Tanya Rose.
"Tidak, tidak. Aku hanya meminta sebungkus kopi."
"Kopi? Kau bisa mengambilnya di mesin-" ucapan Rose terhenti ketika Lisa tiba-tiba merangkul bahunya dan menyeretnya pergi dari ruangan itu.
"Aigoo Chaeng-ah, jam berapa ini? Oh ini sudah hampir jam makan malam dan aku lapar. Apa kau tidak lapar? Temani aku makan di kantin eoh? Menu apa yang diberikan oleh ahjumma hari ini? Aku sungguh ingin makan bulgogi~"
Lisa dan Rose baru saja mendapat nampan berisi makan malamnya. Mereka berdua duduk berdampingan di salah satu meja yang berada di ujung kafetaria dan hendak menyantapnya ketika mereka mendapat kejutan yang membuat jantung Lisa berdegup kencang.
Seorang G-Dragon tiba-tiba duduk di depan kedua gadis itu dengan membawa nampan yang sama dengan miliknya dan Rose. Pria yang mempunyai nama asli Kwon Jiyong itu menyapa Lisa dan Rose singkat kemudian menyantap makan malamnya dengan cuek.
Psst!
"Sedang apa GD sunbae disini?" Bisik Rose di telinga Lisa sangat pelan hingga terdengar seperti hembusan angin.
Lisa mengendikkan bahunya. "Ku kira ia ingin bertemu denganmu, bukankah kalian pernah bekerja sama?"
"Tanyakan." Kali ini Rose berbicara tanpa mengeluarkan suara, hanya menggerakkan bibirnya saja.
"Ani. Kau saja yang bertanya." Balas Lisa menggelengkan kepalanya.
"Rose, uh, Chaeyoung? Benarkah itu nama aslimu?" Tiba-tiba Jiyong membuka suara, membuat kedua gadis itu terkejut.
Rose mengangguk.
"Aku lebih mudah mengingat nama panggungmu yang diberikan Hyunsuk Hyung- maksudku sajangnim."
Rose tersenyum tipis. Tidak tahu harus menanggapi apa.
"Apakah aku bisa berbicara dengan temanmu ini?" Ujar pemuda Kwon.
Rose terkejut, apalagi Lisa.
"B-berbicaralah sunbaenim. Untuk apa meminta izinku." Jawab Rose kikuk namun Jiyong hanya menatapnya sambil tersenyum penuh arti.
"Oh, kukira kalian ingin berbicara berdua. Aku baru ingat jika ada barangku yang tertinggal di ruang latihan. Aku akan mengambilnya sekarang. Sampai jumpa di dorm Lisa. Annyeong sunbae." Jelas Rose kemudian meninggalkan nampan makannya dan buru-buru pergi dari meja seakan mengetahui apa maksud seniornya itu.
Lisa tau jika itu hanya akal-akalan Rose. Mana ada barang yang tertinggal jika Rose hanya membawa ponselnya saja setiap kali pergi berlatih di agensi. Ia bahkan tidak perlu repot membawa uang.
Belum sempat Lisa menahan lengan Rose, Jiyong membuka suara.
"Mungkin ini sedikit terlambat, tapi apa kau risih atau merasa tidak enak jika seseorang mencium aromamu?"
"Huh?" Kening Lisa berkenyit.
"Kau terlihat tegang setiap waktu, Lisa-ya."
"Bagaimana bisa aku tidak tegang menghadapimu!" Jerit Lisa dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Sweat and Soap
FanfictionKwon Jiyong X Lalisa Manoban A remake from manga with same title "Sweat and Soap" or "Ase to Sekken" Original manga's author : Kintetsu Yamada Get this amazing pict from IG @lidragon2718 Cover editor by me