Tears (2)

2.7K 282 19
                                    

Jiyong terlihat sedang melemaskan tubuhnya dengan peregangan sederhana. Meeting tadi adalah meeting terlama yang ia hadapi karena membahas tentang encore MADE World Tour mereka sebelum satu persatu member menjalani Wajib Militernya. Jadi semua member sangat fokus mengenai hal ini dan mengerahkan segala kemampuan serta waktunya, sehingga tubuhnya terasa sangat pegal.

Jiyong dan keempat member Big Bang dan juga Teddy tengah berada di sebuah restoran BBQ yang tak jauh dari gedung YG. Mereka memutuskan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Jiyong memainkan ponsel yang telah di diamkannya sedari pagi sambil sesekali mengunyah makanannya. Ia tidak sengaja membuka aplikasi dengan lambang hijau itu dan terpaku beberapa saat setelah membaca sebuah pesan yang terletak di kolom paling atas.

"MWO?!" Pekik Jiyong, membuat kelima pria di sekelilingnya terkejut.

"Ada apa Ji?" Tanya Teddy sebagai perwakilan keempat pria lain yang juga panasaran. Namun tampaknya Jiyong tidak menghiraukan pertanyaan sang produser karena ia telah mengacak-ngacak surainya frustasi.

"Ya! Ada apa denganmu?" Sahut TOP tidak sabaran karena melihat Jiyong tak kunjung menjawabnya dan malah bertingkah semakin aneh.

"Ah, gwaenchana. Lanjutkan saja." Jawab Jiyong asal dan kemudian kembali membaca pesan yang tidak sengaja telah dibacanya semenjak pesan itu dikirim oleh sang pengirim.

From: Lalisa Manoban

Sunbae, aku ingin berbicara kepadamu. Bisakah kita bertemu ketika jam makan siang? Aku akan menunggumu sekaligus makan siang bersama.

"Aku lupa membalasnya!" Kutuk Jiyong pada dirinya sendiri. Ia kemudian melirik jam tangannya. "Ini sudah lewat jam sembilan malam, dia pasti sudah pulang."

"Apa Lisa sedari tadi menungguku? Apa ia sensitif dengan hal seperti ini?" Gumamnya bertanya-tanya dalam hati.

Pemuda Kwon itu berpamitan untuk menelepon kepada para member dan juga Teddy. Jiyong berjalan ke arah balkon restoran yang terletak di lantai dua sembari melakukan panggilan.

"Yeoboseyo." Suara di seberang membuat Jiyong menghela nafas lega.

"Lisa-ya."

"Ne sunbae. Ada apa?"

"Ehm, Lisa, mianhae. Maafkan aku tidak membalas pesanmu karena aku seharian tidak memeriksa ponselku." Jelas Jiyong. "Apa kau sudah di rumah?"

"Ya, aku sudah di rumah."

"Syukurlah. Maaf soal tadi." Ucap Jiyong.

Terjadi keheningan selama beberapa saat sebelum Jiyong kembali membuka percakapan. "Apa kau besok siang kosong? Atau saat malam kita makan bersama? Aku bisa membooking restoran untuk makan bersama."

"Aku pikirkan dulu. Akan kuberi tahu besok."

"Sunbae tidak perlu membooking restoran. Aku tidak ingin merepotkanmu."

"Benarkah?" Tanya Jiyong.

"Ne. Terima kasih sudah menelepon. Sampai jumpa besok sunbae."

"Baiklah Lisa, lalu apa yang ingin kau bicarakan?" Jiyong hendak bertanya lebih jauh namun gadis di seberang telepon menginterupsinya terlebih dahulu.

"Selamat malam sunbae."

"Huh? O-okay, selamat malam." Balas Jiyong yang mau tak mau mengucapkannya juga.

Klik.

Diputus.

Jiyong memandang ponselnya, mencoba menelaah percakapannya dengan Lisa yang terjadi barusan. Dari nada suaranya, gadis itu terlihat kelelahan. Jiyong yang ingin menanyakan maksud gadis itu mengirimkan pesan, terpaksa berhenti ketika Lisa tiba-tiba memutuskan panggilannya.

It's a Sweat and SoapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang