"Biarkan aku menciummu."
"Huh?"
"Jangan menghiraukanku, kau lanjut makan saja." Ujar Jiyong kemudian langsung memeluk Lisa tanpa berbasa-basi.
"Eh? S-sunbae! Aku tidak bisa makan jika sunbae seperti ini!" Protes gadis itu berusaha mendorong tubuh Jiyong untuk menjauh. Ia masih belum terbiasa dengan Jiyong yang suka berbuat tiba-tiba ini rupanya.
Pria itu menatap Lisa lekat. "Ya sudah, tahan sedikit. Aku tidak akan aneh-aneh."
Lisa yang hendak protes mendadak terdiam karena Jiyong langsung menarik tubuh gadis itu dan menghirup dalam lehernya. Lisa semakin terbelalak ketika beberapa kali pria itu berganti posisi, entah itu menghirup leher bagian kanan, kiri ataupun depan.
Gadis itu ingin memberontak tapi tentu saja tenaga Jiyong lebih kuat. Dari tadi pria itu memeluknya tanpa memberikan jarak sekedar untuknya bergerak. Lisa memejamkan matanya, jika seperti ini ia kembali teringat akan kebersamaan 'intim' mereka.
"Oh tidak tidak." Ia menggeleng berusaha menghapus ingatan itu sebelum wajahnya menjadi merah karena malu.
"Huh?" Alis Jiyong berkenyit. "Aromanya menjadi lebih harum."
"Lisa-ya.. Apa kau baru saja merasa bahagia?" Tanya Jiyong tiba-tiba.
Lisa menatap sunbae di depannya bingung. Apa yang bisa ia gambarkan tentang perasaannya saat ini. Sedih? Malu? Bingung? Terkejut? Bahagia? Namun pada akhirnya gadis itu hanya menunduk.
"M-mungkin." Lirihnya.
"Kalau begitu, apakah terjadi sesuatu yang buruk?" Tanya Jiyong, lagi-lagi membuat Lisa tidak mengerti.
"Aromamu berbeda dari yang biasanya." Jelas pria itu. "Kau tau? Kalau kau sedih, aroma tubuhmu sedikit lebih tajam. Aku baru saja menyadarinya tadi."
Jiyong kembali menatap Lisa lekat. "Kalau ada yang mengganggumu, bicaralah denganku. Mungkin aku bisa membantumu."
Lisa menatap sunbae di depannya tidak percaya. Pria itu bisa tahu hanya dengan mencium aroma tubuhnya. Dia kembali teringat ketika Jiyong yang menyadari keberadaan Lisa meskipun gadis itu selalu menghindar. Jiyong dengan mudah menemukannya meskipun ia sudah bersembunyi. Itu semua hanya karena aroma tubuhnya. Gadis Thailand itu kemudian tersadar, dia tidak bisa berbohong di depan Jiyong.
Lisa meremas sweaternya, lalu dengan ragu-ragu menatap Jiyong. "S-sebenarnya.. Aku hanya bingung dengan semua ini." Lirihnya kemudian menunduk kembali. Ia sadar jika tidak bisa bertahan lama menatap sang sunbae.
"Kehidupan seperti apa yang hanya seorang trainee ini jalankan, apakah aku telah mengambil langkah dengan benar selama ini. Dan hingga tiba-tiba aku terjebak di tempat ini bersama dengan sunbae? Lalu uhm.. melakukan hal aneh? Aku bahkan tidak tahu kehidupan pribadi sunbae seperti apa." Jelas Lisa sambil berusaha mengalihkan tatapannya.
Ia tahu betul jika hal seperti ini tidak pantas diucapkannya. Namun karena adanya berita beberapa hari lalu membuat Lisa menjadi sedikit terusik. Entah sedikit atau tidak, tapi yang jelas dia merasa sedang dipermainkan saja. Begini-begini Lisa juga seorang gadis biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Sweat and Soap
FanficKwon Jiyong X Lalisa Manoban A remake from manga with same title "Sweat and Soap" or "Ase to Sekken" Original manga's author : Kintetsu Yamada Get this amazing pict from IG @lidragon2718 Cover editor by me