Lisa menatap beberapa tas besar yang berisikan belanjaannya dengan Jiyong di atas sebuah meja besar yang terletak di dapur. Keduanya telah kembali ke apartemen Jiyong setelah selesai berbelanja. Mereka sempat berdebat tentang Jiyong yang ingin membeli sarapan, dengan Lisa yang ingin memasak. Bukannya apa, Lisa hanya tak ingin jika sang sunbae terkena masalah dengan penyamarannya yang terbongkar. Namun Lisa hanya dapat menghela nafas ketika akhirnya Jiyong memenangkan argumen itu dengan membeli dua buah burger di sebuah counter fast food yang tak jauh dari supermarket dengan dalih hanya sebagai makanan pengganjal.
Jiyong tak bisa menahan perutnya yang sedang berbunyi nyaring untuk diisi, mengingat ia telah melewatkan sarapannya karena bangun kesiangan akibat aktivitas melelahkannya semalam. Beruntung bagi kedua orang itu, semuanya berjalan lancar tanpa ada yang mengetahui jika seorang G-Dragon sedang berkeliaran di tempat umum.
"Sunbae, aku akan mulai merapikan ini semua. Sunbae istirahat saja."
"Bolehkah?"
Lisa mengangguk. Beberapa kali ia melihat Jiyong tengah berusaha menegakkan kepalanya dan membuka lebar matanya agar tidak mengantuk.
"Sepuluh menit. Aku akan meletakkan kepalaku selama sepuluh menit, hm?"
"Ne."
Jiyong merebahkan tubuh di ranjang besar miliknya, tak butuh waktu lama untuknya tidur karna ia mudah sekali tertidur di tempat yang menurutnya nyaman, apalagi ini di rumahnya sendiri.
Sementara itu, Lisa masih berkutat memisahkan berbagai macam belanjaan miliknya dan juga Jiyong. Ia terkejut ketika mengetahui bahwa lebih banyak snack yang dibelinya daripada bahan makanan untuk mengisi kulkas Jiyong.
Lisa membuka kulkas besar yang terletak di dapur. Beberapa makanan kaleng memang ada disitu, dua buah kotak kimchi dan sisanya hanyalah bir dan wine. Ia memilah-milah apakah makanan itu kadaluarsa atau tidak, dan meletakkan kembali yang masih layak serta tak lupa menata belanjaan baru mereka.
Ia puas dengan hasil karya merapikan kulkas milik Jiyong, dan kemudian beralih dengan makanan lain yang diletakkan di sebuah lemari penyimpanan.
Setelah merapikan semua barang belanjanya, Lisa menatap beberapa bahan masakan di atas counter. Ia akan memasak pasta sekarang, karna burger tadi memang hanya mampu bertahan sebagai pengganjal. Ia bahkan telah merasa lapar lagi.
"Aku mulai dari mana?"
Ia memang bertekad untuk memasak sendiri. Berbekal pengalaman minim memasaknya ketika ia tinggal seorang diri pada saat awal trainee, ia yakin jika masakannya masih enak. Paling tidak bisa dimakan meskipun tidak seenak masakan Jennie.
"Ah, Jennie eonni!" Gumamnya.
Gadis itu kemudian mengambil ponsel dari dalam sling bag miliknya, kemudian mengetik beberapa huruf dan melakukan panggilan kepada seseorang yang terlintas di kepalanya tadi.
"Yeoboseyo eonni."
"Lisa!" Teriak sang pemilik nomor. "Ya! Kau kemana saja huh? Kenapa kau tidak membalas pesanku, Jisoo eonni dan Chaeyoung? Kenapa kau tidak pulang semalam? Kau dimana semalam? Sedang apa hingga kau tak pulang?"
Lisa memukul dahinya. Ia lupa mengabari ketiga sahabatnya jika ia tidak akan pulang. Ia tahu benar jika ia banyak mendapatkan pesan, namun karena Lisa masih memikirkan alasan apa yang akan digunakan, ia jadi semakin lupa untuk memberikan kabar. Bahkan hingga saat ini ia masih bingung harus memberikan alasan apa.
"Uh, a-aku.." Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri kenapa ia harus bertanya soal memasak kepada Jennie.
"Apakah Rose ada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Sweat and Soap
FanfictionKwon Jiyong X Lalisa Manoban A remake from manga with same title "Sweat and Soap" or "Ase to Sekken" Original manga's author : Kintetsu Yamada Get this amazing pict from IG @lidragon2718 Cover editor by me