"Lisa!"
"Kau mau kemana?"
"Lisa!"
"Lisa! Tunggu!"
Rose buru-buru berlari mengejar Lisa, meninggalkan kedua kakaknya dalam kekawatiran. Jisoo mengusap wajahnya frustasi. Ia tidak tahu jika permasalahan ini bisa menjadi besar yang berujung kemarahan sang maknae.
"Jennie!" Jisoo menatap Jennie tajam.
"Ya Tuhan, Jennie! Apa yang kau lakukan sehingga Lisa bisa semarah itu?"
Gadis yang mempunyai mata kucing indah itu hanya bisa terdiam. Dalam hati ia juga sangat terkejut dengan kalimat terakhir yang diucapkan adiknya sebelum pergi meninggalkan dorm. Namun ia berani bersumpah jika ia tidak mempunyai maksud seperti itu, bahkan membayangkan saja tidak.
"Aku tahu kau sangat marah kepada Lisa mengenai hal itu, tapi apa perbuatanmu yang mendiamkan Lisa selama ini adalah hal yang benar?"
"Aku tidak menyangka Lisa bisa semarah itu. Kita bahkan tidak pernah melihatnya seperti itu, sekecil apapun. Dia sangat kecewa, Jen."
Jennie menunduk. Ia membenarkan kalimat Jisoo. Selama hampir lima tahun mereka hidup bersama, membuatnya sangat memahami bagaimana sifat sang adik. Berbeda dengan ketiga rekannya, Lisa lebih tidak bisa meluapkan emosinya dengan bebas. Ia bahkan tidak pernah semarah ini, dan itu semua karenanya.
"Rose menyukai Hanbin dan bahkan kau juga ada sesuatu dengan Mino kan? Lalu mengapa kau seolah menyudutkan Lisa yang bahkan dia tidak menginginkan untuk terjebak dalam suatu hubungan aneh dengan GD sunbae karena kondisi khususnya?" Ujar sang kakak.
"Apa kau iri dengan Lisa karena dia menjadi dekat dengan GD sunbae?"
Jennie terbelalak, ia mendongak lalu menggelengkan kepala dengan cepat. "Mwo? Tidak eonni! Aku tidak iri kepadanya." Sangkalnya. "Bagaimana bisa eonni mengatakan hal itu?"
"Lalu?"
"Aku hanya.. Tidak tahu." Jennie menghela nafas.
"Aku seperti dihantam dengan ketakutanku sendiri jika mereka benar-benar berkencan dan ketahuan oleh media. Apalagi ini GD oppa. Aku bisa membayangkan jika debut kita terancam eonni."
Jisoo bersidekap. Lagi-lagi alasan ini yang digunakan oleh sang adik. "Tapi itu tidak terjadi kan?"
"Iya tidak terjadi sekarang tapi bagaimana nanti?" Sahut Jennie.
"Eonni ingat bagaimana geramnya sajangnim mengetahui Miyeon berkencan dengan sesama trainee waktu dulu? Dan berujung membatalkan debutnya bersama kita hingga tersisa empat orang saja?"
Jisoo menatap Jennie sendu. Ia sangat mengerti bagaimana ketakutan yang dirasakannya dengan kedelapan rekannya ketika Yang Hyunsuk marah besar kala itu. Sebenarnya Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa akan debut dengan lima trainee lain dengan nama grup Pink Punk. YG bahkan telah membocorkan nama grup mereka kepada publik, sehingga membuat kesembilan gadis itu sangat yakin jika mereka akan debut bersama.
Namun karena skandal kencan Jo Miyeon, rumor kesehatan Kim Eunbi, skandal personal Jinny Park dan beberapa faktor lain yang tidak memungkinkan mereka untuk segera debut, membuat YG kembali menunda pengumuman debutnya berkali-kali. Hingga satu persatu anggota Pink Punk mengundurkan diri dari agensi dan akhirnya hanya menyisakan empat gadis saja yang saat ini tergabung dalam grup Blackpink. Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa.
"Ya, aku tahu itu. Tapi bukan hanya masalah Miyeon saja yang menyebabkan batalnya debut kita saat itu. Banyak faktor lain yang bahkan kau sangat paham sekali, karena Hanna juga sahabatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Sweat and Soap
FanfictionKwon Jiyong X Lalisa Manoban A remake from manga with same title "Sweat and Soap" or "Ase to Sekken" Original manga's author : Kintetsu Yamada Get this amazing pict from IG @lidragon2718 Cover editor by me