Jiyong terbangun dari ranjang king size miliknya. Pria itu mengusap wajahnya beberapa kali kemudian menatap sisi lain ranjangnya dimana terdapat seorang gadis manis yang tengah tertidur pulas di balik sebuah selimut tebal.
Jiyong memperhatikan setiap lekukan yang tercetak sempurna di wajah gadis itu. Ia tersenyum tipis setelah menghirup kembali aroma sang gadis pada lehernya yang polos.
Pemuda Kwon itu turun dari ranjangnya dan berjalan menuju kulkas kecil yang sengaja diletakkan di dalam kamar, di samping rak buku besar miliknya. Ia mengambil sebotol air mineral kemudian berjalan menuju balkon setelah membuka sedikit tirai tebal berwarna abu itu.
"Phew~" Hela Jiyong ketika merasakan segarnya air mineral yang melewati tenggorokannya.
"Tiga kali dalam semalam." Gumamnya. "Ternyata aku bisa."
Ia kembali membayangkan tentang 'pergumulan' yang terjadi kemarin malam. Masih tercetak jelas di ingatannya bagaimana ia menggandeng tangan gadis yang hanya pasrah itu dari sebuah Mall hingga berakhir di Galleria Foret miliknya.
"Ugh, Lisa."
.
.
.Di atas sebuah ranjang king size, seorang gadis sayup-sayup membuka matanya. Wajahnya yang terkena sinar matahari dari arah balkon membuatnya mau tak mau membuka matanya juga. Ia menggeliat, meregangkan tubuhnya yang terasa pegal sebelum bersandar di kepala ranjang.
"Huh? Eodiya?"
Lisa memperhatikan kamar bercat abu itu. Kamar itu tidak terlalu besar, namun cukup luas dengan kamar mandi di dalamnya. Rak buku besar yang hanya terisi beberapa buku, sebuah meja dengan komputer yang sedikit berantakan, beberapa kanvas dengan cat warna-warni serta beberapa figure yang menyerupai wajah seorang pria yang tidak asing di matanya.
"Oh, GD sunbae?" Batinnya. "Semalam aku menginap disini ya?"
Seketika wajahnya memerah, ingatan demi ingatan telah di dapatnya seiring dengan kesadarannya yang telah penuh. Ia menunduk, memperhatikan tubuh polosnya yang terbalut selimut berwarna navy yang menjadi saksi bisu akan 'aktivitas' nya semalam bersama dengan pemilik kamar ini.
Pandangan Lisa teralihkan dengan jejeran-jejeran kanvas yang terletak di rak buku besar tersebut. Ia membalut selimut tebal itu ke tubuhnya dengan sembarangan, kemudian melangkahkan kaki untuk mendekati rak buku besar itu dan mengambil beberapa kanvas.
"Wow."
Ia memang sering mendengar tentang hobi sang sunbae mengenai cat-cat minyak itu, namun ia tidak pernah melihatnya secara langsung hingga hari ini, di kamar pribadi milik pemuda itu.
"Apakah dia seorang seniman?" Gumamnya.
"Eoh? Sudah bangun?"
Lisa terkesiap. Seketika dirinya merinding mendengar suara berat dari sang pemilik kamar. Lisa sempat mematung sepersekian detik melihat Jiyong yang hanya memakai celana pendek di atas lutut, dengan tubuh yang topless. Sepertinya ia baru saja selesai mandi mengingat rambutnya masih basah dengan handuk yang mengalung di lehernya. Ugh! Jangan lupakan bagaimana tetesan-tetesan air dari rambutnya itu turun membasahi dada bidang miliknya.
"M-maaf, aku hanya ingin melihat." Ujar Lisa gugup. Ia kemudian meletakkan kembali kanvas yang tadi di pegangnya ke tempat semula.
"It's okay." Jawab Jiyong sembari tersenyum. "Curious about something?"
"A-ani, aku jadi sedikit mengerti jika sunbae tertarik dengan seni."
"Ya, ini lebih seperti merefresh otakku. Memainkan berbagai macam warna membuat mata kita berbinar bukan? Tidak hanya monokrom yang membosankan." Jelas Jiyong. "Lagipula pekerjaanku tetap yang utama, aku mencintai keduanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Sweat and Soap
FanficKwon Jiyong X Lalisa Manoban A remake from manga with same title "Sweat and Soap" or "Ase to Sekken" Original manga's author : Kintetsu Yamada Get this amazing pict from IG @lidragon2718 Cover editor by me