"Lisa?"
Gadis itu mematung, bibirnya mengatup, nafasnya tercekat dan keringatnya bercucuran deras. Ia melupakan soal 'dia'.
"Lisa? Itu kau kan?" Suara khas itu terdengar lagi dari balik punggungnya, kali ini semakin mendekat.
"Ya Tuhan." Gumam Lisa dalam hati. Perlahan tapi pasti, gadis itu melangkahkan kaki ke depan, berpura-pura tidak mendengar suara itu.
"Hey?"
Lisa semakin mempercepat langkahnya tanpa menoleh sedikitpun ke belakang, berharap jika pemuda itu tidak mengejarnya dan menganggap ia sedang salah orang.
"Lisa?"
Semakin suara itu mendekat, semakin Lisa mempercepat langkah kakinya.
"Hey Liz!"
Terlambat. Harapan Lisa pupus sudah karena dengan mudahnya pria bersurai hitam itu menarik tangan Lisa dan membalik tubuh kurusnya dengan sekali hentakan.
"Lisa, kenapa kau seperti menghindariㅡ"
"Chankanman!" Serunya memotong kalimat pria itu. "Beri aku waktu." Titahnya.
Lisa menghela nafas panjang dan mencoba untuk mengatur deru nafasnya. Ia menarik tangannya dari genggaman pria itu kemudian perlahan-lahan mendongak, memberanikan diri untuk menatap wajah sang pemeran utama dalam cerita ini.
Kwon Jiyong.
"Sunbae. Tolong jangan berurusan denganku lagi." Ucapnya tegas.
"Huh?" Jiyong mengernyit, memandang bingung gadis yang akhir-akhir ini berhasil menyita perhatiannya itu.
"Aku mohon jangan dekati aku lagi dan jangan meminta sesuatu lagi padaku." Jelasnya.
"Apa maksudㅡ"
"Aku tau sunbae membutuhkanku untuk self healing mu." Sahut Lisa tanpa memberikan kesempatan Jiyong untuk berbicara. "Tapi sunbae sendiri yang mengatakan jika itu adalah fetish, dan itu tidak baik sunbae. Tidak baik untuk sunbae dan juga.. Untukku." Jelasnya sembari melirihkan kata terakhir yang keluar dari bibir merah cherry miliknya.
"Lisa.."
"Aku harap setelah ini hubungan kita hanya sebatas sunbae dan hoobae saja." Ucapnya tegas. "Aku pergi." Pamitnya langsung berlari meninggalkan Jiyong yang masih terdiam berusaha menyesapi perkataan Lisa.
.
.
."Kau belum mengganti pakaianmu?" Ucap Jisoo seketika melihat Lisa yang tergopoh-gopoh mendatangi tempat rekan-rekannya duduk.
"Huh?" Lisa mengernyit lalu menatap penampilannya. "Ah, n-ne. Aku kesulitan menemukan kamar mandi." Dustanya. Oke, ia tidak benar-benar berbohong karena sesungguhnya ia juga tidak tahu dimana letak kamar mandi. Dan juga, ia benar-benar lupa untuk mengganti pakaiannya atau lebih tepatnya tidak terpikirkan untuk menggantinya, karena baru saja ia mengalami situasi yang membuatnya tidak bisa berpikiran secara jernih.
"Mau kutemani?" Sahut Jennie menawarkan diri.
"Nanti saja eonni. Setelah rehearsal ini saja." Jawab gadis berponi itu sambil tersenyum dan mendudukkan dirinya di samping Jennie.
Lisa menghela nafas perlahan, sesekali menyeka keringatnya. Selain karena ia berlarian di sepanjang koridor, pertemuan singkat dengan orang yang tidak ia inginkan membuat degup jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.
Harusnya Lisa sudah menduga jika hal seperti ini akan terjadi. Dia bahkan akan menyusun sebuah rencana untuk pria itu, tapi pada akhirnya semuanya menjadi berantakan akibat pertemuan tanpa diduganya beberapa waktu yang lalu. Dan herannya, selalu saja ia tidak bisa berpikir dengan jernih jika bersangkutan dengan Jiyong padahal sendirinya telah membulatkan tekad.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Sweat and Soap
FanficKwon Jiyong X Lalisa Manoban A remake from manga with same title "Sweat and Soap" or "Ase to Sekken" Original manga's author : Kintetsu Yamada Get this amazing pict from IG @lidragon2718 Cover editor by me